Kompleks Makam Sultan Suriansyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 33:
* '''Khatib Dayan'''{{br}}Pada tahun [[1521]] datanglah seorang tokoh [[ulama]] besar dari Kerajaan [[Demak]] bernama Khatib Dayan ke Banjar Masih untuk mengislamkan Raden Samudera beserta sejumlah kerabat [[istana]], sesuai dengan janji semasa pertentangan antara Kerajaan Negara Daha dengan Kerajaan Banjar Masih. Khatib Dayan merupakan keturunan [[Sunan Gunung Jati]] dari [[Cirebon]], [[Jawa Barat]]. Ia menyampaikan syiar-syiar Islam dengan [[kitab]] pegangan Surat Layang Kalimah Sada di dalam [[bahasa Jawa]]. Ia seorang ulama dan [[pahlawan]] yang telah mengembangkan dan menyebarkan agama Islam di Kerajaan Banjar sampai akhir hayatnya.
 
* '''Patih Kuin'''{{br}}Patih [[Kuin]] adalah pemimpinkepala dikampung daerah[[Kuin Selatan, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin|Kuin]] yang bertetangga dengan kampung Banjarmasih. Ketika itu ia telah menemukan Raden Samudera dan memeliharanya sebagai anak angkat. Pada masa beliau keadaan negerinya aman dan makmur serta hubungan dengan Jawa sangat akrab dan baik. Ia meninggal pada awal abad ke-16.
 
* '''Patih Masih'''{{br}}Patih Masih adalah kepala kampung [[Kuin Utara, Banjarmasin Utara, BanjarmasihBanjarmasin|Banjarmasih]]. Ia juga dipanggil '''Kiai Masih''' dan sebagai adik dari '''[[Patih Muhur, Anjir Muara, Barito Kuala|Patih Muhur]]'''.<ref name="tutur candi">{{id icon}}{{cite book|first=Mohamad Idwar |last=Saleh|title=Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah |year=1986}}</ref> Ia pemimpin orang-orang [[Melayu]] yang sangat bijaksana, berani dan sakti. Ia memimpin di daerah Banjar Masih secara turun temurun. Ia keturunan Patih Simbar Laut yang menjabat Sang Panimba Segara, salah satu anggota Manteri Ampat. Ia meninggal sekitar awal abad ke-16.
 
* '''Senopati Antakusuma'''{{br}}Senopati Antakusuma adalah cucu Sultan Suriansyah. Ia seorang panglima perang di Kerajaan Banjar dan sangat pemberani yang diberi gelar Hulubalang Kerajaan. Ia meninggal pada awal abad ke-16.