Alwi Dahlan yang masih merupakan kemenakan dari [[Usmar Ismail]], tokoh perfilman Indonesia, memiliki kegemaran menulis dan mengarang. Pada usia 16 tahun ia sudah aktif mengarang, antara lain, cerita pendek di majalahmingguan nasional "KisahMimbar Indonesia" dan "Mimbarmajalah Indonesia"Kisah" terbitan Jakarta. Ketika duduk di bangku SMP, Alwi menerbitkan koran sekolahnya. Alwi pun menjadi koresponden untuk majalah "Siasat" dan mengisi rubrik kebudayaan "Gelanggang" di majalah tersebut. Di bangku SMA ia menulis rangkaian reportase perjalanan kaki menjelajahi pedalaman Alas, Gayo, dan Aceh untuk "Siasat". Ia pun aktif menulis dalam "Zenith", sebuah majalah kebudayaan yang diterbitkan oleh "Mimbar Indonesia".
Di Universitas Indonesia, Alwi mengembangkan kegiatan penulisannya dalam penerbitan kampus; ia menjadi pemimpin redaksi Majalah "Forum" dan "Mahasiswa". Pada 1958, bersama teman-temannya, [[Emil Salim]], [[Teuku Jacob]], dan [[Nugroho Notosusanto]], ia mendirikan [[Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia]].
Selama periode 1953-1958, Alwi sempat menulis sembilan skenario film, a.l., "Tiga Dara". "Harimau CampaTjampa", film yang dibuatditulisnya skenarionyasebagai bersamaskenario berdasarkan cerita asli Usmar Ismail, memperoleh penghargaan Festival Film Indonesia I sebagai skenario film terbaik. Ia juga memperoleh penghargaan dari Festival Film Asia Pasifik untuk balada pengiring yang memakai teknik randai Minang untuk film Usmar "Tamu Agung". Film "Jenderal Kancil" yang dikerjakan oleh Usmar Ismail dan dibintangi oleh [[Achmad Albar]], dibuat berdasarkan buku cerita anak-anak karangan Alwi Dahlan yang berjudul "Pistol si Mancil", terbitan [[Balai Pustaka]].