Penyaliban dan kematian Yesus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
== Sejarah ==
Jalan Kehidupan Yesus
Jalan kehidupan Yesus adalah salah satu sejarah dalam kisah kematian-Nya. Pandangan tertua mengatakan bahwa Yesus sebenarnya sudah menyadari waktunya sudah tiba bagi kematian-Nya, oleh karena itu Ia bertekad memenuhi kehendak Allah. Menurut Albert Schweitzer berpendapat bahwa Yesus sengaja “mengambil resiko” namun tidak berhasil. Yesus berharap akan campur tangan dalam sejarah secara dramatis dan dalam waktu singkat, dan kunjungan-Nya ke Yerusalem merupakan usaha untuk memaksa Allah supaya bertindak. Yesus secara simbolis berusaha mengembalikan kepada orang-orang bukan Yahudi satu-satunya pelataran baik Allah di mana mereka diperkenankan beribadah, dengan mengusir para pedagang Yahudi yang memakainya sebagai tempat usaha {{ayat alkitab|buku=Markus|pasal=11|ayat=15-17}}. Yesus dihianati oleh salah seorang murid-Nya yaitu Yudas Iskariot dengan menerima uang yang ditawarkan para imam kepala.
Perjalanan Yesus di Pengadilan
Kitab-kitab Injil seakan melaporkan dua proses pengadilan yang berbeda tentang Yesus. Disatu sisi, dihadapan para pemimpin Yahudi, ketika Yesus dituduh melakukan pelanggaran agama {{ayat alkitab|buku=Yohanes|pasal=18|ayat=12-14}}. Lainnya, Yesus dihadapan gubernur Roma, Pontius Pilatus, di mana Ia dituduh melakukan pelanggaran politik. Menurut Iniil Yohanes, pengadilan dimulai di rumah Hanas, mertua imam agung Kayafas. Di dalam pengadilan itu Yesus banyak menolak menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan mengenai tuduhan terhadapNya. Terakhir adalah Yesus dibawa kehadapan Pilatus. Kemudian Yesus diputuskan untuk disalibkan.
== Makna ==
|