Bilah Hulu, Labuhanbatu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k edit
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
[[jv:Bilah Hulu, Labuhan Batu]]
[[ms:Bilah Hulu, Labuhanbatu]]
TINJAUAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
 
BAG. I
 
 
1.1. Kedudukan Dan Orientasi Kota Aek Nabara.
 
Kecamatan Bilah Hulu merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu yang berpusat di Kota Aek Nabara, terletak pada 2° - 12° Lintang Utara dan 99° - 54° Bujur Timur.
 
Kecamatan Bilah Hulu saat ini memiliki 24 desa/kelurahan, dengan luas wilayah 293,23 Km2. Batas Administratif Kecamatan Bilah Hulu adalah :
 
* Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bilah Barat,
* Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kota Pinang,
* Sebelah Barat berbatasan dengan Kotif Rantau Prapat,
* Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kp. Rakyat.
 
Wilayah Kota Aek Nabara sebagai Ibukota Kecamatan Bilah Hulu terletak pada persimpangan jalan negara jurusan Medan, Padang Sidempuan dan persimpangan menuju ke Kota Negeri Lama dan Labuhanbilik. Luas Kota Aek Nabara 704, 17 Ha, meliputi 4 (empat) desa, yaitu : Perbaungan (285,83 Ha), Emplasemen Aek Nabara (355,16 Ha), Sidorukun ( 7,30 Ha), Perkebunan Pangkatan (55,88 Ha). Sedangkan Batas administratif Kota Aek Nabara adalah :
 
* Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Perkebunan Pangkatan,
* Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa N.A Aek Nabara,
* Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Perbaungan,
* Sebelah Barat berbatasan dengan Desa N.6. Aek Nabara.
 
 
1.2. Kondisi Fisik Kota Aek Nabara .
 
 
1.2.1. Topografi
 
Kecamatan Bilah Hulu (Kota Aek Nabara) topografinya relatif datar dengan kemiringan 0 - 5 % dan berada pada ketinggian 500-700 M di atas permukaan laut. Sebelah Timur dan Barat dibatasi oleh areal perkebunan PTP III. Sedangkan sebelah Utara dan Selatan merupakan dataran rendah sebagai tempat permukiman penduduk.
 
 
1.2.2. Geologi
 
Formasi geologi di Kecamatan Bilah Hulu (Kota Aek Nabara) terdiri dari formasi batu pasir, batu lanau, batu lempung, batu sedimen dan Volkanogetik sedangkan jenis tanah podsolik kuning jenis tanah ini sangat baik untuk perkebunan.
 
 
1.2.3. Hidrologi
 
Kota Aek Nabara dibatasi oleh sungai kecil yaitu Sungai Talihoran tempat pembuangan bagi penduduk. Selain Sungai Talihoran terdapat juga Sungai Perbaungan dan parit-parit kecil lainnya.
 
 
 
1.2.4 Penggunaan Lahan
 
Penggunaan lahan di Kecamatan Bilah Hulu meliputi tanah sawah 10 Km2, tanah kering 26.317 Km2, bangunan/pekarangan 2.868 Km2 dan lainnya 140 Km2. Penggunaan lahan sawah hanya terdapat di Desa Lingga Tiga 10 Km2 sedangkan desa lainnya tidak memiliki penggunaan lahan sawah. Penggunaan lahan tanah kering terdapat di seluruh desa di Kecamatan Bilah Hulu, penggunaan lahan terbesar terdapat di Desa Perbaungan 2.732 Km2, dan Desa N.4 Aek Nabara 2.293 Km2, sedangkan yang terendah di Desa N.2 Aek Nabara 10 Km2.
 
Untuk lahan Bangunan dan pekarangan terdapat di seluruh desa dengan lahan terbesar terdapat di Desa Pondok Batu 1.485 Km2 dan Desa Empl. Aek Nabara 892 Km2 sedangkan lahan terkecil terdapat di Desa S.3 Aek Nabara dan Desa S.5 Aek Nabara masing-masing 3 Km2. Sedangkan penggunaan lahan untuk lainnya juga terdapat diseluruh desa.
 
 
1.3. Karakteristik Penduduk
 
 
1.3.1 Jumlah Dan Kepadatan Penduduk
 
Jumlah penduduk di Kecamatan Bilah Hulu Pada tahun 2001 mencapai 45.685 jiwa dengan konsentrasi terbesar di Desa Pondok Baru 6.236 Jiwa (13,6%), Desa Perbaungan sebesar 5.389 jiwa (11,79 %), Desa Linggah Tiga 3.951 jiwa (8,64 %). Sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat di Desa N.5 Aek Nabara 312 jiwa (0,68 %).
 
Sedangkan kepadatan penduduk di Kecamatan Bilah Hulu pada tahun 2001 rata-rata 156 jiwa/Km2. Jumlah ini meningkat 0,19 % dari tahun 2000 (45.599 jiwa) dengan tingkat kepadatan 154 jiwa/ Km2. Kepadatan penduduk tertinggi ada di Desa Empl. Aek Nabara 352 jiwa/Km2 dan kepadatan penduduk terendah ada di Desa N.5 Aek Nabara 29 jiwa/Km2.
 
 
1.3.2 Perkembangan Penduduk
 
Perkembangan penduduk di Kecamatan Bilah Hulu dari tahun 1997-2001 rata-rata sebesar 0,35 % pertahun, dimana selama periode tersebut ada desa yang laju pertumbuhannya negatif kecuali Desa S.1 Aek Nabara, S.3 Aek Nabara, N.3 Aek Nabara, Pematang Seleng, Perbaungan, Empl Aek Nabara dan Pondok Batu.
 
Pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Desa Pondok Batu 11,21 %, Desa Perbaungan 7,52 % dan terendah di Desa Empl Aek Nabara 0,20 %.
 
 
1.3.3 Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
 
Berdasarkan jenis mata pencaharian penduduk Kecamatan Bilah Hulu didominasi sektor pertanian mencapai 6.292 jiwa selanjutnya sektor lainnya (650 jiwa), industri (602 jiwa) dan 435 jiwa sektor PNS dan ABRI.
 
 
1.4 Perekonomian
 
 
1.4.1 Sektor Ekonomi
 
Bidang perekonomian merupakan sektor prioritas di dalam usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pendapatan daerah. Sektor ekonomi ini sedang giat-giatnya dipacu perkembanganya sehingga dapat diharapkan pertumbuhan ekonomi daerah yang mantap dalam rangka memperkokoh struktur ekonomi nasional. Adapun bidang-bidang ekonomi yang dimaksud adalah pertanian, perkebunan, industri, perdagangan/jasa, pertambangan dan pariwisata.
 
 
A. Pertanian Tanaman Pangan
 
Kegiatan pertanian tanaman pangan di Kecamatan Bilah Hulu meliputi pertanian tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, kacang tanah dan kacang kedelai. Kegiatan tanaman pangan ini merupakan kegiatan perekonomian yang utama di Kecamatan Bilah Hulu dimana sekitar 77.93 % dari seluruh penduduk yang bekerja di Kecamatan Bilah Hulu merupakan petani, baik itu petani pemilik maupun petani penggarap. Sedemikian pentingnya sektor pertanian tanaman pangan ini sehingga bekerja sebagai petani sudah merupakan suatu bagian dari tradisi masyarakat setempat. Sumber daya alam cukup mendukung untuk melakukan usaha pertanian di Kecamatan Bilah Hulu.
 
 
B. Pertanian Perkebunan
 
Kegiatan pertanian perkebunan di Kecamatan Bilah Hulu cukup besar, adapun kegiatan perkebunan yang ada di wilayah kecamatan ini terdiri dari perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Kegiatan perkebunan yang paling besar didominasi oleh tanaman karet dan kelapa sawit. Disamping jenis-jenis tanaman lainnya yang cukup penting, seperti kelapa, cengkeh, kopi, coklat, tebu , pinang dan pala.
 
Kegiatan perkebunan ini mempunyai peranan yang cukup penting disamping peranan pertanian tanaman pangan. Hasil dari pada kegiatan perkebunan karet dan kelapa sawit merupakan komoditi export untuk menambah devisa negara. Untuk itu diperlukan biaya investasi yang cukup tinggi untuk mengolah hasil perkebunan tersebut menjadi barang setengah jadi dan bahan jadi yang siap untuk diekspor ataupun dipasarkan di dalam negeri.
 
 
C. Perindustrian
 
Kegiatan perekonomian di bidang perindustrian di Kecamatan Bilah Hulu hanya merupakan kegiatan ekonomi yang tergolong kecil. Jenis industri yan terdapat di wilayah ini adalah industri makanan dan minuman, kilang padi, pembuatan batu-bata, perbengkelan dan lain-lain. Industri yang berada di Kecamatan Bilah Hulu masih dikategorikan sebagai industri kecil.
 
 
D. Perdaganan dan Jasa
 
Kegiatan perdagangan dan jasa yang ada di Kecamatan Bilah Hulu dapat dikategorikan sudah besar, dilihat dari letak dan keadaan ibukota kecamatannya yaitu Aek Nabara sebagai pusat kota.
 
Melihat posisi Kota Aek Nabara sebagai Ibukota Kecamatan dan sebagai pusat perdagangan Kecamatan Bilah Hulu memiliki tingkat perkembangan yang tinggi. Hal ini terlihat baik dari penggunaan tanahnya maupun jumlah dan kepadatan penduduknya.
 
Kegiatan perdagangan yang cukup menonjol di Kecamatan Bilah Hulu adalah perdagangan hasil-hasil bumi. Sedangkan jasa-jasa perusahaan yang terdiri dari Bank, koperasi dan pengusaha angkutan.
 
 
 
1.5 Fasilitas
 
 
1.5.1 Fasilitas Pendidikan
 
Jumlah sarana pendidikan pada Tahun 2001 di Kecamatan Bilah Hulu secara keseluruhan berjumlah 61 unit yang terdiri dari 3 (tiga) jenis fasilitas pendidikan, meliputi SD, SLTP dan SLTA (Negri dan Swasta). Fasilitas pendidikan yang terbanyak terdapat di Desa Tanjung Siram, Desa Perbaungan dan Desa Kampung Dalam dengan jumlah masing-masing 4 uit SD Negri dan 3 unit SD swasta yang berada di Desa Perbaungan. Fasilitas pendidikan tingkat SD yang menyebar di seluruh desa di Kecamatan Bilah Hulu lebih banyak jumlah SD Negri yaitu sebesar 46 unit.
 
Sementara fasilitas tingkat SLTP terdapat 2 unit SLTP swasta di Desa Perbaungan dan 1 unit masing-masing di Desa Gunung Selamat, Desa N 6 Aek Nabara, Desa Kampung Dalam dan Desa Meranti. Fasilitas pendidikan tingkat SLTA hanya terdapat 5 unit yang berada di Desa Perbaungan 3 uit, Desa N 6 Aek Nabara dan Desa Empl. Aek Nabara masing-masing berjumlah 1 unit.
 
Dilihat dari jumlah fasilitas pendidikan fasilitas terlengkap terdapat di Desa Perbaungan degan total 12 unit.
 
 
1.5.2 Fasilitas Kesehatan
 
Jumlah sarana kesehatan di Kecamatan Bilah Hulu sudah memenuhi standart dalam satu kecamatan. Dimana fasilitas kesehatan yang ada meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, BPU, BKIA dan lainnya. Terdapatnya 1 unit Rumah Sakit di Desa Empl. Aek Nabara dan 1 unit puskesmas di Desa Perbaungan. Sedangkan untuk pelayanan Puskesmas Pembantu menyebar di 7 desa yang berada di Kecamatan Bila Hulu, dan terdapatnya 1 unit BPU di Desa N 8 Aek Nabara dan N 2 Aek Nabara sedangkan BKIA hanya terdapat 1 unit di Desa Empl. Aek Nabara.
 
Posyandu yang berfungasi untuk kesehatan balita menyebar di secara keseluruhan di setiap desa yang berada di Kecamatan Bilah Hulu sebanyak masing-masing 1 unit.
 
 
1.5.3 Fasilitas Peribadatan
 
Jumlah sarana peribadatan di Kecamatan Bilah Hulu sampai Tahun 2001 berjumlah 112 unit dengan jenis fasilitas peribadatan 72 unit mesjid, 30 unit langgar/musholla, 9 unit gereja dan 1 unit wihara. Jumlah sarana terlengkap terdapat di Desa Perbaungan, sebanyak 4 unit mesjid, 3 unit musholla, 3 unit gereja dan 1 unit wihara.
 
Jumlah penduduk di Kecamatan Bilah Hulu yang lebih dominan umat beragama Islam ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah fasilitas peribadatan muslim pada Kecamatan Bilah Hulu.
 
 
Sumber : Kecamatan Bilah Hulu tahun 2001 dan Berbagai Sumber (Hamdan Sihat Sihombing, SE)