Kitab Maleakhi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kia 80 (bicara | kontrib)
k +{{Tanakh OT}}
PT05Benni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Tanakh OT}}
'''Kitab Malekahi''' merupakan salah satu kitab dalam [[Perjanjian Lama]] yang termasuk dalam [[kitab nabi-nabi kecil]].<ref name="Boyd">{{id}} Frank M. Boyd. 2006. Kitab nabi-nabi kecil. Jawa timur: Gandum Mas. Hlm 147-168.</ref> Kitab ini merupakan kitab terakhir dalam Perjanjian lama.<ref name="Boyd"/> Kitab Maleakhi juga menjadi kitab terakhir dari kitab nabi-nabi kecil.<ref name="Freedman">{{en}} David Noel Freedman. 2000. Eerdmans Dictionary of The Bible. Grand Rapids, Michigan: Wm B. Eerdmans. Hlm 848-849.</ref> Hal ini menyebabkan Maleakhi dianggap sebagai suara yang terakhir di Perjanjian Lama.<ref name="Boyd"/> Kitab ini ditulis oleh seorang yang bernama [[Maleakhi]].<ref name="Boyd"/> Kitab ini juga membahas kembali mengenai [[Musa]] dan juga terkait dengan nabi [[Elia]].<ref name="Freedman"/> Konteks mengenai kitab Maleakhi ini bisa dikatakan sama dengan konteks kitab Hagai.<ref name="Boyd"/> Hal ini dikarenakan Maleakhi dan Hagai mempunyai kurun waktu yang dekat.<ref name="Boyd"/>
'''Kitab Malekahi''' merupakan kitab yang diletakkan terakhir dalam [[Alkitab]] [[Perjanjian Lama]]. Kitab ini ditulis oleh nabi Maleakhi sekitar abad kelima sebelum Masehi, sesudah [[Bait Allah]] di [[Yerusalem]] dibangun kembali. Buku ini terutama dimaksudkan untuk mendorong para imam dan rakyat supaya membaharui kesetiaan mereka kepada perjanjian dengan Tuhan.
Sudah jelas bahwa ada kemerosotan dalam kehidupan dan cara beribadat umat Tuhan. Para imam dan rakyat menipu Tuhan. Mereka tidak memberikan kepada Tuhan apa yang harus mereka persembahkan kepada-Nya dan tidak hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
 
Tetapi Tuhan akan datang untuk mengadili dan menyucikan umat-Nya. Ia akan mengirim utusan-Nya untuk menyiapkan jalan dan mewartakan perjanjian Tuhan.
 
== Latar belakang ==
Kitab [[Maleakhi]] merupakan salah satu kitab yang ditulis setelah masa pembuangan.<ref name="Boyd">Frank M. Boyd. 2006. Kitab Nabi-nabi Kecil. Jawa Timur: Gandum Mas.</ref> Beberapa puluh tahun sebelumnya, [[Nabi]] [[Nehemia]] telah membangun tembok-tembok Yerusalem serta para tawanan sebanyak 50.000 orang pada zaman [[Zerubabbel]] dan [[imam]] besar [[Yosua]]telah kembali.<ref name="Boyd"/> Dalam kitab ini diperlihatkan bahwa para [[imam]] mulai berbuat kejahatan di mata [[Tuhan]] seperti melakukan ketidakadilan, bergaul dengan penyembah berhala, dan menolak membayar persepuluhan.<ref name="Boyd"/> Dalam keadaan seperti ini dibutuhkan seorang [[nabi]] yang mengingatkan para [[imam]] akan kesalahannya.<ref name="Boyd"/> Kitab ini ditulis pada masa [[kerajaan Persia]] menggantikan [[kerajaan Babel]] pada tahun 539 Sebelum Masehi.<ref name="A">{{id}} 1980. Tafsiran Alkitab Masa Kini 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 720-751.</ref> Pada masa itu tidak begitu banyak informasi mengenai orang [[Yahudi]] selama kurun waktu 515-450 Sebelum Masehi.<ref name="A"/> Pada masa itu, Bait Allah telah dibangun.<ref name="A"/> Pada masa itu kerajaan Persia telah diperintah oleh wali-wali negara.<ref name="A"/> Kepada wali-wali negara inilah para bupati-bupati setempat bertanggung jawab.<ref name="A"/> Hal inilah yang dialami oleh [[Yudea]].<ref name="A"/> Yudea tidak lagi mempunyai bupati sendiri tetapi diatur dari [[Samaria]].<ref name="A"/> Hal ini menyebabkan timbulnya perselisihan antara para pejabat Samaria dengan orang Yahudi.<ref name="A"/> Hal ini dikarenakan pada masa itu orang membangun tembok-tembok di kota mereka sehingga para pejabat Samaria menuduh mereka memberontak.<ref name="A"/> Hubungan bangsa Israel dengan bangsa tetangga pada saat itu tidak telalu baik terutama dengan bangsa [[Edom]] dan suku-suku dari bangsa [[Arab]].<ref name="Boyd"/> Latar belakang dari kitab Maleakhi ini merupakan lanjutan dari masa Zakharia dan hagai di mana orang-orang Yahudi telah membangun kembali bait suci mereka.<ref name="A"/>
 
== Penanggalan ==
Ada banyak tanggal yang ditawarkan dalam kitab Maleakhi yaitu 605-550 Sebelum Masehi, 514-456, atau lebih jauh pada periode Persia.<ref name="Freedman"/> Dugaan kuat bahwa penanggalan dari kitab ini yaitu pada tahun 514-456 Sebelum Masehi.<ref name="Freedman"/> Hal ini dikarenakan penanggalan tersebut sesuai dengan masa di mana pembangunan kuil Zerubabbel selesai dan kedatangan dari [[Ezra]] dan [[Nehemia]].<ref name="Freedman"/> Bukti-bukti lain yang menunjuk pada penanggalan tersebut adalah:<ref name="Freedman"/>
# Masalah mengenai perceraian yang muncul dalam kitab Maleakhi merupakan permasalahan yang sama yang dihadapi oleh Ezra maupun Nehemia.<ref name="Freedman"/>
# Bahasa yang dipakai pada saat itu menyerupai [[bahasa ibrani]] pada masa pembuangan dan pada masa awal setelah pembuangan.<ref name="Freedman"/>
 
== Kepengarangan ==
Nama Maleakhi tidak terdapat di tempat lain di Alkitab.<ref name="Boyd"/> Dugaan kuat bahwa nama Maleakhi merupakan singakatan dari nama ''Malakhiya''.<ref name="Boyd"/> Nama ini berarti pesuruh Yahova.<ref name="Boyd"/> Nabi Maleakhi mempunyai sifat yang pemberani dan tidak berkompromi dalam membeberkan dan mencela orang-orang berdosa pada zaman itu.<ref name="Boyd"/> Semangat nabi untuk pertobatan dan pembaharuan bernyala-nyala api.<ref name="Boyd"/>
 
== Isi ==
Isi dari kitab ini terdiri dari dua bagian.<ref name="Douglas">{{en}} J.D.Douglas. 1962. New Bible Dictionary. England: Inter-Varsity press. Hlm 1275-1277.</ref> Bagian pertama yaitu {{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=1}} dan {{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=2}} berkaitan dengan dosa bangsa [[Israel]].<ref name="Douglas"/> Bagian yang kedua yaitu {{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=3}} dan {{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=4}} berkaitan dengan penghukuman yang akan menimpa orang yang berdosa di atas orang yang telah bertobat.<ref name="Douglas"/>
=== Superskrip ({{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=1|ayat=1}}) ===
Ada hubungan antara ayat pembuka dalam pasal 1 dengan awal dari ayat ke 3.<ref name="Douglas"/> Maleakhi merupakan nama nabi.<ref name="Douglas"/> Hal itu memberikan penegasan bahwa ia merupakan seorang pembawa pesan dari Tuhan.<ref name="Douglas"/>
=== Kasih Tuhan kepada Israel ({{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=1|ayat=2|sampai=5}}) ===
Allah menyatakan kasihnya kepada orang Israel dengan menyatakan bahwa ia memilih [[Yakub]] dan menolak Esau.<ref name="Douglas"/> Hal ini juga hendak menunjukkan bahwa Edom akan dihancurkan dengan tidak akan dapat dibangun kembali.<ref name="Douglas"/> Namun, hal itu berbeda dengan [[Israel]] yang akan kembali ke tanah perjanjian.<ref name="Douglas"/>
=== Gambaran Dosa Israel ({{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=1|ayat=6}} sampai {{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=2|ayat=9}}) ===
Dalam bagian ini, Maleakhi hendak menggambarkan dosa bangsa Israel yang membangkitkan murka Allah.<ref name="Douglas"/> Allah digambarkan sebagai ayah atas semua orang.<ref name="Douglas"/> Seorang ayah berhak mendapat kehormatan dan kasih sayang.<ref name="Douglas"/> Namun demikian, hal itu tidak ditunjukkan oleh para imam yang menjadi representasi dari umat.<ref name="Douglas"/> Para imam memandang rendah nama Allah.<ref name="Douglas"/> Para imam tidak belajar dari kesalahan yang telah mereka lakukan di masa lampau yang membuat orang Israel jatuh ke dalam pembuangan.<ref name="Douglas"/> Tuduhan kepada Israel dibawa dalam bentuk dialog.<ref name="Douglas"/>
=== Hukuman atas Kawin Campur dan Perceraian ({{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=2|ayat=10|sampai=17}}) ===
Israel mempunyai seorang ayah yang umum yaitu Allah yang menciptakan bangsa Israel.<ref name="Douglas"/> Hal ini kemudian harus diejawantahkan ke dalam kesatuan.<ref name="Douglas"/> Kesatuan ini kemudian dikotorkan dengan praktek kawin campur dan perceraian.<ref name="Douglas"/> Orang-orang Israel yang melakukan perceraian atau kawin campur dianggap telah mencemarkan nama Allah.<ref name="Douglas"/>
=== Kedatangan Hari Tuhan ({{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=3|ayat=1|sampai=6}}) ===
Maleakhi memproklamirkan mengenai kedatangan hari Tuhan dalam pelayanannya.<ref name="Douglas"/> Kedatangan Hari Tuhan ini juga muncul bersama dengan hukuman Allah.<ref name="Douglas"/> Namun demikian, Tuhan juga tetap menjaga janjinya terhadap umat pilihanya yang tetap setia.<ref name="Douglas"/>
=== Pertobatan dan Persepuluhan ({{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=3|ayat=7|sampai=12}}) ===
Bagian ini menceritakan mengenai kemurtadan Israel.<ref name="Douglas"/> Sikap ini ditunjukkan dalam persembahan Israel di mana bangsa Israel tidak menyerahkan persepuluhan atau persembahan sebagaimana semestinya.<ref name="Douglas"/> Hal ini berarti bahwa Israel telah merampas apa yang menjadi milik Allah.<ref name="Douglas"/>
=== Janji Keselamatan Bagi Orang-orang Saleh ({{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=3|ayat=13}}sampai{{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=4|ayat=3}}) ===
Di tengah kesalahan yang dilakukan oleh bangsa Israel, ada beberapa orang yang tetap setia melakukan kehendak Allah.<ref name="Douglas"/> Orang-orang ini mendapat perhatian dari Allah.<ref name="Douglas"/> Allah melindungi mereka pada hari yang telah ia siapkan.<ref name="Douglas"/> Hari penghakiman itu pasti datang dan orang-orang yang takut akan Tuhan akan diselamatkan pada hari itu.<ref name="Douglas"/>
=== Kesimpulan ({{ayat alkitab|buku=Maleakhi|pasal=4|ayat=4|sampai=6}}) ===
Nubuat mengenai Maleakhi diakhiri dengan sebuah nasehat kepada bangsa Israel.<ref name="Douglas"/> Nasehat ini berisi mengenai peringatan akan taurat-taurat Israel.<ref name="Douglas"/>
 
== Muatan Teologis ==
Dalam kitab Maleakhi terdapat banyak pesan-pesan teologis yang dapat diangkat sebagai suatu refleksi dalam kehidupan sehari-hari.<ref name="Schuller">{{en}} Eileen M. Schuller. 1996.The New Interpreter's Bible. Nashville: Abingdon. Hlm 841-877.</ref>
=== Perceraian ===
Persoalan mengenai perceraian merupakan persoalan yang sering ditemukan baik di luar kekristenan maupun di dalam kekristenan.<ref name="Schuller"/> Persoalan ini juga terdapat dalam kitab Maleakhi.<ref name="Schuller"/> Dalam kitab Maleakhi, kita dapat melihat dengan jelas bahwa Allah tidak menyukai perceraian.<ref name="Schuller"/> Ia bahkan mengutuk perceraian.<ref name="Schuller"/> Persoalan teologis mengenai perceraian ini merupakan suatu kutipan yang juga ada pada kitab Torah.<ref name="Schuller"/>
=== Pernikahan ===
Pernikahan dalam kitab Maleakhi dipandang sebagai dimensi yang bersifat komunal.<ref name="Schuller"/> Pernikahan merupakan suatu kerangka dari sebuah komunitas yang menggambarkan hubungan yang fundamental yang didasarkan pada hubungan yang umum antara bapa dengan pencipta.<ref name="Schuller"/> Hal ini juga berarti bahwa keputusan seseorang untuk menikah dengan pasangannya dipengaruhi oleh komunitas di mana ia berada.<ref name="Schuller"/>