Kerajaan Amanatun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-dirubah +diubah)
Kia 80 (bicara | kontrib)
k WPCleaner (v1.04) ProyekWiki disambiguasi - Mari bergabung! - Kain, Paulus
Baris 55:
 
=== Perdagangan budak ===
Sumber [[VOC]] tahun [[1765]] menjelaskan tentanng ditahannya temukung Nai Nokkas karena Nai Nokkas melindungi [[budak-budak]] belian ( ate sossa) dari [[Kupang]] oleh [[Opperhof Ter Herbruggen]] mengakibatkan [[Monarki|Raja]] [[Bab'i Banu Naek]] dari Amanatun mengirim orang-orangnya sebagai utusannya ke [[Dewan]] [[Belanda]] untuk membebaskan temukung Nai Nokkas karena [[Monarki|Raja]] [[Amanatun]] berkeyakinan bahwa Nai Nokkkas tidak bersalah. [[Monarki|Raja]] [[Banunaek]] harus menebus dan melepaskan kembali temukung [[Nai Nokkas]] dengnan memberi 3,50 pikul lili, 4 orang [[budak]], dan dua puluh ikat [[Tenun|kain]] tenun kapas ke Ter Herbruggen.
 
[[Perdagangan]] [[terbuka]] yang menjual beli '''[[budak]]''' di[[Timor]] sesuai catatan [[Tung Hsi Kau]] tahun [[1618]] sudah mulai dilakukan. Diceritakan bahwa [[Monarki|raja]] di [[Timor]] saat melakukan suatu kunjungan maka di dalam rombongan [[Monarki|raja]] selalu disertakan juga hamba sahayanya ( Ata atau Ate ) selain [[permaisuri raja]], anak-anaknya, dan gundik-gundiknya. [[Pigafetta]] mencatat [[Atapupu]] sebagai [[pasar]] [[hamba]] sahaya. Sedangkan [[Atambua]] katanya berasal dari kata Atan atau Ata ( hamba sahaya) dan Buan ( [[Suanggi]]).
Baris 172:
[[Monarki|Raja]] [[Kolo Banunaek]] pernah berpindah agama dari [[Kristen]] [[Katolik]] menjadi [[Protestan]] dan hingga wafatnya [[Monarki|Raja]] [[Kolo Banunaek]] tetap memeluk [[agama]] [[Kristen]] [[Protestan]].Selanjutnya [[Monarki|Raja]] [[Kolo Banunaek]] juga pernah di [[SoE]] kampung Amanatun dan membuat Sonaf / Istana di sini. [[Monarki|Raja]] [[Kolo Banunaek]] juga sering disebut dengan sebutan Usi Pina Nunkolo. Pada waktu [[Monarki|Raja]] [[Kolo Banunaek]] wafat maka jenasah dari [[Monarki|Raja]] [[Kolo Banunaek]] diasapi dengan [[cendana]] lebih dari tujuh bulan di dalam lopo / Bnao Nunkolo dan kemudian barulah dimakamkan.
 
[[Monarki|Raja]] [[Lodoweyk Lourens Don]] [[Louis]] [[Banunaek]] mempunyai seorang permaisuri / Kato yang bernama Kato [[Fransina]] [[Afliana]] [[Banunaek]]-[[Nope]] (Funan Nope). Kato ini adalah anak pertama dari [[Monarki|Raja]] Amanuban [[Monarki|Raja]] [[Johan]] [[Paulus]] [[Nope]]. [[Monarki|Raja]] [[L.L.D.L.Banunaek]] menikah secara [[kristen]] dengan permaisurinya di [[Niki-niki]] pada tahun [[1964]].Kemudian [[Monarki|Raja]] [[Lodoweyk Lourens Don]] [[Louis]] [[Banunaek]] ( [[Monarki|Raja]] [[L.L.D.L.Banunaek]]) ini mempunyai seorang putra tunggal bernama [[Monarki|Raja]] [[Muda]] [[Don]] [[Yesriel]] [[Yohan]] [[Kusa]] [[Banunaek]] (Usif Kusa Banunaek), "Dalam [[tradisi]] [[budaya]] kerajaan / tradisi usif-usif di [[Timor]] secara umum biasa dikatakan dalam tuturan [[adat]] bahwa besi tapan mau man mof nain mas nesan nabalah". . Makam (son nain) dari [[Monarki|Raja]] Lodoweyk Lourens Don Louis Banunaek dan permaisurinya di [[Oinlasi]], [[Kabupaten]] [[Timor Tengah Selatan]], [[Provinsi]] [[Nusa Tenggara Timur]].
 
Pada waktu [[Monarki|Raja]] [[Lodoweyk Lourens Don]] [[Louis]] [[Banunaek]] berkuasa di kerajaan Amanatun maka tercatat dalam sejarah di [[arsip]] [[negara]] bahwa yang menjadi countorleur di [[Zuid Midden Timor]] / [[Timor Tengah Selatan]] adalah Tuan [[Frans Van Donggen]].