Amos melaksanakan tugasnya sebagai nabi sekitar tahun 750 SM, di [[Kerajaan Israel|Kerajaan Utara]].<ref name="Blommendaal"/><ref name="Darmawijaya"/> Ia berkarya pada masa yang sama dengan [[Nabi|Amos]] dan [[Nabi|Yesaya]], yaitu sekitar zaman [[Uzia]] (781-740 SM), [[Yotam]] (740-736 SM), [[Ahas]] (736-716 SM), dan [[Hizkia]] (716-687 SM) raja Yehuda, yang sezaman dengan raja Israel, [[Yerobeam II]] (783-743 SM).<ref name="Blommendaal"/><ref name="Darmawijaya"/> Kemungkinan besar, ia ikut mengalami perang [[Siro-Efraim]]tahun 725 SM.<ref name="Blommendaal"/><ref name="Darmawijaya"/> Ia pun mengalami masa-masa kekacauan menjelang kehancuran kerajaan dan kemungkinan pada saat peristiwa kehancuran [[Samaria]] pada tahun 722 SM.<ref name="Blommendaal"/><ref name="Darmawijaya"/> Tanda-tanda kehancuran itu telah nampak ketika banyak ibadah umat Israel hanya bersifat lahiriah, pemujaan terhadap berhala, ketidakpercayaan pada Tuhan, kekejaman, dan pembunuhan.<ref name="Darmawijaya"/>