Biman Bangladesh Airlines: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 56:
Pada tahun fiskal 2005–06, Biman mengangkut 1,15 juta penumpang, sebuah petumbuhan lebih dari 70% dibandingkan pada dekade sebelumnya. Dengan pertumbuhan maskapai penerbangan domestik swasta di Bangladesh, however, penguasaan pasar Biman untuk penumpang domestik turun hingga 35% dibandingkan rata-rata sepuluh tahun sebelumnya, dengan hanya 162.000 penumpang melakukan perjalanan dengan Biman di dalam sektor domestik pada tahun fiskal 2005–06. Pada periode yang sama, Biman melaporkan kerugian tahunan terbesar hingga sebesar AS$120 juta, ditambah dengan kehilangan AS$100 jta pada tahun berikutnya.<ref>{{
cite news |url=http://www.newagebd.com/2006/jun/12/nat.html |title=Biman loses Tk 836cr in first 10 months of 2005–06 fiscal |work=The New Age |date=12 June 2006 |accessdate=20 September 2007}}</ref> Biman juga belum melakukan pembayaran dalam nilai hingga beberapa juta Dolar AS terhadap penyedia bahan bakarnya [[Bangladesh Petroleum Corporation]].<ref>{{cite news |url=http://www.bangladeshmonitor.net/aviation_story.php?recordID=976 |title=No plan to tackle critical problems |work=The Bangladesh Monitor |date=1 June 2007 |accessdate=10 June 2007 |archiveurl = http://web.archive.org/web/20080401103901/http://www.bangladeshmonitor.net/aviation_story.php?recordID=976 |archivedate = 1 April 2008}}</ref>
==Manajemen==
Maskapai ini dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Bangladesh melalui Bangladesh Biman Corporation sejak pendiriannya. Pada tahun 1977, Biman diubah menjadi korporasi sekotr publik yang memungkinkan otonomi terbatas bagi Biman, yang dipimpin oleh dewan direksi pilihan pemerintah.<ref name=Jatree02/> Jumlah kepemilikan aset meningkatn menjadi [[Taka Bangladesh|BDT]] 2 juta pada tahun 1987,<ref>{{cite web |url=http://www.sai.uni-heidelberg.de/workgroups/bdlaw/1987-a32.htm |title=Amendment of section 5 of Ord. XIX of 1977 |publisher=The Heidelberg Bangladesh Law Translation Project, from Bangladesh Gazette, Extraordinary |date=1 August 1987 |accessdate=16 September 2007}}</ref> dan Biman diubah menjadi [[perseroan terbatas]] terbuka, yang terbesar di Bangladesh, pada tahun 2007.
Pada akhir dekade 1980an, [[Hossain Mohammad Ershad]], Presiden Bangladesh pada saat itu, juga menjadi Presiden Biman. Setelah periode awal ekspansi dan pertumbuhan, Biman memasuki era menukiknya keuntungan dan perlambatan pertumbuhan, diperburuk oleh manajemen yang buruk dan korup, yang terlalu banyak melakukan pembelian, kesalahan dalam pembayaran biaya perawatan, dan mempertahankan rute yang tidak menguntungkan demi alasan politik.<ref name=TheDailyStar061008>{{cite news |url=http://www.thedailystar.net/2006/10/08/d6100801044.htm |title=Nothing impossible in Biman purchase |work=The Daily Star |date=8 October 2006|accessdate=25 May 2007}}</ref><ref name=BBCNews20060830>{{cite news |url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/south_asia/5298284.stm |title=Airline's 'lonely hearts' tactic |work=BBC News |date=30 August 2006 |accessdate=7 September 2007}}</ref> Penelitian yang dilakukan pada tahun 1996 menemukan bahwa Biman memiliki 5.253 personil yang tidak terbang, 30 persen lebih besar daripada [[Singapore Airlines]], sebuah maskapai penerbangan yang mengoperasikan armada sebanyak sepuluh kali lebih besar daripada armada Biman. Laporan ini menjelaskan bahwa Biman berada dalam kondisi "kurang diatur, terlalu banyak staf, kekurangan aset, dan menjadi sasaran interfensi politik eksesif dalam manajemen setiap hari."<ref>{{cite web |url=http://www.lcgbangladesh.org/Governance/reports/1996-WB-Government%20that%20works.pdf |title=Government that Works: Reforming the Public Sector |publisher=Private Sector Development & Finance Division, Country Department 1: South Asia Region |date=10 July 1996 |accessdate=13 September 2007|format=PDF}}</ref>
[[File:Biman 772-Loading-Gate.jpg|thumb|right|alt=A white aircraft with cargo doors open being loaded.|Biman [[Boeing 777-200ER]] bersiap sebelum penerbangan komersial perdana di Bandar Udara Internasional Shahjalal, Bangladesh. (2010)]]
Pada tahun fiskal 1992–93, audit di bawah Kementerian Penerbangan Sipil dan Wisatawan mengungkapkan bahwa pajak senilai BDT 22 juta tidak dibayarkan kepada pemerintah. Audit yang dilakukan pada tahun 1999, juga menunjukkan bahwa Biman juga kehilangan senilai BDT 2.2 juta kepada agen perjalanan untuk penjualan tiket, sebagian besar karena kolusi terhadap pejabat Biman.<ref name=AnnualReport1999>{{cite web |url=http://www.cagbd.org/pdf/annual_report_1999.pdf |title=Annual Report 1999, Office of the Comptroller and Auditor General of Bangladesh. |publisher=Government of the People's Republic of Bangladesh |year=1999 |accessdate=13 September 2007|format=PDF |archiveurl = http://web.archive.org/web/20080414152850/http://www.cagbd.org/pdf/annual_report_1999.pdf <!-- Bot retrieved archive --> |archivedate = 14 April 2008}}</ref> Sebagai tambahan, terdapat kelebihan pembayaran komisi sebesar BDT 2.4 juta kepada agen penjualan yang melanggar kebijakan Biman. Tahun 2007, Pemerintah Sementara meluncurkan kampanye anti korupsi yang menghasilkan penahanan Shamim Iskander, saudara dari mantan perdana menteri [[Begum Khaleda Zia]] dan mantan teknisi penerbangan Biman, dalam tuduhan korupsi berlapis.<ref name=TheDailyStar070316>{{cite news |url=http://www.thedailystar.net/2007/03/16/d703161501133.htm |title=Clipping the wings |author=Imran Asif |work=The Daily Star |date=16 March 2007|accessdate=25 May 2007}}</ref> Hal ini diikuti oleh pemecatan paksa terhadap 35 kayawan lainnya, yang merupakan kawan dekat dari Iskander.<ref name=TheDailyStar070328>{{cite news |url=http://www.thedailystar.net/2007/03/28/d70328013326.htm |title=35 Biman staff sent on forced retirement |work=The Daily Star |date=28 March 2007|accessdate=25 May 2007}}</ref>
===Privatisasi===
Menghadapi kerugian yang semakin besar sejak akhir dekade 1990an ke depan,<ref name=EconomicReview2005>{{cite web |url=http://www.mof.gov.bd/previous_budget/economic_2005/ER_book_2005.pdf |archiveurl=http://web.archive.org/web/20070508172851/http://www.mof.gov.bd/previous_budget/economic_2005/ER_book_2005.pdf |archivedate=8 May 2007 |title=Economic Review 2005 |publisher=Bangladesh Ministry of Finance |accessdate=9 June 2007|format=PDF}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.mof.gov.bd/previous_budget/economic_2006/Chapter-11(Eng-06).pdf |archiveurl=http://web.archive.org/web/20070928045342/http://www.mof.gov.bd/previous_budget/economic_2006/Chapter-11(Eng-06).pdf |archivedate=28 September 2007 |title=Transport and Communication Review 2007 |publisher= Bangladesh Ministry of Finance |accessdate=9 June 2007|format=PDF}}</ref> pemerintah menawarkan 40 persen kepemilikan Biman kepada maskapai penerbangan asing pada tahun 2004, berharap pembelinya akan mengambil alih manajemen maskapai penerbangan. Namun, proposal tersebut meminta bahwa sebagian besar hak keputusan berada di tangan pemerintah Bangladesh, dan akhirnya diabaikan oleh maskapai asing. Inisiatif yang sama pada tahun 1998 membuat Biman harus membayar biaya konsultan senilai $1,6 juta tanpa hasil positif.<ref name=NewAgeBD061118>{{
cite web |url=http://www.newagebd.com/2006/nov/18/front.html#3 |title=Biman’s call for strategic partner flops |work=The New Age |date=18 November 2006 |accessdate=10 June 2007
}}</ref>
Pada bulan Mei 2007, pemerintah sementara menyetujui rencana untuk mengubah Biman menjadi perseroan terbatas terbuka dengan kepemilikan sahan dibagi kepada tujuh organisasi sektor publik.<ref>{{cite news |url=http://www.thedailystar.net/2007/06/06/d70606011710.htm |title=Biman offers its staff voluntary retirement |work=The Daily Star |date=6 June 2007 |accessdate=8 June 2007}}</ref> Sebagai bagian dari restrukturisasi, pemerintah membuka program pensiun dini untuk mengurangi rasio manusia:perlengkapan dari 367:1 (rasio pegawai:pesawat). Rata-rata industri pada waktu tersebut adalah 200:1, dan maskapai Asia lainnya beroperasi dalam rasio sekitar 150:1.<ref name=TheDailyStar20070621>{{cite news |url=http://www.thedailystar.net/2007/06/21/d7062101085.htm |title=Over 2,100 Biman staff want to quit voluntarily |work=The Daily Star |date=21 June 2007 |accessdate=29 August 2007}}</ref> Pensiun dini menyediakan kompensasi senilai dengan lama masa kerja, dengan biaya total yang dikeluarkan pemerintah senilai $40 juta yang dipinjam dari [[World Bank]]. Manajemen Biman mengharapkan pengurangan tenaga kerja sebesar 1.600, namun mereka memperoleh 2.162 aplikasi, bayak diantaranya yang datang dari karyawan yang akan diberhentikan bila kuota tidak terpenuhi dengan sedikit atau tanpa kompensasi. Biman menyetujui 1.877 aplikasi dan memastikan bahwa personil kunci tidak akan diijinkan meninggalkan perusahaan melalui pensiun dini.<ref name=TheDailyStar20070621/><ref>{{cite news |url=http://www.southasianmedia.net/cnn.cfm?id=403449&category=Services&Country=BANGLADESH |title= 1863 Biman staff sent into retirement |publisher=South Asian Media Net |date=3 July 2007 |accessdate=29 August 2007}}</ref>
Pada 23 Juli 2007, Biman Bangladesh Airlines menjadi perusahaan perseroan terbatas terbesar di Bangladesh.<ref name=TheDailyStar20070724/> Perkiraan awal bahwa maskapai akan mengganti namanya menjadi Bangladesh Airlines ditolak.<ref>{{cite news |url=http://www.thedailystar.net/2007/06/26/d70626013019.htm |title=Biman's PLC plan delayed by 3 weeks |work=The Daily Star |date=26 June 2007 |accessdate=26 June 2007}}</ref> Pemerintah menjadi pemilik saham tunggal sebanyak 1,5 juta lembar, namun berencana untuk menawarkan sebanyak 49 persen kepada sektor swasta dengan tetap mempertahankan kepemilikan mayoritas.<ref name=TheDailyStar20070801/><ref name=TheDailyStar20090617>{{cite news |url=http://www.thedailystar.net/story.php?nid=92950 |title=Offload 49pc share of Biman to NRBs |author=Rashidul Hasan |work=The Daily Star |date=17 June 2009 |accessdate=4 April 2010}}</ref> Direktu manajemen sebelumnya, Dr. Abdul Momen, dipilih sebagai chief executive officer (CEO) dan direktur manajemen dari organisasi baru tersebut. Enam direktur yang laindipilih dari kementerian energi, perdagangan, keuangan, penerbangan sipil, hubungan luar negeri, dan divisi kabinet, dengan sekretaris kabinet bertugas sebagai pemimpin dari dewan direksi. Enam sekretariat dan sebuah sekretariat gabungan dari kemeterian penerbangan sipil menjadi pemilik saham dari PT baru tersebut.<ref name=TheDailyStar20070801>{{cite news |url=http://www.thedailystar.net/2007/08/01/d70801060178.htm |title=Biman starts journey as public limited company |work=The Daily Star |date=1 August 2007 |accessdate=29 August 2007}}</ref> Pada bulan September 2008, pemerintah memilih Komodor Udara Zahed Kuddus (purn.) untuk menggantikan Dr. Momen sebagai CEO. pada periode 2002–05 Kuddus berada di kursi dari Otoritas Penerbangan Sipil Bangladesh (CAAB), dan sebelumnya dia berada di beberapa pos di Angkatan Udara Bangladesh.<ref name=FE20080917>{{cite news |url=http://www.thefinancialexpress-bd.info/search_index.php?page=detail_news&news_id=45777 |title=Zahed Kuddus new Biman CEO |work=Financial Express |date=17 September 2008 |accessdate=24 September 2008}}</ref>
Setelah privatisasi, sebuah inisiatif diutarakan olek mantan karyawan Biman, yang keluar organisasi melalui program Pensiun Dini, untuk mendirikan sebuah maskapai pesaing.<ref name=TheDailyStar20070901>{{cite news |url=http://www.thedailystar.net/story.php?nid=2158 |title=Ex-Biman men form body to float private airline |work=The Daily Star |date=1 September 2007 |accessdate=3 September 2007}}</ref> Nama dari maskapai penerbangan yang diusulakn meliputi Air Bangla International, Biman Employees Airlines dand Balaka.<ref>{{cite news |url=http://www.indiaenews.com/bangladesh/20070707/59611.htm |title=Ex-Biman workers to float private airline |work=India eNews |date=7 June 2007 |accessdate=4 September 2007}}</ref> Mereka bergabung dengan direktur manajemen Biman sebelumnya, bersama dengan mantan presiden dari Asosiasi Pilot Maskapai Bangladesh.<ref name=TheDailyStar20070901/> Namun, belum ada kejelasan mengenai rencana ini.
==Referensi==
|