Teologi pembebasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT14danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT14danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
 
==Sejarah==
Teologi Pembebasan muncul pada abad 20 seiring banyaknya permasalahan dunia yang sedang tidak merdeka dinilai dari sudut pandang keadilan sebagai manusia yang sama di hadapan Tuhan.<ref name="Nitiprawiro">{{id}}Wahono Nitiprawiro,Moh. Sholeh Isre., ''Teologi pembebasan: sejarah, metode, praksis, dan isinya'', Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS), 2000</ref><ref name="eckhardt"/>Dunia harus merdeka dari tindakan yang menindas sesamanya, bahkan seharusnya yang kaya dan memiliki jabatan harus membela dan memperhatikan kebutuhan rakyat kecil dan miskin.<ref name="Nitiprawiro"/> Kemunculan pertamanya di [[Eropa]] yang berkonsentrasi pada persoalan globalisasi, berprihatin pada [[dosa sosial]] yang terdapat pada sistem pemerintahan sebuah negara.<ref name="Nitiprawiro"/> Teologi Pembebasan menawarkan sistem sosial yang mengedepankan keadilan sebagai warga negara dan warga dunia dalam pandangan agama (manusia yang adil, tidak tertindas)yang dirusak oleh manusia sendiri.<ref name="Nitiprawiro"/><ref name="eckhardt"/> Sementara itu, teologi pembebasan yang lahir di Amerika Latin berfokus pada gerakan perlawanan yang kebanyakan dilakukan oleh para agamawan terhadap kekuasaan yang [[hegemoni]] dan otoriter.<ref name="Nitiprawiro"/>
 
==Salah Satu Pemikiran Teologi Pembebasan==
Baris 33:
===Di Amerika Latin===
* Gustavo Gutiérrez di [[Peru]]
'''[[Gustavo Gutiérrez]] Merino''', O.P. ({{lahirmati|[[Lima]], [[Peru]]|8|6|1928}}) adalah seorang teolog [[Peru]] dan imam [[Ordo Dominikan|Dominikan]] yang dianggap sebagai pendiri [[Teologi Pembebasan]].<ref name="Lane"/> Ia menjabat sebagai Profesor John Cardinal O'Hara dalam bidang Teologi di [[Universitas Notre Dame]].<ref name="Lane"/> Ia pernah menjadi profesor di Universitas Katolik Kepausan di Peru dan profesor tamu di banyak universitas terkemuka di [[Amerika Utara]] dan [[Eropa]].<ref name="Lane"/> Ia adalah anggota Akademi Bahasa Peru, dan pada 1993 ia dianugerahi [[Legiun]] Kehormatan oleh pemerintah [[Perancis]] untuk karyanya yang tak mengenal lelah<!-- Karya apa itu? -->.<ref name="Lane">{{id}} Tony Lane., Runtut Pijar, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007</ref> Gustavo Gutiérrez menawarkan teologi kepada umat Kristen suatu tema baru secara [[etika|etis]] melalui praksis.<ref name="Lane"/><ref name="Winangun">{{id}}Y. W. Wartaya Winangun., Tanah sumber nilai hidup, Yogyakarta: Kanisius, 2004</ref> Artinya adalah bahwa etika masyarakat seharusnya dibangun berdasarkan perenungan bersama yang dilakukan secara nyata dalam kehidupannya.<ref name="Winangun"/> Teologinya berpusat pada pengentasan [[rakyat]] [[miskin]] yang diperlakukan tidak adil oleh sistem masyarakat kelas yang memisahkan manusia dalam kategori borjuis (para bangsawan yang biasanya kaya) dan proletar (rakyat jelata yang hanya punya anak namun tanpa harta).<ref name="Lane"/> Ini sebagai respons terhadap kritik [[Karl Marx]] terhadap 'masyarakat kelas' akibat dominasi [[kapitalisme]].<ref name="Lane"/>
 
Teologi Pembebasan yang dimaksud oleh Gutiérrez adalah pengentasan di bidang politik dan sosial.<ref name="eckhardt">{{id}}Roy Eckardt., ''Menggali Ulang Yesus Sejarah'', Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996</ref> Sekalipun bermula dari pemahaman politik, namun ini bukanlah penyusutan paham iman, melainkan refleksi iman yang malampaui refleksi [[sosial]] dan [[politik]].<ref name="eckhardt">{{id}}Roy Eckardt., ''Menggali Ulang Yesus Sejarah'', Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996</ref> Jadi teologinya berpusat pada yudaisme Yesus Kristus secara [[sejarah|historis]].<ref name="eckhardt"/> Gutiérrez menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah "Si orang miskin" yang disamakan dengan orang-orang yang tertindas saat ini di dunia.<ref name="eckhardt"/> Hal ini didasarkan pula dari Alkitab [[Injil Matius]] 5:10.<ref name="eckhardt"/> Pembebasan yang dilakukan Yesus di atas kayu [[salib]] memerankan dua aspek, yaitu membebaskan manusia dari penindasan duniawi (kehidupan fisik sosial politik) dan penindasan iman ([[dosa]], [[kematian]], ke[[fana]]an dsb).<ref name="eckhardt"/>