Antinomianisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT25Gillberth (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT25Gillberth (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
== Sejarah dan Perkembangannya==
'''Antinomianisme''' sebagai sebuah paham yang paling [[radikal]], muncul pada abad ke-2 dan ke-3 di suatu [[sekte Adamit]] dari Afrika Utara.<ref name="Willem"/> Pada saat itu, banyak sekali aliran-aliran dalam [[Gnostik]] yang bersifat [[antinomian]].<ref name="Willem"/> Adapun aliran-aliran Gnostik yang diberikan oleh [[Demiurgos]] dan [[Martin Luther]] ini, mengajarkan bahwa hukum Taurat menyadarkan setiap orang atas segala dosa yang telah diperbuatnya.<ref name="Willem"/> Namun demikian, ajaran dari Luther ini ditentang oleh [[Yohanes]] dari [[Agrrikola]] yang mengatakan bahwa, hukum Taurat itu tidak mempunyai makna atau manfaat apapun. <ref name="Willem"/> Yohanes dari Agrrikola juga mengatakan, bahwa suatu pertobatan itu terjadi bukan karena hukum Taurat, tetapi terjadi lewat pemberitaan [[Injil]] [[Keselamatan]].<ref name="Willem"/> pernyataan inilah yang menyebabkan sehingga terjadi perdebatan hebat antara Luther dan Yohanes. <ref name="Willem"/ Pada tahun 1537 hingga tahun 1540, Martin Luther terus melakukan perdebatan dengan Yohanes, dengan menekankan bahwa peranan hukum taurat dalam kehidupan umat Kristen itu sangat penting. AkibatHal dariinilah Yohanes menentang ajaran Lutheryang ini, sehingga pada tahun [[1539]] Luther berhasil menghasilkan suatu tulisan yang melawan Antinomianisme tersebut.<ref name="Willem"/> Adapun isi dari tulisan marthin Luther ini dibuat dengan tujuan menentang perkataan Yohanes, untuk melawan dosa dan memberi peraturan kehidupan bagi mereka yang percaya kepada [[Kristus]].<ref name="Willem"/> Adapun ada beberapa kegunaan dari hukum taurat yang dirumuskan menurut Luther tersebut yaitu:
(a) Untuk melawan [[dosa]],
(b) Untuk menetapkan kesopanan umum dalam masyarakat pada umumnya,