Diselamatkan oleh anugerah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT03Artasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT03Artasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
== Perjanjian Lama ==
Kisah penciptaan mengambarkan keadaan bumi pada mulanya penuh dengan kekacauan dan belum terbentuk.
<ref name="Hakh">Hakh, Samuel Benyamin. 2009. '' Damai Itu Meneduhkan ''. Bandung: Jurnal Info Media. 8, teks tambahan.</ref> Keadaan gelap dan kekacauan ini menunjukkan situasi yang jauh dari Allah.<ref name="Hakh">8</ref> Dalam keadaan kacau, Allah menunjukkan kesediaan dan inisiatif untuk memberi rupa dan bentuk kepada langit dan bumi.<ref name="Hakh">8</ref> Dunia mulai teratur, teduh, tenang dan damai.<ref name="Hakh">8</ref> Allah melihat bahwa apa yang diciptakannya baik dan sungguh amat baik (Kej. 1: 4,10, 12,18,21,25 dan 31).<ref name="LAI">LAI.2000. '' Alkitab dan Kidung Jemaat. Jakarta: LAI.1-32, teks tambahan.</ref> Langit dan bumi yang kacau diganti dengan langit dan bumi yang syalom.<ref name="Hakh">8</ref> Allah memiliki inisiatif (Allah sebagai inisiator) untuk menciptakan keteraturan dan relasi yang harmonis dengan seluruh ciptaan.<ref name="Hakh">8</ref> Pendamaian juga terdapat dalam perjanjian antara Nuh dan Allah setelah peristiwa Air Bah.<ref name="Hakh">10-12</ref> Dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, Kain dan Habel dan mencapai puncaknya pada zaman Nuh.<ref name="Hakh">10-12</ref> Peristiwa itu menggambarkan pertumparanpertumpahan darah dan solidaritas antara manusia maupun dengan alam yang rusak telah menyebabkan keharmonisan hubungan dengan Allah juga turut rusak dan membuat Allah kecewa dan mendatangkan Air Bah.<ref name="Hakh">10-12</ref>
Setelah penghukuman itu, Allah berinisiatif untuk melakukan pendamaian dengan alam semesta melalui Nuh.<ref name="Hakh">10-12</ref>