Teologi pembebasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT14danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stepanus (bicara | kontrib)
Baris 9:
 
==Salah Satu Pemikiran Teologi Pembebasan==
Pemikiran [[teologi]] pembebasan bermula dari [[Hermeneutika Alkitab]].<ref name="eckhardt"/> Setelah menafsirkan pesan-pesan dalam Alkitab berdasarkan tindakan Yesus yang membela dan menolong orang-orang lemah, sakit, dan tertindas, maka peran agama juga seharusnya demikian.<ref name="eckhardt"/> Dalam proses hermeneutika, "pesan" adalah "hasil tafsir", sehingga tidak perlu ditafsir lagi, kecuali direkonstruksi bila sudah kehilangan perannya dalam kehidupan [[sosial]], [[politik]]manusia.<ref name="eckhardt"/> Dalam agama Kristen sendiri, hal ini menjadi tanggung jawab gereja sebagai lembaga agama yang memiliki pengaruh, baik kepada jemaatnya, masyarakat di mana dia tinggal, maupun kepada pemerintahannya.<ref name="eckhardt"/> Nilainilai-nilai yang muncul itu biasanya dilihat dari perikemanusiaan dan perikeadilan.<ref name="eckhardt"/> Terjadinya pelanggaranPelanggaran nilai-nilai ini di sejumlah negara telah membangkitkan keprihatinan di kalangan aktivis Teologi Pembebasan.<ref name="eckhardt"/> Nilai-nilai yang didapat dari tafsir [[Kitab]] Sucinya masing-masing<!-- Kalimat ini harap diperbaiki -->.<ref name="eckhardt"/>
 
Sebagai contoh, Umat Kristen dengan ajaran [[Kristologi]] yang menafsirkan bahwa [[Kristus]] ([[Tuhan]]) adalah seorang yang hadir dalam situasi karut marut dan membawa pembebasan bagi rakyat kecil dan tertindas.<ref name="eckhardt"/> Dari dasar inilah, maka orang Kristen mengikuti teladan [[Yesus]] dan menentang ketidakadilan. Mereka merasa mendapat tugas untuk meneruskan perjuangan Tuhan yang disembahnya.<ref name="eckhardt"/>