Muhammad al-Idrisi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.6.4) (bot Menambah: ka:ალ-იდრისი |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara) |
||
Baris 52:
Karya teks geografi Al-Idrisi, ''Nuzhatul Mushtaq'', sering dikutip oleh para pendukung [[teori hubungan Andalusia-Amerika pra-Columbus]]. Dalam teks ini, al-Idrisi menulis mengenai [[Samudera Atlantik]]:
{{quote|"Komandan umat Muslim Ali bin Yusuf bin Tashfin mengirim laksamanya Ahmad bin Umar, yang baik dikenal dengan nama Raqsh al-Auzz untuk menyerang suatu pulau di Atlantik, namun dia wafat sebelum melaksanakannya. [...] Di balik samudera kabut ini, tidak diketahui apa yang ada disana. Tak seorangpun memiliki pengtahuan yang pasti mengenainya karena betapa sulitnya melintasinya. Udaranya berkabut, gelombangnya begitu kuat, dan bahaya yang mengancam sangat besar, makhluk-makhluknya sangat mengerikan, dan sering terjadi badai. Disana terdapat banyak pulau, sebagian
Terjemahan oleh Dr. Professor [[Muhammad Hamidullah]] masih dipertanyakan karena tertulis, setelah mencapai wilayah "perairah yang lembab dan berbau", ''Mugharrarin'' (juga diterjemahkan "para petualang") kemudian mundur dan pertama mencapai pulau tak berpenghuni dimana mereka menemukan "sejumlah besar domba yang dagingnya pahit dan tidak dapat dimakan" dan kemudian "melanjutkan ke selatan" dan mencapai yang disebutkan tadi dimana mereka dikelilingi para ''barque'' dan dibawa ke "desa yang penghuninya berambut panjang dan kemerahan dan wanitanya memiliki kecantikan yang langka". Diantara penduduk desa, salah satunya berbicara dengan bahasa Arab dan menanyai asal-usul mereka. Kemudian kepala desa memerintahkan untuk membawa mereka ke benua dimana mereka disambut baik oleh bangsa Berber. <ref>Idrisi, Nuzhatul Mushtaq - "La première géographie de l'Occident", comments by Henri Bresc and Annliese Nef, Paris, 1999 </ref>{{Verify source|date=November 2008}}
Terpisah dari laporan mengagumkan dan fantastis sejarah ini, intepretasi yang paling mungkin{{Fact|date=April 2009}} adalah bahwa ''Mugharrarin'' mencapai [[Laut Sargasso]], bagian dari samudera itu yang tertutup [[rumput laut]] dan sangat dekat dengan [[Bermuda]] seribu mil jauhnya dari daratan Amerika. Kemudian ketika datang kembali, mereka mungkin telah mendarat di [[Azores]] atau [[Madeira]] atau bahkan di [[Kepulauan Canary]] paling barat, [[Hiero]] (karena domba). Terakhir, cerita dengan pulau berpenghuni mungkin terjadi di [[Tenerife]] atau di [[Gran Canaria]], dimana ''Mugharrarin'' bertemu beberapa orang [[Guanche]]. Hal ini menjelaskan mengapa
== Lihat pula ==
|