Pada tanggal 19 Mei 2006, Aziddin mengatasnamakan FPD DPR mengirimkan surat kepada Konsul Haji di [[Jeddah]], [[Muhammad Nur Samad Kamba]] untuk menawarkan pemondokan jamaah [[haji]] di [[Makkah]] dan [[Madinah]].<ref>Aziddin dan FPD keluarkan surat resmi tawarkan perumahan haji. [http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/08/time/101336/idnews/611767/idkanal/10 Detik.com]</ref>. Kasus ini menjadi ramai setelah Menteri Agama, Maftuh Basyuni mengungkapkan adanya anggota DPR yang menjadi calo pada saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR pada tanggal 5 Juni 2006.<ref>Aziddin Bantah Jadi Calo Pemondokan Haji. [http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/06/07/brk,20060607-78547,id.html Tempo]</ref><ref>Surat Aziddin Berstempel Fraksi PD. [http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=251574&kat_id=3 Republika]</ref>. Pada tanggal 12 Juni 2006, Aziddin mengadakan pertemuan dengan [[Maftuh Basyuni]] di [[Hotel Mulia]], yang menghasilkan kesepakatan untuk tidak meneruskan masalah ini. <ref>Damai dengan Aziddin, Menag siap gebuk calo haji. [http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/13/time/180306/idnews/615385/idkanal/10 detik.com]</ref>
Pada tanggal 17 Juli 2006, Aziddin disebutkan sebagai salah satu yang direkomendasikan oleh Badan Kehormatan DPR untuk dipecat dari keanggotaan DPR karena pelanggaran kode etik.<ref>Ketua DPR Dukung Pemecatan Anggota [http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/07/17/brk,20060717-80246,id.html tempo]</ref>