Sastra apokaliptik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT43Merlin (bicara | kontrib) |
PT43Merlin (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
'''Sastra
== Asal-usul Kata Apokaliptik ==
Kata "
Kata "
Dari sinilah kata "
== Berbagai Teori munculnya Sastra Apokaliptik ==
Baris 15:
=== Pengaruh dari Tradisi Kenabian ===
Para pakar biblika banyak yang berpendapat bahwa sastra apokaliptik mendapatkan pengaruh yang banyak dari tradisi kenabian di [[Perjanjian Lama]].<ref name="Russell"/>
Beberapa usaha penelusuran tentang asal-usul sastra apokaliptik dilakukan pada pengharapan eskatologis para [[nabi]] karena diduga apokaliptik berakar kuat pada eskatologi kenabian.<ref name="Russell"/>
Dari penelusuran tersebut ditemukan beberapa bukti perubahan [[eskatologi]] kenabian yang kemudian berkembang menjadi apokaliptik. Kitab [[Deutro Yesaya]] digambarkan sebagai proto-apokaliptis; {{ayat alkitab| buku=Yesaya|pasal=24-27;34-35;60-62}} dan {{ayat alkitab| buku=Zakharia|pasal=9-10}} sebagai apokalipsis awal; {{ayat alkitab| buku=Zakharia|pasal=12-13}} sebagai apokalipsis pertengahan dan bagian [[Trito-Yesaya]] dan {{ayat alkitab| buku=Zakharia|pasal=11}} sebagai apokalipsis penuh.<ref name="Russell"/>
=== Pengaruh dari Tradisi Hikmat ===
Gagasan ini muncul karena sejumlah penjelasan untuk menunjukkan bahwa sastra apokaliptik bersumber dari nubuat para [[nabi]] dianggap belum cukup memuaskan. <ref name="Marsunu"/>
[[von Rad]] mengatakan bahwa dalam kitab-kitab apokaliptik dari [[abad ke-2 SM]] sangat sedikit nabi menjadi penulis kitab-kitab apokaliptik sementara orang-orang seperti [[Daniel]], [[Henokh]] dan [[Ezra]] adalah orang-orang yang bijaksana.<ref name="Russell"/>
Namun demikian, gagasan ini mendapat pertentangan dari pakar lainnya karena dalam literatur hikmat, [[eskatologi]] tidak dikenal.<ref name="Marsunu"/>
Baris 34:
=== Pengaruh dari Mite-mite Agama Lain ===
Sastra apokaliptik juga diduga banyak dipengaruhi kepercayaan agama lain seperti kepercayaan [[Babilonia]] yang banyak menaruh perhatian pada praktik-praktik
== Ciri Sastra Apokaliptik ==
Baris 41:
Ciri sastra Apokaliptik adalah memakai nama penulis samaran.<ref name="Russell"/> Tulisan yang penulisnya menggunakan nama samaran dikenal dengan istilah ''pseudonymous''.<ref name="LAI"/> Pemakaian nama samaran merupakan hal yang lazim dan tidak hanya terjadi di lingkungan penulis [[Yahudi]] saja, tetapi juga di dunia [[Yunani]] dan [[Romawi]].<ref name="Russell"/>
Dengan menggunakan nama samaran, biasanya nama figur-figur dari masa lampau yang dihormati, maka tulisan-tulisan
=== Penggunaan Bahasa Simbolis ===
Ciri lain dari
Kadang bahasa simbolis yang digunakan mudah dimengerti namun kadang sulit dipahami.<ref name="Russell"/> Simbol-simbol yang sering dipakai adalah binatang-binatang, manusia dan bintang-bintang, makhluk-makhluk [[mitologi,]] dan angka-angka.<ref name="Russell"/>
Ini dapat kita temukan dalam surat [[Wahyu kepada Yohanes]] yang menyebut Roma sebagai Babel atau Kitab Daniel yang memakai nama-nama binatang untuk menyebutkan nama empat negara.<ref name="Jogersma">{id} H.Jogersma. 2003, ''Dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba:Sejarah Israel dari 330 SM-135 M''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 73,74</ref>
===Sosok Malaikat Berperan Penting===
Sastra apokaliptik sangat menekankan sifat
Para penulis sastra apokaliptik banyak memberikan perhatian kepada sosok-sosok [[malaikat]] dan [[setan]] karena memang masyarakat [[Israel]] kuno sangat akrab dengan bayangan tentang suatu pengadilan ilahi yang menunjukkan adanya sisa-sisa [[politeisme]] kuno dalam kepercayaan mereka yang [[monoteisme|monoteis]].<ref name="LAI"/>
=== Kedatangan Zaman Keselamatan===
Bila membaca sastra apokaliptik, kita dapat menemukan pembedaan yang tegas antara dunia yang sekarang dengan dunia yang akan datang.<ref name="Jogersma"/> Sastra Apokaliptik berbicara tentang [[eskatologi]], yaitu akhir [[dunia]] yang semakin memburuk hingga betul-betul [[kiamat]], lalu tiba-tiba muncul dunia baru yang serba indah.<ref name="Marsunu"/> Saat dunia yang baru itu datang, segala kejahatan dan kuasanya akan dimusnahkan oleh Allah, orang-orang yang telah mati akan dibangkitkan, dan akan ada penghakiman bagi semua orang.<ref name="Marsunu"/> Dalam pandangan apokaliptik, bumi dilihat secara menyeluruh dan tidak hanya terbatas pada umat [[Israel]].
Pola pikir [[dualisme|dualistis]] seperti membedakan antara zaman sekarang dan akan datang, antara [[bumi]] dan [[sorga]], antara orang suci dan orang jahat sangat menonjol dalam sastra apokaliptik.<ref name="Marsunu"/>
Dengan datangnya dunia yang baru maka berakhirlah penderitaan orang-orang percaya yang tertindas.<ref name="Jogersma"/>
Sastra apokaliptik dengan demikian mendorong orang-orang agar dapat bertahan dalam penindasan.<ref name="Jogersma"/>
== Sastra Apokaliptik dan Nubuat ==
|