Diselamatkan oleh anugerah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
55hans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
55hans (bicara | kontrib)
Baris 33:
Pemikiran Luther tersebut dipengaruhi pengalaman pribadinya, yakni ketika Luther pada awalnya berpikir bahwa manusia sesungguhnya tidak dapat memenuhi persyaratan untuk diselamatkan.<ref name="mcGrath">120</ref> Karena itu, selalu ada yang harus dilakukan oleh manusia untuk memenuhi syarat supaya mendapat keselamatan. <ref name="mcGrath">120</ref> Luther menafsirkan "kebenaran Allah" sebagai kebenaran yang "menghukum".<ref name="mcGrath">122-123</ref> Akan tetapi, pada waktu kemudian, Luther menemukan arti baru mengenai "kebenaran Allah", yakni sebagai suatu kebenaran yang "diberikan" Allah kepada orang berdosa.<ref name="mcGrath">123</ref> Allah bukanlah seperti "hakim" yang keras dan selalu memberikan ganjaran kepada setiap manusia sesuai dengan perbuatan baik manusia.<ref name="mcGrath">123</ref> Sebaliknya, Allah dipahami sebagai Allah yang Maha Pemurah dan penuh rahmat sehingga memberikan keselamatan kepada orang yang berdosa melalui anugerah.<ref name="mcGrath">123</ref>
 
OrangIman yang tidak memahami maksud iman yang dapat membenarkan, karena orang tersebut tidak mengetahui makna dari iman itu sendiri.<ref name="mcGrath">125</ref>dalam pemikiran manLuther mempunyai peran yang sangat penting dalamterkait ajaran mengenai pembenaran.<ref name="mcGrath">125</ref> man mempunyai peran yang sangat penting dalamdengan ajaran mengenai pembenaran.<ref name="mcGrath">125</ref> Ada tiga pokok mengenai iman.<ref name="mcGrath">125</ref> Pertama, iman mempunyai rujukan yang pribadi.<ref name="mcGrath">125</ref> Kedua, iman menyangkut kepercayaan pada janji-janji Allah.<ref name="mcGrath">125</ref> Ketiga, iman mempersatukan orang percaya dengan Kristus.<ref name="mcGrath">125</ref> Ajaran mengenai pembenaran oleh iman menegaskan bahwa Allah menganugerahkan pengampunan kepada manusia, di mana pengampunan itu tidak dibeli dan dapat diperoleh oleh semua manusia terlepas dari kekayaan atau pun kondisi sosial yang dimilikinya. <ref name="mcGrath">135</ref> Melalui anugerah Allah, orang percaya dapat melakukan seagala sesuatu yang dibutuhkan untuk keselamatannya sendiri tanpa harus menyandarkan diri pada imam atau gereja.<ref name="mcGrath">135</ref>
 
Berdasarkan penjelasan di atas, ada beberapa kesimpulan dari pemikiran Luther mengenai pembenaran oleh iman.<ref name="mcGrath">147</ref> Pertama,Luther memahami bahwa pembenaran sebagai proses "menjadi", artinya orang berdosa secara terus-menerus disesuaikan dengan keserupaan Yesus Kristus melalui proses pembaruan internal.<ref name="mcGrath">147</ref> Melalui anugerah Allah, orang percaya dapat melakukan seagala sesuatu yang dibutuhkan untuk keselamatannya sendiri tanpa harus menyandarkan diri pada imam atau gereja.<ref name="mcGrath">147</ref> Kedua, pembenaran merupakan suatu peristiwa yang dilengkapi dengan proses yang jelas akan kelahiran kembali dan pembaruan dalam manusia melalui tindakan Roh Kudus.<ref name="mcGrath">147</ref> Pembenaran dapat mengubah suatu status bagian luar dari orang berdosa dalam pandangan Allah ('' coram Deo '').<ref name="mcGrath">148</ref> Kelahiran kembali dapat mengubah sifat dasar bagian dalam dari orang yang berdosa.<ref name="mcGrath">148</ref> Ketiga, orang bedosa membutuhkan pembenaran dari Allah, sebab orang berdosa tidak mempunyai kebenaran dalam dirinya sendri.<ref name="mcGrath">149</ref> Kehidupan orang Kristen berawal dari iman.<ref name="mcGrath">151</ref> Keempat, perbuatan baik seseorang mengikuti pembenaran, tetapi perbuatan baik tidak menyebabkan pembenaran tersebut.<ref name="mcGrath">151</ref> Kelima, keselamatan didasarkan pada kesetiaan Allah terhadap janji-janji kemurahan-Nya.<ref name="mcGrath">151</ref> Apabila manusia tidak mempunyai keyakinan dalam keselamatan berarti orang tersebut telah meragukan keteladanan dan kesungguhan Allah.<ref name="mcGrath">151</ref> {{Inuse/10 Maret 2011}}.