Nama "Nahum" berarti "penghiburan" atau "berbelas kasihan"/mengasihi" (Yes 57:18). <ref name="Veitch">{{id}} Dr. J. Veitch. 1977. Tafsiran Nahum. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.</ref>
== Latar Belakang ==
'''Kitab Nahum''' di dalam [[Alkitab]] ditulis oleh nabi Nahum untuk memperingati jatuhnya kota [[Niniwe]], [[ibukota]] [[bangsa]] [[Asiria]], musuh bebuyutan [[Israel]]. Nama "Nahum" berarti "penghiburan" atau "berbelas kasihan"/mengasihi" (Yes 57:18). <ref name="Veitch">{{id}} Dr. J. Veitch. 1977. Tafsiran Nahum. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.</ref> Latar belakang pribadi Nahum tidak diketahui pasti, termasuk kampung halamannya, Elkosy, yang diperkirakan berada di Asyur, Galilea, dan Yehuda. <ref name="Lasor">{{id}} W.S. Lasor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. 2007. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 363.</ref> Nabi Nahum [[bernubuat]] terhadap Asyur antara tahun 663, ketika tentara Asyurbanipal mengalahkan tentara Mesir dan menjatuhkan ibukotanya serta tahun 612, ketika Niniwe direbut orang Babel.<ref name="Barth">{{id}} Dr. C. Barth. 1989. Theologia Perjanjian Lama 4. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 65.</ref> Peristiwa itu terjadi menjelang akhir abad ketujuh sebelum Masehi dan dianggap sebagai hukuman [[Tuhan]] atas bangsa yang kejam dan angkuh itu.{{fact}} Ada kemungkinan Nahum berfirman ketika Asyur masih di puncak kekuasaan (bdk 1,12).{[fact}} Seandainya benar bahwa Nahum bernubuat dalam tahun 50an, ia memberitahukan Ketuhanan Allah di dunia dan mengajar orang-orang Yehuda untuk menanti-nantikan Tuhan, sekalipun masyarakat berada di dalam situasi yang suram yang mana dikuasai oleh pemerintah Asyur yang rakus akan kuasa.<ref name="Barth"/>