Daftar marga Arab Hadramaut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Menolak 2 perubahan terakhir (oleh 125.163.105.67) dan mengembalikan revisi 4135703 oleh Bennylin
Ghozzonx (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{refimprove}}
Marga Arab [[Hadramaut]] (Fam Arab) merujuk kepada nama keluarga atau marga yang dipakai oleh keturunan [[bangsa Arab]], yang berasal dari daerah [[Hadramaut]] di [[Yaman]], yang letaknya di Jazirah Arab bagian selatan. Penamaan marga sendiri dipilih berdasarkan Qabilah, tempat asal, sejarah, kebiasaan atau sifat serta nama nenek moyang golongan tersebut.
 
''Adapun pengelompokan berdasarkan strata sosial yang biasa digembar-gemborkan oleh suatu golongan adalah budaya jahiliyah yang tidak perlu dilestarikan.''
Berdasarkan asalnya, marga Arab [[Hadramaut]] umumnya dapat dibagi menjadi 2 golongan; yaitu marga-marga keturunan suku Arab [[Yaman]] asli (yang mana merupakan keturunan arab asli yang nasabnya bersambung ke Hadhramaut bin Gahtan, yang merupakan keturunan dari Nabi Nuh) dan marga-marga suku Arab pendatang dari [[Persia]] yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad Shallalahu Alaihi Wassallam melalui jalur Ahmad bin Isa al-Muhajir yang hijrah ke [[Yaman]] sekitar tahun 319 H (898 M) yang biasa disebut Alawiyyin.
 
[[Berkas:Yemen.jpg|thumb|Salah satu daerah di Yaman]]
Koloni Arab dari [[Hadramaut]] diperkirakan telah datang ke Indonesia sejak abad ke-13. Sejumlah marga yang di [[Hadramaut]] sendiri sudah punah, misalnya seperti "Basyeiban" dan "Haneman", di Indonesia masih dapat ditemukan. Hal ini karena keturunan Arab [[Hadramaut]] di [[Indonesia]] saat ini diperkirakan jumlahnya lebih besar daripada di tempat leluhurnya sendiri.
== Berdasarkan Asalnya ==
Berdasarkan asalnya, margaMarga Arab [[Hadramaut]] umumnya dapat dibagi menjadi 2 (dua) golongan; yaitu marga-marga keturunan suku Arab [[Yaman]] asli (yang mana merupakan keturunan arab asli yang nasabnya bersambung ke Hadhramaut bin Gahtan, yang merupakan keturunan dari Nabi Nuh) dan marga-marga suku Arab pendatang dari [[Persia]] yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad Shallalahu Alaihi Wassallam melalui jalur Ahmad bin Isa al-Muhajir yang hijrah ke [[Yaman]] sekitar tahun 319 H (898 M) yang biasa disebut [[Alawiyyin]].
 
== Latar Belakang Masuknya Golongan Alawiyyin ==
Daftar di bawah ini memuat beberapa marga Arab [[Hadramaut]]. Anda dapat membantu melengkapinya.
Golongan [[Alawiyyin]] (Ba'Alawi) masuk ke [[Yaman]] karena desakan politik di [[Persia]] saat itu. Mereka terpaksa hijrah mencari penghidupan yang lebih baik ke daerah [[Hadramaut]]. Disana mereka menyampaikan kepada beberapa muqaddam (kepada suku) mengenai maksud untuk tinggal di [[Hadramaut]] dan juga menerangkan jati diri mereka (sebagai turunan Rasulullah). Sebelum secara resmi mereka diterima, muqaddam disaat itu mengirim utusan ke Hejaz untuk mengecek mengenai keberadaan mereka (terutama status turunan Rasul). Namun, setelah beberapa waktu, ada satu keluarga di [[Hadramaut]] tersebut yang langsung menerima golongan [[Alawiyyin]] ini untuk tinggal tanpa menunggu kepulangan utusan yang dikirim dan penerimaan secara resmi. Selanjutnya keluarga ini dikenal dengan nama keluarga Bafadhal, yaitu “golongan yang menerima”.
 
== Perkembangan di Indonesia ==
Kedatangan koloni Arab dari Hadramaut ke Indonesia diperkirakan terjadi dalam 3 gelombang utama.
 
=== Abad 9-11 Masehi ===
Catatan sejarah tertua adalah berdirinya kerajaan Perlak I (Aceh Timur) pada tanggal 1 Muharram 225 H (840 M). Hanya 2 abad setelah wafat Rasulullah, salah seorang keturunannya yaitu Sayyid Ali bin Muhammad Dibaj bin Ja'far Shadiq hijrah ke kerajaan Perlak. Ia kemudian menikah dengan adik kandung Raja Perlak Syahir Nuwi. Dari pernikahan ini lahirlah Abdul Aziz Syah sebagai Sultan (Raja Islam) Perlak I. Catatan sejarah ini resmi dimiliki Majelis Ulama Kabupaten Aceh Timur dan dikuatkan dalam seminar sebagai makalah 'Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh' 10 Juli 1978 oleh (Alm) Professor Ali Hasymi.
 
=== Abad 12-15 Masehi ===
Masa ini adalah masa kedatangan para datuk dari Walisongo yang dipelopori oleh keluarga besar Syekh Jamaluddin Akbar dari Gujarat, masih keturunan Syekh Muhammad Shahib Mirbath dari Hadramaut. Ia besama putra-putra berdakwah jauh ke seluruh pelosok Asia Tenggara hingga Nusantara dengan strategi utama menyebarluaskan Islam melalui pernikahan dengan penduduk setempat utamanya dari kalangan istana-istana Hindu.
 
=== Abad 17-19 Masehi ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Arabier TMnr 3728-759.jpg|thumb|300px|Seorang Arab di masa [[Hindia Belanda]] ([[litografi]] berdasarkan gambar oleh [[Auguste van Pers]], 1854)]]
Abad ini adalah gelombang terakhir ditandai dengan hijrah massalnya para Alawiyyin Hadramaut yang menyebarkan Islam sambil berdagang di Nusantara. Kaum pendatang terakhir ini dapat ditandai keturunannya hingga sekarang karena berbeda dengan pendahulunya, tidak banyak melakukan kawin campur dengan penduduk pribumi. Selain itu dapat ditandai dengan marga yang kita kenal sekarang seperti Alatas, Assegaf, Al Jufri, Alaydrus, Syihab, Syahab, dll. Hal ini dapat dimengerti karena marga-marga ini baru terbentuk belakangan. Tercatat dalam sejarah Hadramaut, marga tertua adalah As Saqqaf (Assegaf) yang menjadi gelar bagi Syekh Abdurrahman bin Muhammad Al Mauladdawilah setelah ia wafat pada 731 H atau abad 14-15 M. Sedangkan marga-marga lain terbentuk bahkan lebih belakangan, umumnya pada abad 16. Biasanya nama marga diambil dari gelar seorang ulama setempat yang sangat dihormati. Berdasarkan taksiran pada 1366 H (atau sekitar 57 tahun lalu), jumlah mereka sekarang tidak kurang dari 70 ribu jiwa. Ini terdiri dari kurang lebih 200 marga.
 
Saat ini diperkirakan jumlah keturunan Arab Hadramaut di Indonesia lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah mereka yang ada di tempat leluhurnya sendiri. Penduduk Hadramaut sendiri hanya sekitar 1,8 juta jiwa. Bahkan sejumlah marga yang di Hadramaut sendiri sudah punah - seperti Basyeiban dan Haneman - di Indonesia jumlahnya masih cukup banyak. Perkampungan Arab banyak tersebar di berbagai kota di Indonesia, misalnya di [[Jakarta]] (Pekojan), [[Bogor]] (Empang), [[Kota Surakarta|Surakarta]] ([[Pasar Kliwon, Surakarta|Pasar Kliwon]]), [[Surabaya]] (Ampel), [[Gresik]] (Gapura), [[Malang]] (Jagalan), [[Cirebon]] (Kauman), [[Mojokerto]] (Kauman), [[Yogyakarta]] ([[Kauman, Yogyakarta|Kauman]]), [[Probolinggo]] (Diponegoro), [[Bondowoso]], dan [[Banjarmasin]] (Kampung Arab), serta masih banyak lagi yang tersebar di kota-kota lainnya seperti [[Palembang]], [[Banda Aceh]], [[Sigli]], [[Medan]], [[Lampung]], [[Makasar]], [[Gorontalo]], [[Pulau Ambon|Ambon]], [[Mataram]], Ampenan, Sumbawa, Dompu, Bima, [[Kupang]], dan [[Papua]].
 
=== Tokoh-tokoh dan Peranan ===
Di Indonesia, sejak jaman dahulu telah banyak di antara keturunan Arab Hadramaut yang menjadi pejuang-pejuang, alim-ulama dan da’i-da’i terkemuka. Banyak di antara para Walisongo adalah keturunan Arab, dan diduga merupakan keturunan Alawiyyin Hadramaut (Van Den Berg, 1886).
Populasi keturunan Arab yang ada di Indonesia di perkirakan kini jumlahnya lebih dari 5 (lima) juta orang.<ref name="Populasi keturunan Arab yang ada di Indonesia di perkirakan kini jumlahnya lebih dari 5 (lima) juta orang.">[http://alwishahab.wordpress.com/2009/08/20/hadramaut-dan-para-kapiten-arab/ "Hadramaut dan Para Kapiten Arab"], Dikutip dari pernyataan Menteri Agama [[Said Agil Husin Al Munawar]] dalam seminar internasional Warisan Budaya Arab di Indonesia: Percampuran Budaya Indonesia - Hadramaut (Yaman). yang ditulis ulang oleh Alwi Shahab, di muat di Republika, edisi Minggu, 21 Desember 2003.</ref>
 
Di samping tokoh-tokoh agama, banyak pejabat negara dan tokoh terkenal Indonesia masa kini yang leluhurnya berasal dari Hadramaut. Nama-nama mereka antara lain:
 
* [[Tuanku Imam Bonjol|Muhammad Khatub Bajanudin bin Shahab]] (Tuanku Imam Bonjol)
* [[H. Mutahar|Muhammad Husein Al Muthohar]] (Pencipta Lagu Syukur)
* [[Sultan Hamid II]] (Pencipta Lambang Garuda)
* [[Syaikh Ahmad Surkati|Ahmad Surkati]] (Pendiri Al-Irsyad Al-Islamiyyah)
* [[Ahmad Dahlan]] (Pendiri Organisasi Muhammadiyah)
* [[Munir Said Thalib]] (Ketua LSM Kontras, aktivis anti kekerasan)
* [[Abdurrahman Baswedan]] (Menteri Penerangan 1947)
* [[Ali Alatas]] (Menteri Luar Negeri, 1988-1998)
* [[Fuad Hassan]] (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, 1985-1993)
* [[Mar'ie Muhammad]] (Menteri Keuangan, 1993-1998)
* [[Saleh Afiff]] (Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri, 1993-1998
* [[Fuad Bawazier]] (Menteri Keuangan, 1998)
* [[Muhammad Quraish Shihab]] (Menteri Agama, 1998)
* [[Abu Bakar Ba'asyir]] (Pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
* [[Alwi Shihab]] (Menteri Luar Negeri, 1999-2001; dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2004-2005)
* [[Salim Segaf Al-Jufri]] (Menteri Sosial 2009-...)
dan masih banyak [[daftar tokoh Arab-Indonesia]] lainnya yang tidak akan cukup bila ditulis satu per-satu..
 
<br> Daftar di bawah ini memuat beberapa marga Arab [[Hadramaut]], [[Yaman]]. Anda dapat membantu melengkapinya.<br />
 
{{daftarisi|Marga Arab Hadramaut}}
Baris 63 ⟶ 107:
== Z ==
* Za'bal, Zakin, Zeban, Zeger, (Az)Zubaidi (Zabidi-Zabde),
 
 
== Lihat pula ==
* [[Arab-Indonesia]]
* [[Daftar tokoh Arab-Indonesia]]
* [[Partai Arab Indonesia]]
* [[Sumpah Pemuda Keturunan Arab‎]]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.ummah.com/islam/nusantara/sejarah.html: Sejarah Islam di Indonesia]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
<br />
{{Orang Indo}}
 
[[Kategori:Marga Arab|Hadramaut]]
[[Kategori:Suku bangsa di Indonesia|Arab]]
[[Kategori:Daftar nama]]