Diselamatkan oleh anugerah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 35:
Karunia-karunia itu hilang ketika Adam jatuh ke dalam dosa.<ref name="Willem">32</ref> Kehendak bebas hilang dan Adam serta keturunannya dikuasai oleh dosa.<ref name="Willem">32</ref> Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.<ref name="Willem">32</ref> Manusia hanya dapat diselamatkan oleh rahmat Allah saja.<ref name="Willem">32</ref> Peristiwa kejatuhan Adam ke dalam dosa, seluruh manusia berada dalam keadaan berdosa.<ref name="Willem">32</ref> Allah akan memilih orang-orang yang akan menerima karunia-Nya.<ref name="Willem">32</ref>
Dosa bukanlah ciptaan Allah dan tidak bersifat kekal.<ref name="Lane">39</ref> Dosa muncul karena manusia telah menyalahgunakan kehendak bebas.<ref name="Lane">39</ref> Oleh karena itu, setiap manusia bertanggungjawab atas perbuatannya dan Manusia membutuhkan kasih karunia Allah yakni pertolongan batin dari Roh Kudus, agar manusia bisa hidup sebagai orang Kristen.<ref name="Lane">39-41</ref> Allah memberi kasih karunia-Nya (atau Roh Kudus) kepada manusia yang merespon Injil dengan imannya.<ref name="Lane">41</ref> Iman merupakan karunia Allah dan hasil pekerjaan rahmat-Nya. Keselamatan merupakan sebuah karunia Allah.<ref name="Lane">41</ref> Namun, Allah tidak memberikan karunia itu kepada semua orang.<ref name="Lane">41</ref> Allah memberikan karunia itu hanya kepada orang-orang yang menjadi umat pilihan-Nya saja.<ref name="Lane">41</ref> Karunia itu tidak ada terkait dengan kehendak atau usaha seseorang (Rom.9:16).<ref name="Lane">42</ref> Kasih karunia Allah berupa pertolongan batin dari Roh Kudus, agar manusia bisa hidup sebagai orang Kristen.<ref name="Lane">41</ref> Allah memberi kasih karunia-Nya (atau Roh Kudus) kepada manusia yang merespon Injil dengan imannya.<ref name="Lane">41</ref> Iman merupakan karunia Allah dan hasil pekerjaan rahmat-Nya. Keselamatan merupakan sebuah karunia Allah.<ref name="Lane">41</ref> Namun, Allah tidak memberikan karunia itu kepada semua orang.<ref name="Lane">41</ref> Allah memberikan karunia itu hanya kepada orang-orang yang menjadi umat pilihan-Nya saja.<ref name="Lane">41</ref> Karunia itu tidak ada terkait dengan kehendak atau usaha seseorang (Rom.9:16).<ref name="Lane">42</ref>
Pernyataan Agustinus tidak serupa dengan pernyataan Pelagius yang mengatakan bahwa karya pencarian manusia dalam memilih dan mencari Allah memiliki peran yang sangat penting.<ref name="Curtis">27</ref> Meskipun karya Allah memegang peranan,tetapi itu bukanlah semuanya.<ref name="Curtis">27</ref> Pelagius menyangkal bahwa dosa diturunkan dari Adam.<ref name="Curtis">27</ref> Manusia dilahirkan tanpa dosa.
<ref name="Sudarmo">Sudarmo R. 2010. '' Kamus Istilah Teologi ''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 64, teks tambahan.</ref> Akibat dari dosa manusia pertama bukan karunia keselamatan, melainkan pemberian teladan yang baik yaitu Kristus, hukum, dan pernyataan umum.<ref name="Sudarmo">64</ref> Manusia dapat berusaha sendiri untuk menjadi sempurna.<ref name="Sudarmo">64</ref> Ada tujuh pokok ajaran Pelagius. Pertama, Adam diciptakan untuk mati dan akan mati sekalipun ia tidak berdosa.<ref name="Willem">211</ref> Kematian bukanlah akibat dosa.<ref name="Willem">211</ref> Kedua, kejatuhan Adam ke dalam dosa hanya dia sendiri dan tidak mempunyai akibat bagi keturunannya.<ref name="Willem">211</ref> Ketiga, anak-anak yang dilahirkannya tidak berdosa.<ref name="Willem">211</ref> Keempat, anak-anak yang tidak dibaptiskan dan meninggal pada masa bayi tetap memperoleh keselamatan.<ref name="Willem">211</ref> Kelima, manusia mati bukan karena kejatuhan Adam ke dalam dosa dan manusia bangkit di antara orang mati bukan didasarkan kepada kebangkitan Yesus Kristus.<ref name="Willem">212</ref> Keenam, hukum taurat dapat memimpin orang ke dalam Kerajaan Surga sama seperti Injil.<ref name="Willem">212</ref> Ketujuh, Sebelum Kristus ada orang yang berdosa.<ref name="Willem">212</ref> Ajaran Pelagius ditentang keras oleh Augustinus, Uskup Hippo-Regius, namun Pelagius tidak mau sehingga ia diekskomunikasikan.<ref name="Willem">212</ref> Augustinus menentang ajaran Pelagius dengan mengatakan bahwa manusia mati karena dosa-dosanya.<ref name="Sudarmo">64</ref> Akhirnya, ajaran gereja kemudian adalah semi pelagianisme yang mengajarkan bahwa walaupun manusia sakit, manusia masih bisa berbuat baik tetapi ia membutuhkan bantuan Allah.<ref name="Sudarmo">64</ref>
|