Diselamatkan oleh anugerah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
55hans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
55hans (bicara | kontrib)
Baris 30:
[[Image:Pelagius.jpg|thumb|200px|A17th century [[Calvinist]]print depicting Pelagius. Pelagius merupakan tokoh yang menyuarakan pelagianisme."]]
 
[[Pelagius]] meyakini bahwa karya pencarian manusia dalam memilih dan mencari [[Allah]] memiliki peran yang sangat penting.<ref name="Curtis">27</ref> Meskipun karya [[Allah]] memegang peranan,tetapi itu bukanlah semuanya.<ref name="Curtis">27</ref> [[Pelagius]] menyangkal bahwa dosa diturunkan dari Adam, sebaliknya manusia terlahir tanpa dosa.<ref name="Sudarmo">Sudarmo R. 2010. '' Kamus Istilah Teologi ''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 64.</ref> Akibat dari dosa manusia pertama bukan karunia keselamatan, melainkan pemberian teladan yang baik yaitu Kristus, hukum, dan pernyataan umum.<ref name="Sudarmo"></ref> Manusia dapat berusaha sendiri untuk menjadi sempurna.<ref name="Sudarmo"></ref> Ada tujuh pokok ajaran [[Pelagius]]:
* Pertama, Adam diciptakan untuk mati dan akan mati sekalipun ia tidak berdosa.<ref name="Willem">211</ref> Kematian bukanlah akibat dosa.<ref name="Willem"></ref>
* Kedua, kejatuhan Adam ke dalam dosa hanya dia sendiri dan tidak mempunyai akibat bagi keturunannya.<ref name="Willem"></ref>
* Ketiga, anak-anak yang dilahirkannya tidak berdosa.<ref name="Willem"></ref>
Baris 41:
[[Berkas:Augustine_of_Hippo.jpg|right|thumb|150px|Santo [[Agustinus]] merupakan tokoh gereja yang menyuarakan pemikiran tentang diselamatkan melalui anugerah.]]
 
Pernyataan [[Pelagius]] tidak serupa dengan pernyataan [[Agustinus]] yang mengatakan bahwa Manusia diciptakan oleh [[Allah]] dengan karunia-karunia adikodrati.<ref name="Willem">Willem F.D. 1986. '' Riwayat Hidup Singkat: Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja ''. 32, 211-212.</ref> Karunia-karunia itu hilang ketika Adam jatuh ke dalam dosa.<ref name="Willem"></ref> Pemikiran [[Augustinus]] didasari oleh perkataan [[Paulus]] dalam surat Roma 13:13-14 yang tertulis, "kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya".<ref name="Lane">39</ref> Berdasarkan surat Paulus tersebut, muncul pemikiran [[Agustinus]] bahwa manusia memiliki kebebasan kehendak.<ref name="Lane">39</ref> Kejahatan merupakan prinsip negatif dan sebuah keadaan yang terpisah dari [[Allah]].<ref name="Lane">39</ref> Kejahatan adalah suatu keadaan yang tadinya baik berubah menjadi keadaan yang rusak atau tidak baik.<ref name="Lane">39</ref> Kehendak bebas hilang dan Adam serta keturunannya dikuasai oleh dosa.<ref name="Willem"></ref> Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.<ref name="Willem">32</ref> Manusia hanya dapat diselamatkan oleh rahmat [[Allah]] saja.<ref name="Willem"></ref> Peristiwa kejatuhan Adam ke dalam dosa, seluruh manusia berada dalam keadaan berdosa.<ref name="Willem"></ref> [[Allah]] akan memilih orang-orang yang akan menerima karunia-Nya.<ref name="Willem"></ref>.
 
Dosa bukanlah ciptaan [[Allah]] dan tidak bersifat kekal.<ref name="Lane">39</ref> Dosa muncul karena manusia telah menyalahgunakan kehendak bebas.<ref name="Lane">39</ref> Oleh karena itu, setiap manusia bertanggungjawab atas perbuatannya dan manusia membutuhkan kasih karunia [[Allah]] yakni pertolongan batin dari Roh Kudus, agar manusia bisa hidup dengan baik.<ref name="Lane">39-41</ref> [[Allah]] memberi kasih karunia-Nya (atau Roh Kudus) kepada manusia yang merespon Injil dengan imannya.<ref name="Lane">41</ref> Iman merupakan karunia [[Allah]] dan hasil pekerjaan rahmat-Nya. Keselamatan merupakan sebuah karunia [[Allah]].<ref name="Lane">41</ref> Namun, [[Allah]] tidak memberikan karunia itu kepada semua orang.<ref name="Lane">41</ref> [[Allah]] memberikan karunia itu hanya kepada orang-orang yang menjadi umat pilihan-Nya saja.<ref name="Lane">41</ref> Karunia itu tidak ada terkait dengan kehendak atau usaha seseorang (Rom.9:16).<ref name="Lane">42</ref> Kasih karunia [[Allah]] berupa pertolongan batin dari Roh Kudus, agar manusia bisa hidup sebagai orang Kristen.<ref name="Lane">41</ref> [[Allah]] memberi kasih karunia-Nya kepada manusia yang merespon Injil dengan imannya.<ref name="Lane">41</ref> Iman merupakan karunia [[Allah]] dan hasil pekerjaan rahmat-Nya. <ref name="Lane">41</ref> Keselamatan merupakan sebuah karunia [[Allah]].<ref name="Lane">41</ref> Namun, [[Allah]] tidak memberikan karunia itu kepada semua orang.<ref name="Lane">41</ref> [[Allah]] memberikan karunia itu hanya kepada orang-orang yang menjadi umat pilihan-Nya saja.<ref name="Lane">41</ref> Karunia itu tidak ada terkait dengan kehendak atau usaha seseorang (Rom.9:16).<ref name="Lane">42</ref>.
 
Ajaran [[Pelagius]] ditentang keras oleh [[Augustinus]], Uskup Hippo-Regius, namun [[Pelagius]] tidak mau sehingga ia diekskomunikasikan.<ref name="Willem"></ref> [[Augustinus]] menentang ajaran [[Pelagius]] dengan mengatakan bahwa manusia mati karena dosa-dosanya.<ref name="Sudarmo"></ref> Akhirnya, ajaran gereja kemudian adalah [[semi pelagianisme]] yang mengajarkan bahwa walaupun manusia sakit, manusia masih bisa berbuat baik tetapi ia membutuhkan bantuan [[Allah]].<ref name="Sudarmo">64</ref>. Anugerah melaksanakan iman dan kehendak ke arah kemurnian.<ref name="Lohse"></ref>
 
Dosa bukanlah ciptaan [[Allah]] dan tidak bersifat kekal.<ref name="Lane">39</ref> Dosa muncul karena manusia telah menyalahgunakan kehendak bebas.<ref name="Lane">39</ref> Oleh karena itu, setiap manusia bertanggungjawab atas perbuatannya dan manusia membutuhkan kasih karunia [[Allah]] yakni pertolongan batin dari Roh Kudus, agar manusia bisa hidup dengan baik.<ref name="Lane">39-41</ref> [[Allah]] memberi kasih karunia-Nya (atau Roh Kudus) kepada manusia yang merespon Injil dengan imannya.<ref name="Lane">41</ref> Iman merupakan karunia [[Allah]] dan hasil pekerjaan rahmat-Nya. Keselamatan merupakan sebuah karunia [[Allah]].<ref name="Lane">41</ref> Namun, [[Allah]] tidak memberikan karunia itu kepada semua orang.<ref name="Lane">41</ref> [[Allah]] memberikan karunia itu hanya kepada orang-orang yang menjadi umat pilihan-Nya saja.<ref name="Lane">41</ref> Karunia itu tidak ada terkait dengan kehendak atau usaha seseorang (Rom.9:16).<ref name="Lane">42</ref> Kasih karunia [[Allah]] berupa pertolongan batin dari Roh Kudus, agar manusia bisa hidup sebagai orang Kristen.<ref name="Lane">41</ref> [[Allah]] memberi kasih karunia-Nya kepada manusia yang merespon Injil dengan imannya.<ref name="Lane">41</ref> Iman merupakan karunia [[Allah]] dan hasil pekerjaan rahmat-Nya. <ref name="Lane">41</ref> Keselamatan merupakan sebuah karunia [[Allah]].<ref name="Lane">41</ref> Namun, [[Allah]] tidak memberikan karunia itu kepada semua orang.<ref name="Lane">41</ref> [[Allah]] memberikan karunia itu hanya kepada orang-orang yang menjadi umat pilihan-Nya saja.<ref name="Lane">41</ref> Karunia itu tidak ada terkait dengan kehendak atau usaha seseorang (Rom.9:16).<ref name="Lane">42</ref>.
 
Ajaran [[Pelagius]] ditentang keras oleh [[Augustinus]], Uskup Hippo-Regius, namun [[Pelagius]] tidak mau sehingga ia diekskomunikasikan.<ref name="Willem"></ref> [[Augustinus]] menentang ajaran [[Pelagius]] dengan mengatakan bahwa manusia mati karena dosa-dosanya.<ref name="Sudarmo"></ref> Akhirnya, ajaran gereja kemudian adalah [[semi pelagianisme]] yang mengajarkan bahwa walaupun manusia sakit, manusia masih bisa berbuat baik tetapi ia membutuhkan bantuan [[Allah]].<ref name="Sudarmo">64</ref>. Anugerah melaksanakan iman dan kehendak ke arah kemurnian.<ref name="Lohse"></ref>
 
== Pandangan Semi Pelagianisme==