Teologi pembebasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT14danang (bicara | kontrib)
PT14danang (bicara | kontrib)
Baris 35:
 
===Di Amerika Latin===
* Gustavo Gutierrez di [[Peru]]
'''[[Gustavo Gutierrez]]''' adalah tokoh terbesar dari Teologi Pembebasan yang berasal dari Peru.<ref name="Lane">{{id}} Tony Lane., Runtut Pijar, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007</ref> Gutierrez menawarkan teologi kepada umat Kristen suatu tema baru secara etis melalui praksis.<ref name="Lane"/><ref name="Winangun">{{id}}Y. W. Wartaya Winangun., Tanah sumber nilai hidup, Yogyakarta: Kanisius, 2004</ref> Teologinya berpusat pada pengentasan rakyat [[miskin]] yang diperlakukan tidak adil oleh sistem masyarakat kelas, hal ini sebagai respon dari kritik [[Karl Marx]] terhadap 'masyarakat kelas' akibat dominasi [[kapitalisme]].<ref name="Lane"/>
Teologi Pembebasan yang dimaksud oleh Gutierrez adalah pengentasan di bidang politik dan sosial, walau bermula dari pemahaman politik, namum ini bukanlah penyusutan paham iman, melainkan refleksi iman yang malampaui refleksi [[sosial]] dan [[politik]].<ref name="eckhardt">{{id}}Roy Eckardt., ''Menggali Ulang Yesus Sejarah'', Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996</ref> Jadi teologinya berpusat pada yudaisme Yesus Kristus secara [[sejarah|historis]].<ref name="eckhardt"/> Gutierrez menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah "Si orang miskin" yang disamakan dengan orang-orang yang tertinda saat ini di dunia.<ref name="eckhardt"/> Hal ini didasarkan pula dari Alkitab [[Injil Matius]] 5:10.<ref name="eckhardt"/> Pembebasan yang dilakukan Yesus di atas kayu [[salib]] memerankan dua aspek, yaitu membebaskan manusia dari penindasan duniawi (kehidupan fisik sosial politik) dan penindasan iman ([[dosa]], [[kematian]], ke[[fana]]an dsb).<ref name="eckhardt"/>
Gutierrez juga berteologi dengan memakai sumber Alkitab, yaitu kisah Ayub yang bergumul dengan kisah sengsara yang dipandang oleh kaum Teodise sebagai kejahatan.<ref name="Taylor">{{id}} Michael Taylor., ''Dilarang Melarat''-Narasi Teologis Tentang Kemiskinan, Yogyakarta: Kanisius, 2007</ref> Gutierrez dan Ayub memandang bahwa kejahatan dan penderitaan bukan berasal dari Allah, malainkan sebuah nilai moral yang melampuai hukum manusia.<ref name="Taylor"/> Melalui kisah [[Ayub]] yang berdebat dengan para sahabatnya yang mengatakan bahwa penderitaan Ayub adalah akibat dosa, maka pandangan ini secara otomatis tidak bersifat mutlak lagi.<ref name="Taylor"/>, sebab penderitaan dan kejahatan adalah peleburan cinta kasih Allah melalui kasih yang tak bersyarat.<ref name="Taylor"/>
 
* [[Juan Louis Segundo]]<ref name="Taylor"/> di Uruguay
 
==referensi==