Fisika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.7.1) (bot Menambah: hif:Physics |
Dreamfayth (bicara | kontrib) |
||
Baris 88:
Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah [[filsafat|filosofi]], dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan [[anakronisme]]: contohnya, pemikir [[Kebudayaan Hellenic|Yunani]] [[Archimedes]] menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari [[mekanik]] dan [[statika fluida|hidrostatik]].
Pada awal [[abad ke-17|abad 17]], [[Galileo Galilei|Galileo]] membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari [[metode sains]]. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari [[dinamika mekanik]], terutama Hukum [[Inert]]. Pada [[1687]], [[Isaac Newton]] menerbitkan [[Filosofi Natural Prinsip Matematika]], memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses: [[Hukum gerak Newton]], yang merupakan sumber dari [[mekanika klasik]]; dan [[gravitasi|Hukum Gravitasi Newton]], yang menjelaskan [[interaksi dasar|gaya dasar]] [[gravitasi]]. Kedua teori ini cocok dalam eksperimen.
Dari sejak [[abad ke-18|abad 18]] dan seterusnya, [[termodinamika]] dikembangkan oleh [[Robert Boyle]], [[Thomas Young]], dan banyak lainnya. Pada [[1733]], [[Daniel Bernoulli]] menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang [[mekanika statistika|mekanika statistik]]. Pada [[1798]], [[Benjamin Thompson]] mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada [[1847]] [[James Prescott Joule|James Joule]] menyatakan hukum konservasi [[energi]], dalam bentuk panasa juga dalam energi mekanika.
|