Lokomotif E10: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bagazi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bagazi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{noref}}
{{Infobox Lokomotif
|image =Stoom locomotive E10.JPG
|caption ='''E10 / SSS100'''
|powertype =[[Uap]]
|serialnumber =[[E10]] / SSS100
|fueltype= =Kayu jati, Batubara
|gauge =1.067 mm
|builder= =Maschinenfabrik Esslingen, [[Jerman]]
|originalowner =Staatspoorwegen ter Sumatara’s Westkust (SSS)
|owner= DKA ( =Djawatan Kereta Api (DKA) - PT kereta Api Indonesia, Persero ([[PT KAI]])
|buildmodel =Decapod
|builddate =1922-1928-1964
|totalproduction =28
||aarwheels =o0-10-0T
|uicclass =E
|length =10224 mm
|width =2506o mm
|weight =53,5 ton
|wheeldiameter =1000 mm
|vaporpressure =14 kg/cm²
|cylindersize =450 X 510 mm
|poweroutput =500 HP
|topspeed =30 km/h di rel datar, 10 km/h di rel menanjak bergigi
|notes=
}}
 
Staatspoorwegen ter Sumatara’s Westkust (SSS) pertama kali membangun jalur kereta api di pantai barat [[Sumatera]] pada tahun 1887 hingga 1896. jalur kereta api ini dipergunakan untuk menghela produk tambang batubara [[Ombilin]] ke pelabuhan [[Padang]], yakni [[Teluk Bayur]]. Namun disadari bahwa meningkatnya produksi batubara [[Ombilin]] membuat lokomotif-lokomotif lama tidak memadai, apalagi untuk jalur yang berbukit-bukit. Maka didatangkanlah lokomotif-lokomotif yang lebih besar. E1016 adalah anggota kedua lakomotiflokomotif uap bergigi untuk [[Sumatera Barat]]. Setelah datangnya tiga lokomotif seri D18 pada tahun 1913, tibalah 22 lokomotif [[E10]] antara tahun 1921 hingga 1928, buatan pabrik Esslingen dari [[Jerman]] dan SLM (Schweizerische Lokomotiv-und Maschinenfabrik) dari [[Swiss]]. Kedua pabrik ini memang terkenal dengan lokomotif uap bergiginya. Bahkan lokomotif diesel elektik bergerigi [[BB204]] yang belum lama ini disaksikan penggemar kereta api yang berkunjung ke Ranah Minang pun buatan SLM. Lokomotif [[E10]] dipergunakan di jalur-jalur bergerigi di [[Sumatera Barat]], antara Kayutanam hingga [[Batutabal]], dan antara [[Padangpanjang]]-[[Bukittinggi]]-Payakumbuh. Medan yang berat, dengan tanjakan securam 8% ini menuntut lokomotif dengan daya yang besar. Lokomotif [[E10]] memiliki empat silinder uap,dengan dua silinder khusus untuk menggerakan roda gigi.
 
Saat ini, lokomotif [[E10]] dapat kita temui di Museum Kereta Api [[Sawahlunto]], [[Sumatera Barat]], dengan nomor seri E1060. Loko ini biasa digunakan untuk menarik kereta wisata.
 
== Lihat pula ==
* [[Dipo lokomotif]]
* [[Diesel elektrik]]
* [[Industri Kereta Api]] [[Madiun]]
* [[Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia]]
* [[Kereta Api Indonesia]]
* [[Kereta api ringan]]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://rel-keretaapi.blogspot.com/2008/07/data-teknik-lokomotif-bb-203.html Data teknik lokomotif BB 203]
* {{id}} [http://www.semboyan35.com/showthread.php?tid=259 Daftar lokomotif BB 203 yang diubah menjadi CC 201]
* {{id}} [http://www.gm-marka.web.id/f22/data-persebaran-lokomotif-diesel-elektrik-dan-diesel-hidrolik-336.html/ Alokasi Lokomotif PT. KAI di Indonesia Saat Ini]
* {{id}} [http://www.kereta-api.co.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)]
 
{{DaftarLokomotifIndonesia}}
{{DaftarKeretaApi}}
{{commonscat|PT Kereta Api}}
 
{{transportasi-stub}}
 
[[Kategori:Lokomotif]]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]