Pidada merah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-nafas +napas)
Baris 24:
==Pemerian botanis<ref name=steenis1981_317>[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 1981. ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 317.</ref> <ref name=giesen2006_256> Giesen, W., S. Wulffraat, M. Zieren and L. Scholten, 2006. ''Mangrove Guidebook for Southeast Asia''. RAP Publication 2006/07. FAO and Wetlands International. pp.256-257 </ref>==
 
[[Berkas:Sonne caseo 080627 0114 H smlu.jpg|thumb|left|180px|Pohon dengan akar nafasnapas yang mencuat tinggi]]
Pohon berukuran kecil hingga sedang, tinggi sekitar 15 [[meter|m]] dan jarang-jarang mencapai 20 m. Tajuk renggang dengan ranting-ranting menggantung di ujung. Serta dengan banyak [[akar nafasnapas]] yang besar muncul vertikal di sekeliling batangnya, kadang-kadang hingga beberapa meter jauhnya dari batang.
 
[[Daun|Daun-daun]] tunggal, berhadapan, bundar telur terbalik atau memanjang, 5–13 cm × 2–5 cm, dengan pangkal bentuk baji dan ujung membulat atau tumpul. Tangkai daun pendek dan seringkali kemerahan.
Baris 42:
Buahnya dapat dimakan, demikian pula daunnya yang muda, yang kerap di[[lalap]]. Buah ini pun sering dimakan mentah, atau dimasak sebagai campuran [[ikan]].<ref name=heyne_447-455>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 447-455.</ref> Di [[Kalimantan Selatan]], buah rambai dijadikan sebagai bahan ramuan bedak dingin.
 
Kayunya berkualitas rendah, dan hanya kadang-kadang digunakan sebagai kayu api. Akar nafasnyanapasnya relatif lunak dan banyak mengandung rongga renik di dalamnya, sehingga kerap digunakan sebagai pengganti [[gabus]] untuk membuat tutup botol, [[kok]], dan juga bagian dalam sol [[sepatu]].<ref name=heyne_447-455>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 447-455.</ref><ref name=giesen2006_256> Giesen, W., S. Wulffraat, M. Zieren and L. Scholten, 2006. ''Mangrove Guidebook for Southeast Asia''. RAP Publication 2006/07. FAO and Wetlands International. pp.256-257 </ref>
 
== Penyebaran ==