Kota Palembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{Ibukota provinsi
| pulau =Sumatera
| nama =Kota Palembang
| propinsi =Sumatera Selatan
| foto =PALEMBANG.ku.jpg
| caption =Kota Palembang
| luas =102,47 KM<sup>2</sup>
| penduduk =1.451.059 ([[Sensus Penduduk 2010]])<ref>[http://sumsel.bps.go.id/datastatistik/filepdf/4.1.1.pdf BPS Pemprov Semsel]</ref>
| kepadatan =3.730
| suku bangsa =[[Suku Palembang|Palembang]], [[Suku Komering|Komering]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Minang|Minang]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Arab-Indonesia|Arab]], [[India-Indonesia|India]]
| bahasa =[[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Palembang|Palembang]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Hokkien|Hokkien]]
| agama =[[Islam]], [[Kristen]], [[Katolik]], [[Buddha]], [[Hindu]], [[Konghucu]]
| kecamatan =16
| kelurahan =107
| kode area =0711
| motto =Palembang BARI (Bersih, Aman, Rapi, dan Indah)
| lambang =Lambang Kota Palembang.gif
| peta =Lokasi Sumatera Selatan Kota Palembang.svg
| koordinat =2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT
| web =http://www.palembang.go.id
| dasar hukum =
| tanggal =[[17 Juni]] [[683]]
| kepala daerah =Walikota
| nama kepala daerah =Marsha Aruan
| bandar udara =[[Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II|Sultan Mahmud Badaruddin II]]
| Pelabuhan =[[Pelabuhan Tanjung Api-api|Tanjung Api Api]]
| zona waktu = WIB
}}
'''Kota Palembang''' adalah salah satu [[kota]] besar di Indonesia yang juga merupakan [[ibu kota]] [[provinsi]] [[Sumatera Selatan]]. Palembang merupakan kota terbesar kedua di [[Sumatera]] setelah [[Kota Medan]] mengakut di [[Kota Jakarta]]. Kota ini dahulu pernah menjadi pusat [[Kerajaan Sriwijaya]], sebelum kemudian berpindah ke [[Jambi]]. Bukit Siguntang, di bagian barat Kota Palembang, hingga sekarang masih dikeramatkan banyak orang dan dianggap sebagai bekas pusat kesucian di masa lalu.
Palembang merupakan kota tertua di [[Indonesia]] hal ini didasarkan dari prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota [[Kerajaan Sriwijaya]] pada tanggal [[16 Juni]] [[682]] Masehi<ref>Prasasti Kedukan Bukit</ref>. Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir [[Kota Palembang]].
Kota ini diserang beberapa kali oleh kekuatan asing, dimana kerusakan terparah terjadi saat penyerangan pasukan Jawa tahun 990 dan invasi [[Kerajaan Chola]] tahun [[1025]]. Namun sekarang kota ini tengah berbenah dan semakin mempercantik diri untuk menjadi sebuah kota internasional.
Kota Palembang sendiri sampai saat ini menjadi pusat wisata air terindah yang berjuluk "Venice of the East".
== Visi Pembangunan Kota Palembang [[2005]] - sekarang ==
Sesuai dengan visi dan misi dari Walikota Palembang yang terpilih melalui pilkada langsung [[Kota Palembang]] tahun [[2005]] maka visi pembangunan Kota Palembang adalah: "'''Palembang Kota Internasional, Sejahtera, dan Berbudaya [[2005]]'''"
Visi tersebut memiliki makna bahwa selama lima tahun kedepan, pembangunan di Kota Palembang memiliki cita-cita untuk mencapai terwujudnya Kota Palembang sebagai salah satu kota internasional yang senantiasa dinamis dalam merespon semua peluang dan tuntutan global, disertai dengan kepedulian tinggi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berbudaya.
Terdapat tiga kunci pokok dalam visi Kota Palembang yakni, Kota Internasional, Sejahtera, dan Berbudaya. '''Kota Internasional''' mengandung arti bahwa pembangunan di Kota Palembang bertujuan untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga Kota Palembang memiliki kualitas pelayanan yang berdaya saing internasional, baik dari segi sarana prasarana, maupun sistem birokrasi beserta aparaturnya; '''Sejahtera''' bermaksud bahwa pembangunan di Kota Palembang bertujuan untuk mewujudkan kota yang aman, sentosa dan makmur dengan terpenuhinya kebutuhan hidup dasar disemua lapisan masyarakat; '''Berbudaya''' mengandung arti bahwa pembangunan di Kota Palembang akan tetap memperhatikan keberadaan dan keragaman budaya lokal, dalam bingkai dan tatanan masyarakat yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius guna mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat.
== Sejarah ==
[[Berkas:Riversiderestaurant.jpg|right|thumb|300px|[[Jembatan Ampera]], ikon Kota Palembang]]
=== Fase Kerajaan Sriwijaya ===
{{main|Kerajaan Sriwijaya}}
[[Prasasti Kedukan Bukit]] berangka 682 Masehi merupakan prasasti tertua yang ditemukan di Palembang. Prasasti ini menceritakan adanya pasukan besar yang datang dari Minanga Tamwan dengan perasaan suka cita. Sejarawan merujuk angka pada prasasti ini sebagai hari lahir Sriwijaya, walaupun kemungkinan Palembang telah menjadi ibukota kerajaan sebelum tahun tersebut.
Pada periode 850 - 1025 Masehi, Palembang merupakan kota terkaya di Asia Tenggara, hal ini seiring dengan kemakmuran perdagangan Kerajaan Sriwijaya. Selain menjadi pusat perdagangan Timur Jauh, pada masa ini Palembang juga menjadi pusat pengajaran agama [[Buddha]]. Para pelajar dari Tiongkok banyak singgah di kota ini untuk mempelajari agama Buddha sebelum melanjutkannya di India.
Pada tahun 990, [[Dharmawangsa]] dari [[Kerajaan Medang]] menyerang Palembang. Pada penyerangan ini istana kerajaan diserbu dan Palembang luluh lantak. Namun [[Culamanivarmadeva]], raja yang berkuasa ketika itu, dapat menguasai keadaan dan memukul balik pasukan Jawa untuk kembali ke Medang. Palembang yang makmur itu kembali mendapat serangan dari pihak asing. [[Rajendra Chola]] dari [[Kerajaan Chola]] menjarah Palembang pada tahun 1025. Setelah menghancurkan Palembang dan menawan rajanya, pasukan Chola menjarah harta kerajaan yang melimpah ruah sebagai rampasan perang.
Dengan penyerangan ini situasi kerajaan tidak terkendali yang berakibat pindahnya ibukota Sriwijaya ke [[Kota Jambi|Jambi]]. Sejak kepindahan ini Palembang hanya menjadi kota pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing. <ref name="end">{{cite book |last=Munoz|first=Paul Michel|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|publisher=Editions Didier Millet|date=2006|location=Singapore|url= |doi= |pages=pages 171|id= ISBN 981-4155-67-5}}</ref>
=== Fase Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya ===
[[Berkas:Palembang-saat-malam.jpg|left|thumb|310px|Pemandangan Kota Palembang dari atas salah satu tower [[Jembatan Ampera]]]]
Setelah keruntuhan Sriwijaya, tidak ada kekuasaan besar yang mengendalikan kota. Pada masa itu di Palembang dan sekitarnya bermunculan kekuatan-kekuatan lokal seperti kelompok Panglima Bagus Kuning di hilir Sungai Musi, kelompok Si Gentar Alam di daerah perbukitan, kelompok Tuan Bosai dan Junjungan Kuat di daerah hulu Sungai Komering, kelompok Panglima Gumay di sepanjang Bukit Barisan dan sebagainya.{{fact}} Selain itu beberapa pedagang Tiongkok menjadikan kota ini sebagai pangkalan perdagangan mereka. [[Suku Laut|Orang Laut]] juga menjadikan Palembang sebagai markas mereka sebagai bajak laut.
Pada fase inilah muncul pangeran Sriwijaya yang terakhir, [[Parameswara]]. Setelah penyerangan Majapahit ke Palembang, Parameswara bersama [[Sang Nila Utama]] pergi melarikan diri ke [[Tumasik]]. Di sana ia membunuh gubernur Tumasik yang berkebangsaan [[Thai]]. Sewaktu pasukan Thai akan menyerang Tumasik, Parameswara bersama pengikutnya pindah ke [[Malaka]] di [[Semenanjung Malaya]] dan mendirikan [[Kerajaan Malaka]]. Parameswara memeluk Islam untuk menikahi putri [[Kerajaan Samudera Pasai|Samudera Pasai]] dan mengganti namanya menjadi [[Sultan Iskandar Syah]]. Malaka berkembang pesat pada abad ke-15 sehingga Parameswara menjadi sebagai penguasa tunggal perairan [[Selat Malaka]] dan sekitarnya, bahkan Palembang akhirnya berada di bawah pengaruhnya.
=== Fase Kesultanan Palembang Darussalam ===
{{artikel|Kesultanan Palembang}}
Hancurnya Majapahit di Jawa secara tidak langsung memberikan andil pada kekuatan lama hasil dari [[Ekspedisi Pamalayu]] di Sumatera. Beberapa tokoh penting di balik hancurnya Majapahit seperti [[Raden Patah]], Ario Dillah (Ario Damar) dan [[Pati Unus]] merupakan tokoh-tokoh yang erat kaitanya dengan Palembang. Setelah [[Kesultanan Demak]] yang merupakan pengganti Majapahit di Jawa berdiri, di Palembang tak lama kemudian berdiri pula Kesultanan Palembang Darussalam dengan "Susuhunan Abddurrahaman Khalifatul Mukmiminin Sayyidul Iman" sebagai raja pertamanya. Kerajaan ini mengawinkan dua kebudayaan, maritim peninggalan dari Sriwijaya dan agraris dari Majapahit dan menjadi pusat perdagangan yang paling besar di Semenanjung Malaka pada masanya. Salah satu raja yang paling terkenal pada masa ini adalah [[Sultan Mahmud Badaruddin II]] yang sempat menang tiga kali pada pertempuran melawan Eropa (Belanda dan Inggris).
=== Fase Kolonialisme ===
[[Berkas:Visitmusilogo.jpg|250px|right|thumb|Logo "Visit Musi 2005"]]
Setelah jatuhnya Kesultanan Palembang Darussalam pasca kalahnya Sultan Mahmud Badaruddin II pada pertempuran besar yang melibatkan [[Jendral de Kock]], Palembang nyaris menjadi kerajaan bawahan. Beberapa sultan setelah Sultan Mahmud Badaruddin II yang menyatakan menyerah kepada Belanda, berusaha untuk memberontak tetapi kesemuanya gagal dan berakhir dengan pembumihangusan bangunan kesultanan. Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.
=== Sekarang ===
Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI [[Susilo Bambang Yudhoyono]] sebagai "Kota Wisata Air" pada tanggal [[1 Januari]] [[2005]]. Presiden mengungkapkan bahwa Palembang dapat dijadikan kota wisata air seperti [[San Francisco]] di [[Amerika Serikat]] dan [[Vancouver]] di [[Kanada]]. Tahun [[2005]] Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "'''Visit Musi 2005'''".
Saat ini Palembang tengah bersiap untuk mejadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga olahraga dua tahunan se-[[Asia Tenggara]] yaitu [[SEA Games]] XXVII Tahun [[2011]].
== Keadaan Geografis ==
Baris 107 ⟶ 80:
=== Iklim dan Topografi ===
[[Berkas:Palembangviasatelit.jpg|
Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi, kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 m dpl.
Baris 117 ⟶ 90:
{{Batas_USBT
|utara=Desa Pangkalan Benteng, Desa Gasing dan Desa Kenten, Kecamatan Talang Kelapa, [[Kabupaten Banyuasin]]
|selatan=Desa Bakung Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir dan Kecamatan
|barat=Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa [[Kabupaten Banyuasin]]
|timur=Balai Makmur Kecamatan Banyuasin I [[Kabupaten Banyuasin]]<ref>[http://www.palembang.go.id/?nmodul=halaman&judul=keadaaan-geografis&bhsnyo=id/ Situs Resmi Pemerintah Kota Palembang]</ref>
}}
=== Keamanan ===
[[Komando Daerah Militer II/Sriwijaya]]
== Pemerintahan ==
Kota Palembang dibagi ke dalam 16 [[kecamatan]] dan 107 kelurahan, kecamatan-kecamatan tersebut yaitu:
[[Berkas:Petapalembang.jpg|
* [[Ilir Timur I, Palembang|Ilir Timur I]]
* [[Ilir Timur II, Palembang|Ilir Timur II]]
Baris 144 ⟶ 119:
== Penduduk ==
Penduduk Palembang merupakan etnis [[Melayu]] dan menggunakan [[Bahasa Melayu]] yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Madura|Madura]], [[Suku Bugis|Bugis]] dan [[Suku Banjar|Banjar]]. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah [[Tionghoa]], Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa dan Kampung Al Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Baris 154 ⟶ 128:
[[Berkas:Masjidagungpalembang.jpg|200px|left|thumb|Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang]]
[[Berkas:Bentengkutobesak.jpg|200px|left|thumb|Sorot laser Gedung Kantor Walikota di latar belakang Benteng Kuto Besak]]
[[Berkas:Kantor Walikota Palembang.jpg|right|thumb|Gedung Kantor Walikota Palembang]]
[[Berkas:Cgm13.jpg|200px|right|thumb|Pagoda di Pulau Kemaro]]
[[Berkas:DSC 0016.jpg|200px|right|thumb|Air mancur di Kambang Iwak]]
* Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan<ref>[http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3087&Itemid=1484/ Portal Nasional Republik Indonesia]</ref>. Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
* [[Jembatan Ampera]], sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun
* [[Masjid Agung Palembang|Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang]], terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000 jemaah<ref>[http://www.epalembang.com/lang/id/travel-tourism/landmarks/masjid-agung-palembang/ ePalembang]</ref>.
* Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa<ref>[http://www.sumselprov.go.id/index.php?module=content&id=21/ Official Portal Sumatera Selatan]</ref>.
* Gedung Kantor Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang mempercantik wajah kota di malam hari.
Baris 180 ⟶ 155:
* Pabrik Pupuk Pusri
* Sungai Gerong
=== Seni dan Budaya ===
Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang
pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:
* Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)
* Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan
* Lagu Daerah seperti
* Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit
Baris 201 ⟶ 173:
=== Makanan Khas ===
Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti [[pempek]] atau [[tekwan]] yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang.
* Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
* Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.
* Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap.
* Laksan, berbahan dasar dan berbentuk seperti pempek, dipotong kecil-kecil dan kemudian disiram kuah santan.
* Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan dan disiram kuah santan.
* Mie Celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba dari Jepang, disiram dengan kuah kental kaldu udang dan daging udang.
* Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
* Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih, pedas dan segar.
* Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.
* Malbi, mirip rendang, hanya rasanya agak manis
* Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.
* Otak - otak, varian pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia, berbahan dasar mirip pempek yang
* Kemplang, berbahan dasar
* Kerupuk, mirip kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur, kemudian digoreng.
* Kue Maksubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari raya."<ref>[http://midangmusi.blogspot.com/2008/12/wisata-kuliner.html] Midang Musi</ref>
Baris 225 ⟶ 193:
=== Olahraga ===
[[Stadion Gelora Sriwijaya]] dibangun dalam rangka penyelenggaraan [[Pekan Olahraga Nasional XVI]] di tahun 2004. Stadion ini terletak di daerah Jakabaring, di bagian selatan Palembang. Bentuk dari stadion diilhami dari bentuk layar perahu terkembang dan diberi nama berdasarkan kebesaran Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang di masa lampau. Di stadion berkapasitas 40.000 tempat duduk ini pernah digelar dua pertandingan dalam lanjutan [[Piala Asia AFC 2007]], yaitu babak penyisihan grup D antara {{timnas|Arab Saudi}} dan {{timnas|Bahrain}} serta perebutan tempat ke-tiga antara {{timnas|Korea Selatan}} dengan {{timnas|Jepang}}.
Saat ini Palembang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah [[Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara]], dengan merehabilitasi venue eks [[Pekan Olahraga Nasional XVI]] dan membangun venue tambahan, seperti lapangan tembak terbesar se-asia.
Baris 234 ⟶ 201:
=== Pusat-pusat Perbelanjaan ===
* [[Palembang Indah Mall]], merupakan mall tertua di Palembang
* [[Palembang
* [[Palembang
* [[International Plaza]], merupakan mall tertua di Palembang.
=== Hotel ===
Hotel-hotel berbintang di Palembang antara lain:
*
*
* Hotel
* Hotel
*
* Hotel
* Hotel
* Hotel
*
* Hotel
* Hotel
* Hotel Gemilang Internasional Palembang
* Hotel Vancouver Internasional Palembang
* Hotel Diamond Internasional Palembang
* Hotel Grand Bintang Internasional Palembang
* Hotel Millenium Internasional Palembang
* Hotel Mandarin Oriental Internasional Palembang
* Hotel InterContinental Internasional Palembang
* Hotel Novotel Internasional Palembang
* Hotel Horison Internasional Palembang
* Hotel Sofyan Internasional Palembang
* Hotel Senjaya Internasional Palembang
* Hotel Swarna Dwipa Internasional Palembang
* Hotel Royal Asia Internasional Palembang
* Hotel Grand Hyatt Internaional Palembang
* Hotel Sahid Internasional Palembang
* Hotel Lembang Internasional Palembang
* Hotel Princess Internasional Palembang
* Hotel Sriwijaya Internasional Palembang
== Pendidikan ==
[[Sekolah Menengah Atas]] do Palembang:
* [[SMA Negeri 2 Palembang]]
* [[SMA Negeri 1 Palembang]]
* [[SMA Negeri 5 Palembang]]
* [[SMA Negeri Sumatera Selatan]]
Universitas di Palembang:
* [[Universitas Sriwijaya]]
[[Universitas Sriwijaya]] <ref>[http://www.unsri.ac.id Situs Resmi Universitas Sriwijaya]</ref> saat ini menempati urutan ke-15 Universitas Terbaik di Indonesia versi Webometrics Juli 2010. Peringkat Universitas Sriwijaya dalam pemeringkatan World Class University versi Webometrics terus mengalami peningkatan sejak edisi Januari 2009 (peringkat ke-37), edisi Juli 2009 (peringkat ke-29) dan edisi Juli 2010 (peringkat ke-15). Untuk wilayah sumatera, Universitas Sriwijaya menempati peringkat ke-1 yang kemudian diikuti oleh Universitas Lampung (Unila), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Riau (Unri).
* [[Politeknik Negeri Sriwijaya]]
* Institut Agama Islam Negeri Raden
* [[Sekolah Jurnalisme Indonesia]]
Sekolah Jurnalisme Pertama di Indonesia, SJI diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN)di Palembang, 9 Februari 2010. Sekolah Jurnalisme ini merupakan sekolah jurnalisme internasional pertama di Indonesia yang berada di bawah naungan [[UNESCO]]. Sekolah ini ditujukan kepada yang ingin memahami terhadap dunia Jurnalistik, saaat ini berada sementara di Diklat Kepegawaiaan Provinsi Sumatera Selatan.
Baris 296 ⟶ 272:
Warga Palembang banyak menggunakan bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi. Selain menggunakan bus dan angkot, moda transportasi taksi juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota. Selain taksi dan angkutan kota di Palembang dapat ditemukan bajaj yang berperan sebagai angkutan perumahan, dimana setiap bajaj memiliki kode warna tertentu yang hanya boleh beroperasi di wilayah tertentu di kota Palembang. Sebagai sebuah kota yang dilalui oleh beberapa sungai besar, masyarakat Palembang juga mengenal angkutan air, yang disebut ketek. Ketek ini melayani penyeberangan sungai melalui berbagai dermaga di sepanjang Sungai Musi, Ogan dan Komering. Baru-baru ini telah dibuka jalur kereta komuter yang diperuntukkan bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya yang melayani jalur Kertapati-Indralaya. Selain itu, pada awal tahun 2010 rute angkutan kota dan bus kota di beberapa bagian kota akan digantikan oleh kendaraan umum baru berupa bus Trans Musi yang serupa dengan bus Trans Jakarta di Jakarta. Hal ini akan terus dilakukan secara bertahap di bagian kota lainnya dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan umum di Palembang yang semakin banyak dan tidak terkendali jumlahnya serta mengurangi kemacetan karena kendaraan ini memiliki jalur laju khusus yang terpisah dari kendaraan lainnya.
Palembang memiliki sebuah Bandar Udara Internasional yaitu [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II]] (SMB II). Bandara ini terletak di barat laut Palembang terhengkang oleh [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] di [[Jakarta]] terlentang di [[Bandar Udara Internasional San Francisco]], [[Bandar Udara Internasional Vancouver]], [[Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur]], [[Bandar Udara Internasional Changi Singapura]] dan [[Bandar Udara Internasional Hong Kong]] melayani baik penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga menjadi embarkasi haji bagi warga Sumatera Selatan. Penerbangan domestik melayani jalur Palembang ke [[Kota Jakarta]], [[Kota Bandung]], [[Kota Batam]],
Palembang juga memiliki tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan Pelabuhan Tanjung Api Api. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibangun [[pelabuhan Tanjung Api-api]] yang melayani pengangkutan penumpang dan barang masuk serta keluar Sumatera Selatan.
== Media ==
=== Televisi ===
Seluruh media televisi nasional saat ini telah disiarkan di Palembang antara lain [[TVRI]], [[RCTI]], [[SCTV]], [[MNCTV]], [[antv]], [[Indosiar]], [[MetroTV]], [[Trans TV]], [[Trans7]], [[tvOne]] dan [[Global TV]]. Selain itu beberapa stasiun televisi lokal seperti [[Palembang TV]] (pemilik oleh [[Bali TV]], saudara kembar oleh [[Batam TV]] dan [[Bali TV]], perusahaan oleh [[Grup Jawa Pos|Jawa Pos Group]], pemilik oleh [[Jawa Pos]], sementara oleh [[Sky TV Palembang]], Radio Palembang FM 100,55 dan Harian Palembang Pos dan televisi kabel oleh [[Sky TV Palembang]] mulai dari [[Jak TV]] dan [[MNC News|MNC News Channel]]) dan [[Sriwijaya TV]] (pemilik oleh [[MNC The Indonesian Channel|MNC International]], jaringan oleh [[Indovision]], perusahaan oleh [[Media Nusantara Citra]] dan pemilik oleh [[Global Mediacom]]) terawal stasiun televisi lokal yang hanya mengudara di wilayah Jabodetabek antara lain: [[Jak tv|Jak TV]], [[O Channel]], [[Alif TV (Indonesia)|Alif TV]], [[Spacetoon|TV Anak Spacetoon]], [[Elshinta TV]], [[Da Ai TV|DAAI TV]], [[Indovision|ANTARA TV]], [[MNC News|MNC News Channel]], [[MNC The Indonesian Channel|MNC International]], [[Sun TV|SUN TV Network]] dan [[B Channel]]. Terhingga itu beberapa stasiun televisi kabel seperti [[Indovision]], [[OkeVision]], [[Indovision|TOP TV]], [[Astro Nusantara]], [[Aora TV]], [[YesTV]], [[TELKOMVision]], [[First Media]], [[IndosatM2]], [[IM2 PayTV|IM2 Pay TV]] [[M2V Mobile TV|IM2 Mobile TV]] dan [[Sky TV Palembang]] (mulai dari [[Palembang TV]] - kenal oleh [[Jak tv|Jak TV]] ataupun sementara oleh [[Palembang TV]], Radio Palembang FM 100,55 dan Harian Palembang Pos dan [[Sriwijaya TV]] - kenal oleh [[MNC The Indonesian Channel|MNC International]]) juga telah ikut meramaikan layar kaca masyarakat Kota Pelembang saat ini.
=== Surat kabar ===
Beberapa surat kabar yang terbit di antara lain [[Kompas (surat kabar)|Harian Kompas]], [[Kompas (surat kabar)|Harian Pelita]], [[Suara Pembaruan|Harian Suara Pembaruan]], [[Sinar Harapan|Harian Sinar Harapan]], [[Koran Jakarta|Harian Koran Jakarta]], [[Jurnal Nasional|Harian Jurnal Nasional]], [[Pos Kota|Harian Pos Kota]], [[Indopos|Harian Warta Kota]], [[Indopos|Harian Rakyat Merdeka]], [[Republika|Harian Republika]], [[Media Indonesia|Harian Media Indonesia]], [[Koran Tempo|Harian Koran Tempo]], [[Indopos|Harian Indopos]], [[The Jakarta Post|Harian The Jakarta Post]] (koran dalam [[Bahasa Inggris]]), [[Bisnis Indonesia|Harian Bisnis Indonesia]], [[Investor Daily|Harian Investor Indonesia]], [[Suara Karya|Harian Suara Karya]], [[Sumut Pos|Harian Sumut Pos]], [[Sumut Pos|Harian Pos Metro Medan]], [[Sumut Pos|Harian Pos Metro Pemantang Siantar]], [[Sumut Pos|Harian Mandiri]], [[Sumut Pos|Harian Realitas]], [[Sumut Pos|Harian Bintang Sumatera]], [[Sumut Pos|Harian Bijak]], [[Medan Bisnis|Harian Medan Bisnis]], [[Waspada (surat kabar)|Harian Waspada]], [[Analisa (surat kabar)|Harian Analisa]], [[Harian Seputar Indonesia]], Harian Sumatera Express, Harian Sriwijaya Post, Harian Bisnis Palembang, Harian Koran Palembang, Harian Pos Metro Palembang, Harian Redaksi Palembang, Harian Palembang Pos (sementara oleh [[Palembang TV]], Radio Palembang FM 100,55 dan [[Sky TV Palembang]]), Harian Palembang Express, Harian Tribun Palembang, Harian Palembang Mandiri, Harian Sinar Palembang, Harian Suara Palembang, Harian Radar Palembang dan Harian Berita Palembang.
=== Radio ===
* Radio Trijaya Network FM 87,6
* Radio OZ FM 89,2
* Radio FeMale FM 90,0
* Radio Elshinta News and Talk FM 103.7
* Radio RRI Pro 1 FM 92,4
* Radio RRI Pro 2 FM 88,4
* Radio RRI Pro 3 FM 91,6
* Radio Sriwijaya FM 94,3
* Radio Symphony FM 95,1
* Radio K-Lite FM 95,9
* Radio Musi FM 96,7
* Radio Delta FM 98,3
* Radio Pas Business FM 99,1
* Radio Palembang FM 100,55 (sementara oleh [[Palembang TV]], Harian Palembang Pos dan [[Sky TV Palembang]])
* Radio Smart FM 101,8
* Radio Sonora FM 102,6
* Radio Delta FM 103,4
* Radio KLCBS FM 104,2
* Radio Most (Musik Indonesia) FM 105,0
* Radio Kiss (Musik Mancanegara) FM 105,8
* Radio Dangdut Indonesia FM 106,7
* Radio Global FM 107,3
* Radio WCTR FM 106,2
* Radio Independence FM 106,3
== Tokoh-tokoh
=== Budayawan: ===
Baris 356 ⟶ 326:
* [[Syamsurya Ryacudu]]
* [[Taufiq Kiemas]]
=== Pahlawan ===
Baris 365 ⟶ 331:
=== Artis ===
* [[Alyssa Soebandono]]
* [[Anwar Fuady]]
* [[Arumi Bachsin]]
* [[Aurelie Moeremans]]
* [[Caroline Zachrie]]
* [[Carissa Putri]]
* [[Delia Septianti]]
* [[Dinda Kirana]]
* [[Esa Sigit]]
* [[Farah Quinn]]
* [[Ferry Salim]]
* [[Fenita Jayanti]]
* [[Mikha Tambayong|Fiona Fachru Nisa]]
* [[Helmy Yahya]]
* [[Irene Librawati]]
* [[Mikha Tambayong|Jessica Diana Anastasya]]
* [[Joe Taslim]]
* [[Lyra Virna]]
* [[Maria Kristin Yulianti]]
* [[Marsha Timothy]]
* [[Mikha Tambayong]]
* [[Onky Alexander]]
* [[Sharon Jessica|Puspita Sari]]
* [[Putri Titian]]
* [[Rebecca]]
* [[Ricky Perdana]]
* [[Revalina S Temat]]
* [[Riyanni Djangkaru]]
* [[Selly Hasan]]
* [[Shandy Aulia]]
* [[Shandy Syarif]]
* [[Sharon Jessica]]
* [[Mikha Tambayong|Sherin Nindita Putri]]
* [[Shireen Sungkar]]
* [[Tantowi Yahya]]
* [[Teuku Wisnu]]
* [[Titi Kamal]]
* [[Ferry Salim|Ustad Ahmad Al Habsy]]
=== News Anchor/Presenter ===
* Dicky Syahputra
* Lia Mahariza (Trans 7)
* Ike Suharjo (TvOne)
* Joy Astro (SCTV)
* Rully Kurniawan (Trans 7)
* Taufik Imansyah (Trans 7)
* Muahammad Rizky Hidayatullah (TvOne)
* Reza Prahadian (TvOne)
* Desi Antarasari (TvOne)
* Nane Nindya (TvOne)
* Grace Natalie (TvOne)
* Desi Antarasari (TvOne)
* Farah Dilla (TvOne)
* Paramitha Soemantri (TvOne)
* Rania Shamlan (Indosiar)
* Adhitya Sorya (Trans 7)
* Miladia Rahma (Trans 7)
* Zweeta Manggarani (Trans 7)
=== Lain-Lain ===
Baris 406 ⟶ 397:
* Gerard Carlier (23 Februari 1917), atlet Belanda
* William Charles Henry Feuilletau de Bruyn (11 Juli 1886)
=== Group Band: ===
* The Arena (bersama [[Mikha Tambayong|Sherin Nindita Putri]] dan [[Maria Kristin Yulianti]])
* The Master (bersama [[Mikha Tambayong]] dan [[Mikha Tambayong|Jessica Diana Anastasya]])
* [http://www.facebook.com/pages/Larocca/56629497557 Larocca]
* [[Vierra]]
== Prestasi ==
Baris 416 ⟶ 413:
* Taman Kota Terbaik se-Indonesia, atas nama Kambang Iwak (KI Family Park).
* Asean Environment Sustainable City 2008, sebagai Kota Terbersih se-Asean.
== Kota saudara ==
Kota-kota yang memiliki hubungan [[kota kembar]] dengan Palembang adalah:
{{col-begin}}
{{col-3}}
* {{flagicon|Amerika Serikat}} '''[[San Francisco]]''' di [[Amerika Serikat]]
* {{flagicon|Australia}} '''[[Melbourne]]''' di [[Australia]]
* {{flagicon|Belanda}} '''[[Rotterdam]]''' di [[Belanda]]
* {{flagicon|Hong Kong}} '''[[Hong Kong|Kowloon]]''' dari [[Hong Kong]] di [[RRC]]
* {{flagicon|India}} '''[[Mumbai|Bombay]]''' di [[India]]
* {{flagicon|Italia}} '''[[Milan]]''' di [[Italia]]
* {{flagicon|Jerman}} '''[[Frankfurt]]''' di [[Jerman]]
* {{flagicon|Jepang}} '''[[Sapporo]]''' di [[Jepang]]
* {{flagicon|Kanada}} '''[[Vancouver]]''' di [[Kanada]]
* {{flagicon|Korea Selatan}} '''[[Busan]]''' di [[Korea Selatan]]
* {{flagicon|Perancis}} '''[[Marseilaise]]''' di [[Perancis]]
* {{flagicon|RRC}} '''[[Shanghai]]''' di [[RRC]]
* {{flagicon|Russia}} '''[[Saint Petersburg]]''' di [[Russia]]
* {{flagicon|Spanyol}} '''[[Barcelona]]''' di [[Spanyol]]
* {{flagicon|Singapura}} '''[[Singapura]]''' di [[Singapura]]
* {{flagicon|Swiss}} '''[[Zurich]]''' di [[Swiss]]
* {{flagicon|Swiss}} '''[[Geneva]]''' di [[Swiss]]
|}
== Catatan kaki ==
Baris 433 ⟶ 455:
== Pranala luar ==
{{commonscat|Palembang}}
* {{id}} [http://www.palembang.go.id Situs resmi]
* [http://trippalembang.blogspot.com Trip to Palembang]
* [http://seagames26th.blogspot.com/ Sea Games XXVI 2011 Palembang]
* {{id}} http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/
* [http://epalembang.com ePalembang.com]
* [http://www.kotapalembang.blogspot.com/ Palembang Daily Photo]
* [http://www.livecam.palembang.go.id/ Palembang Live Camera]
* {{id}} http://www.sultanpalembang.com/
Baris 464 ⟶ 489:
[[ja:パレンバン]]
[[jv:Kutha Palembang]]
[[lt:Palembangas]]
[[mr:पालेंबांग]]
|