Pada masa [[Reformasi Protestan]] banyak muncul sayap-sayap [[kekristenan]] yang baru, yang terkenal di antaranya [[Gereja Lutheran]] dan [[Gereja ReformReformasi]] dan [[Gereja Presbiterian]] dapat dikategorikan sebagai sayap yang [[konservatif]]. Mereka dapat dikatakan merupakan kelanjutan dari [[Gereja Katolik|Gereja yang Katolik]] di wilayah mereka masing-masing. Pada prinsipnya, [[Lutheranisme]] hanya menolak hal-hal di dalam Gereja Katolik Roma yang dianggap terang-terangan dilarang di [[Alkitab]]. Gereja Reform bertindak lebih jauh lagi dengan hanya mengambil dari Gereja Katolik Roma hal-hal yang mereka anggap didasarkan dari Alkitab. Masing-masing berusaha untuk menjadi [[gereja]] untuk seluruh komunitas. Keduanya melanjutkan tradisi [[baptisan anak]] dan dengan hal tersebut maka mereka menganggotakan ke dalam gereja yang nampak (atau gereja yang kelihatan, yakni suatu gereja yang spesifik) seluruh orang yang lahir di komunitas tersebut.
Tentang hal tersebut, sebenarnya [[Martin Luther|Luther]] tidak sepenuhnya setuju karena hal tersebut tidak sepenuhnya sejalan dengan keyakinan dasarnya, yakni ''[[sola fide'']] atau keselamatan hanya karena [[iman]] saja. [[Yohanes Kalvin|Kalvin]], yang [[teologi]]nya menjadi dasar Gereja Reform, mengajarkan bahwa banyak yang dibaptis dengan cara demikian tidak berarti mereka orang-orang yang dipilih dan banyak di antara mereka yang tidak termasuk ke dalam gereja yang tak kelihatan (yakni mereka yang diselamatkan, atau masuk ke [[surga]]), yang keanggotaannya hanya diketahui oleh [[Allah]] saja. Namun masing-masing, baik Luther maupun Kalvin, menginginkan agar gereja yang terlihat dapat menjangkau seluruh komunitas di wilayah mereka masing-masing.
Dalam hubungannya dengan [[negara]], meskipun mereka mengetahui bahwa negara tidaklah sempurna dan dipenuhi [[dosa]], namun keduanya menjaga hubungan yang dekat dengan [[pemerintah]] negara, karena mereka percaya bahwa negara diberi kekuasaan oleh Allah. Kalvin dan Gereja Reform secara umum selangkah lebih jauh dari Luther dan menginginkan [[pemisahan Gereja dan negara]]. Namun keduanya bekerja sama dengan negara.