Teologi penciptaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT03Artasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT03Artasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
==== Penciptaan menurut Priester ====
Kejadian 1:1-2:4a
Ceita penciptaan merupakan cerita pengajaran dari para imam bangsa Israel.<ref name="Wahono">{{id}} Wahono, S. Wismoady. 1986. '' Di Sini Kutemukan: Petunjuk Mempelajari Dan Mengajarkan Alkitab ''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 79.</ref> Ceita penciptaan dalam nas ini diperkenalkan dalam bentuk puisi pujian dengan sistematika dan manfaat kata-kata serta ungkapan yang sama.<ref name="Wahono"></ref> ‘Jadilah petang dan jadilah pagi..’<ref name="Wahono"></ref> Hal yang sama juga terdapat dalam Kejadian 1:14-19.<ref name="Wahono"></ref> Nas ini tidak berbicara tentang matahari atau bulan, melainkan tentang ‘penerang...yang lebih besar dan yang lebih kecil...’ (Kejadian 1:16).<ref name="Wahono"></ref> Hal itu dikarenakan matahari dan bulan adalah objek penyembahan yang umum terjadi di Timur Tengah Kuno.<ref name="Wahono"></ref> Nats ini tidak mau menyebutkannya secara langsung, melainkan nas ini hendak menekankan bahwa kedua benda tersebut adalah ciptaan yang sama halnya dengan ciptaan-ciptaan Allah lainnya.<ref name="Wahono"></ref> Allah yang diungkapkan dalam nas ini adalah Allah yang trasenden, berdiri di atas dunia dan tidak sama dengan dunia.<ref name="Wahono"></ref> Allah sebagai sumber hidup dunia dan Dia yang mengatasi dunia.<ref name="Wahono"></ref> Dalam Kejadian 1 menggunakan kata ‘menciptakan”, di mana bahsa Ibrani-nya ialah bara.<ref name="Wahono"></ref> Kata kerja itu mengandung makna bahwa tak ada sesuatu pun di dunia in yang tidak bisa disamakan dengan Allah.<ref name="Wahono"></ref> Dunia dan segala isinya adalah bagian dari ciptaan Allah.<ref name="Wahono"></ref> Dengan kata lain, Kejadian 1 menceritakan tentang Allah yang berbicara dan Firman-Nya sangat berkuasa sehingga tercipta segala sesuatu.<ref name="Wahono"></ref>