Teologi Minjung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SassoBot (bicara | kontrib)
k bot Membuang: ja:民衆神学
PT51Philip (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Teologi Minjung''' adalah sebuah teologi yang berasal dari [[Korea]].
 
[[Teologi]] ini dimulai di [[Korea Selatan]] pada periode 1970-an.<ref name="scott"/> Teologi Minjung adalah hasil dari upaya sejumlah [[teolog]] Korea untuk merumuskan suatu teologi yang bertolak dari keadaan rakyat jelata di [[Korea]].<ref name="Christian"/> Teologi ini “lahir” pada satu konsultasi atas prakarsa [[Komisi Teologi Dewan Gereja-gereja Nasional]] di Korea, yang diadakan di [[Seoul]] pada [[22-24 Oktober 1979]].<ref name="Christian"/> Tema pokok yang diangkat dalam Komisi Teologi Dewan GrejaGereja-gereja Nasional di Korea adalah “Umat Allah dan misi Gereja” (''The People of God and the Mission of the Church'').<ref name="Christian"> Christiaan De Jonge, ''Menuju Keesaan Gereja; Sejarah, Dokumen-dokumen dan Tema-tema Gerakan Oikumenis'', (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006). Hal 176.</ref>
 
== Arti kata ==
Minjung adalah kosa kata Korea yang terdiri dari dua kata kombinasi aksara [[Cina]] ([[hanja]]), yaitu ''Min'' dan ''Jung''.<ref name="scott"/> ''Min'' dapat diterjemahkan sebagai ''orang-orang'' atau ''rakyat''.<ref name="scott"/> Jung berarti ''massa'' atau ''banyak'', sehingga Minjung berarti "rakyat banyak".<ref name="scott">Scott W. Sunquist, ''A Dictionary of Asian Christianity'', (Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 2001). Hal 552.</ref> Jika kata Minjung diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa Inggris, maka menjadi ''People'' (orang banyak), tatapi terjemahan ini tidak menjelaskan maksud asli dari orang-orang Korea.<ref name="Kim Yong Bock">Kim Yong Bock, ''Minjung Theology; people as the subjects of history'', (Singapore: The Commission on Theological Concerns, 1981). Hal 17. ISBN 9971-948-05-2</ref> Minjung sebenarnya merujuk kepada orang-orang yang ditekan secara politik, mengalami [[diskriminasi]], dan miskin.<ref name="Kim Yong Bock"/> Minjung juga merujuk pada orang-orang yang tidak memilki kekuatan, yaitu lemah dalam kelas mereka, budaya, ras dan agama.<ref name="Kim Yong Bock"/>
 
== Isi ==
Teologi Minjung tumbuh dari perjuangan para minjung dalam menuntut keadilan agar dapat menjadi penentu nasibnya sendiri.<ref name="Doug">Douglas J. Elwood, Teologi Kristen Asia; tema-tema yang tampil ke permukaan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006). Hal 356-357.</ref> Teologi Minjung berangkat dari pengalaman orang-orang Kristen di [[Korea Selatan]] dalam perjuangan untuk meraih [[keadilan sosial]] mereka di dalam masyarakat.<ref name="Doug"/> Teologi ini menjadi upaya untuk merumuskan pergumulan rakyat jelata yang sudah lama tertindas dan hidup dalam penderitaan.<ref name="Doug"/>
 
Teologi ini memakai nama Minjung ketika para teolog, pekerja muda, [[mahasiswa]], [[imam]] dan [[pastor]], mengadakan pertemuan dan saling bercerita satu sama lain.<ref name="Sam"/> Teologi Minjung menjadi himpunan dan artikulasi refleksi terhadap rakyat, perkerja remaja perempuan yang menderita di pabrik, petani, mahasiswa yang diseret dalam pengedilanpengadilan militer, para profesor dan [[wartawan]] yang diculik.<ref name="Sam">Samuel Amirtham. John S. Pobee, Teologi Oleh Rakyat; refleksi tentang berteologi dalam jemaat, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993). Hal 36.</ref> Teologi minjung berangkat dari sejarah kebudayaan dan religi rakyat.<ref name="Sam"/> Teologi Minjung bukan hanya menjadi teologi politis, tetapi juga teologi rakyat.<ref name="Sam"/>
 
Unsur-unsur kebudayaan dan sejarah Korea menjadi ciri khas yang digunakan dalam teologi ini dalam menginterpretasikan [[Iman Kristen]].<ref name="Christian"/> Kata kunci dari Minjung adalah istilah ''han'', penderitaan tanpa kuasa dan untuk membebaskan diri dari [[penderitaan]] tersebut.<ref name="Christian"/> Tujuan dari teologi Minjung menjadikan [[Injil Kristus]] sebagai harapan Minjung untuk memperjuangkan keadilan, [[persekutuan]] dan kedamaian, yang adalah [[unsur mesianik]] yang diproklamasikan [[Kristus]].<ref name="Christian"/>
 
Teologi Minjung mengarah pada perpekstif kesamaan dalam kehidupan yang sederajat.<ref name="Sugi"/> Pandangan penganut teologi Minjung mencoba memahami [[Alkitab]] dalam memperlalukan manusia secara setara.<ref name="Sugi"/> Hal ini dicerminkan dari pemaknaan Injil Markus 1:22 "Ia menjauhkan diri-Nya, malainkan Ia makan dan minum bersama dengan Minjung."<ref name="Sugi">R.S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994). Hal 262.</ref>
 
Yesus berhubungan dan hidup bersama dengan orang yang tertindas dan miskin atau dalam konteks Korea disebut sebagai Minjung".<ref name="Christian"/> Yesus tidak menjauhkan diri-Nya dari rakyat yang tertindas atau minjung. Yesus makan dan minum bersama dengan orang yang tertindas.<ref name="Sugi"/> Injil Markus 1:22, melaporkan bahwa banyak orang senantiasa tinggal dan bersama-Nya.<ref name="Sugi"/> Orang banyak tersebut disebut ''[[Oklos]]''. ''[[Oklos]]'' berarti mereka yang berhimpun di sekitar Yesus atau mereka ikut dalam kiprah Yesus.<ref name="Sugi">R.S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994). Hal 262.</ref>