Teologi penciptaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT03Artasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT03Artasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
''' Teologi Penciptaan ''' merupakan paham penciptaan yang menyangkut kepeduliaan manusia akan keberadaannya, sejauh keedulian ini mengandung pertanyaan'dari mana' dan meluas sampai mencaku kosmos dan sejarah.<ref name="Dister">{{id}} Dister,Nico Syukur. 1999. '' Teologi Sistematika 1 : Allah Penyelamat ''. Yogyakarta: Kanisius. 41.</ref> Kitab pertama dalam Alkitab menyatakan "ada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1) dan kitab terakhir menyatakan penciptaan "langit yang baru dan bumi yang baru" (Wahyu 21:1). <ref name="Karman">{{id}} Karman, Yonky. 2009. '' Bunga Rampai: Teologi Perjanjian Lama ''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 18.</ref> Penciptaan kurang mendapat perhatian dalam khotbah, diskusi teologi, atau pun pengajaran. ".<ref name="Karman"> 18 </ref> Tema penciptaan baru akan dibahas dalam debat mengenai penciptaan dan evolusi. <ref name="Karman"> 18 </ref> Padahal tema penciptaan di dalam Alkitab memiliki arti teologi yang penting. <ref name="Karman"> 18 </ref> {{inuse/18 Maret 2011}} Selama berabad-abad orang Kristen menerima penciptaan yang tercatat dalam Alkitab sebagai karya Yang Maha Kuasa dalam ruang dan waktu.<ref name="Karman"> 19 </ref> Penciptaan sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi dalam kenyataan.<ref name="Karman"> 19 </ref> Sampai hari ini umat Kristen mengikrarkan pengakuan iman dalam ibadah bersama dan mengatakan "Aku percaya kepada Allah Bapa, Pencipta langit dan bumi."<ref name="Karman"> 19 </ref> Pengakuan iman ini mengasumsikan dunia ciptaan sebagai sebuah karya Allah yang transenden dan Sumber Kehidupan.<ref name="Karman"> 19 </ref> {{inuse/19 Maret 2011}}
 
Allah berkenan mewahyukan diri, kodrat, dan kehendak-Nya dalam dunia ciptaan (Mazmur 19:2; Roma 1:20).<ref name="Karman"> 19 </ref> Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, maka dunia ciptaan tidak lagi memadai sebagai jalan untuk mengenal Allah dengan baik.<ref name="Karman"> 19 </ref> {{inuse/20 Maret 2011}}