Amos sebagai seorang gembala yang dipilih Tuhan bertugas untuk mewartakan tanda-tanda penghakiman dan bahwa kesudahan [[Kerajaan Israel|Kerajaan Utara]] segera datang.<ref name="Darmawijaya"/> Ia mewartakan pengadilan yang amat kuat bagi raja dan bagi umat Israel, bahwa tanah mereka akan hilang, umat akan diusir dan para pemimpin akan hancur karena perang.<ref name="Darmawijaya"/> Ia mengajak bangsa Israel untuk tetap setia kepada Tuhan.<ref name="Darmawijaya"/> Ia menekankan wibawa kekuasaan dan kasih Tuhan yang harus dinyatakan bagi kehidupan bersama dalam kasih dan keadilan, terutama bagi mereka yang tersisih dan tertindas.<ref name="Darmawijaya"/> Amos menghubungkan ketidakadilan yang terjadi di sekelilingnya dengan kecenderungan memperkaya diri dan mengabaikan perintah Tuhan untuk memerhatikan kepentingan bersama.<ref name="Darmawijaya"/> Amos juga menyampaikan kritik, peringatan dan ancaman terhadap kebiasaan hidup masyarakat yang hanya mencari keuntungan bagi dirinya sendiri dan tidak mengingat karya kasih Tuhan terhadap mereka.<ref name="Darmawijaya"/> Dalam hal keagamaan, Amos menyampaikan kritiknya bahwa ibadat mereka tidak akan berkenan jika tidak didasari sikap hati bertobat dan iman yang hidup, serta tercermin dalam kehidupan manusia dengan sesamanya.<ref name="Darmawijaya"/> Salah satu yang mencolok dalam pewartaan Amos ialah hilangnya peringatan terhadap penghormatan dewa/dewi, yang menjadi ciri khas kritik nabi-nabi sezamannya.<ref name="Darmawijaya"/> Selain itu, Tuhan diakui sebagai Tuhan yang [[universal]].