Teleologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT69Ujun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT69Ujun (bicara | kontrib)
Baris 7:
==Etika Teleologis==
 
Dalam dunia etika, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya suatu tindakan dilakukan.<ref name="Eka">Eka Darmaputera.1993, Etika Sederhana untuk Semua, Perkenalan Pertama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 11-4.</ref> Perbedaan besar nampak antara teleologi dengan [[deontologi]].<ref name="Eka"/> Secara sederhana, hal ini dapat kita lihat dari perbedaan prinsip keduanya.<ref name="Eka"/> Dalam [[deontologi]], kita akan melihat sebuah prinsip benar dan salah.<ref name="Eka"/> Namun, dalam teleologi bukan itu yang menjadi dasar, melainkan baik dan jahat.<ref name="Eka"/> Ketika hukum memegang peranan penting dalam deontologi, bukan berarti teleologi mengacuhkannya.<ref name="Eka"/> Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir.<ref name="Eka"/> Yang lebih penting adalah tujuan dan akibat.<ref name="Eka"/> Betapapun salahnya sebuah tindakan menurut hukum, tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik.<ref name="Eka"/> Ajaran teleologis dapat menimbulkan bahaya menghalalkan segala cara.<ref name="Eka"/> Dengan demikian tujuan yang baik harus diikuti dengan tindakan yang benar menurut hukum.<ref name="Eka"/> Hal ini membuktikan cara pandang teleologis tidak selamanya terpisah dari [[deontologis]].{{fact}}<ref name="Eka"/> Perbincangan "baik" dan "jahat" harus diimbangi dengan "benar" dan "salah".<ref name="Eka"/>. Lebih mendalam lagi, ajaran teleologis ini dapat menciptakan hedonisme, ketika "yang baik" itu dipersempit menjadi "yang baik bagi saya".<ref name="Eka"/>
 
 
==Tokoh==