Materialisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
PT14danang (bicara | kontrib) |
||
Baris 12:
Filsuf yang pertama kali memperkenalkan paham ini adalah [[Epikuros]].<ref name="P.A"> P. A. van der Weij. 1988. ''Filsuf-filsuf Besar Tentang Manusia''. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 108-110.</ref> Ia merupakan salah satu [[filsuf]] terkemuka pada masa [[filsafat]] kuno.<ref name="P.A"/> Selain [[Epikuros]], filsuf lain yang juga turut mengembangakan aliran filsafat ini adalah [[Demokritos]] dan [[Lucretius Carus]].<ref name="P.A"/> Pendapat mereka tentang materialisme, dapat kita samakan dengan materialisme yang berkembang di [[Prancis]] pada masa [[pencerahan]].<ref name="P.A"/> Dua [[karangan]] [[karya]] [[La Mettrie]] yang cukup terkenal mewakili paham ini adalah L'homme machine (manusia mesin) dan L'homme plante (manusia tumbuhan).<ref name="P.A"/>
Dalam waktu yang sama, di tempat lain muncul seorang [[Baron von Holbach]] yang mengemukakan suatu materialisme [[ateisme]].<ref name="P.A"/> Materialisme [[ateisme]] serupa dalam bentuk dan substansinya, yang tidak mengakui adanya [[Tuhan]] secara mutlak.<ref name="Driyarkara"/> [[Jiwa]] sebetulnya sama dengan fungsi-fungsi [[otak]].<ref name="P.A"/> Pada [[Abad 19]], muncul filsuf-filsuf materialisme asal [[Jerman]] seperti [[Ludwig Feuerbach|Feuerbach]], [[Moleschott]], [[Buchner]], dan [[Haeckel]].<ref name="P.A"/><ref name="story"> Bryan Magee. 2008. ''The Story of Philosophy''. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 135-136.</ref> Merekalah yang kemudian meneruskan keberadaan materialisme.<ref name="P.A"/>
== Ciri-ciri paham materialisme ==
|