Gaozu dari Tang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan kategori Marga Li (HotCat)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara)
Baris 52:
Hingga musim dingin [[622]], Liu Heita masih menjadi ancaman besar bagi pemerintah Tang. Bawahan-bawahan Li Jiancheng seperti [[Wang Gui]] dan [[Wei Zheng]] menyarankannya agar mengambil kesempatan ini untuk menaikan reputasinya. Maka Li Jiancheng pun menawarkan jasa pada ayahnya untuk menumpas pemberontakan Liu. Maka Kaisar Gaozu pun memberi tugas itu padanya dan Li Yuanji juga ditugasi untuk mendampinginya. Sekitar awal tahun [[623]], gerak laju pasukan Liu terhambat ketika mereka menyerang Weizhou (sekarang [[Handan]], Hebei) kekuasaan Tang. Kedua pangeran itu berhadapan dengan Liu di Guantao (juga di wilayah Handan) dan mengalahkannya. Liu melarikan diri ke utara ke wilayah Tujue, namun dalam pelarian ia dikhianati oleh bawahannya, Zhuge Dewei. Zhuge menangkap dan menyerahkannya pada Li Jiancheng untuk dihukum mati. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Xu Yuanlang juga telah terbunuh dalam pelariannya oleh anak buahnya sendiri. [[Lin Shihong]], Kaisar Chu, pemimpin pemberontak yang berkuasa di [[Jiangxi]] dan [[Guangdong]] juga telah wafat dan pengikutnya tercerai-berai. Tiongkok hampir seluruhnya dipersatukan kembali, rezim separatis yang masih tersisa tinggal [[Liang Shidu]], Kaisar Liang, yang berkuasa di Shaanxi dan wilayah barat [[Mongolia Dalam]]. Tahun itu juga, ketika Li Fuwei sedang berada di Chang’an, bawahannya, Fu Gongshi, memberontak dan mengangkat dirinya sebagai Kaisar Song, namun pemberontakan ini segera ditumpas pada tahun berikutnya oleh Li Xiaogong.
 
Di tengah keberhasilan menaklukan para pesaingnya, konflik antara putra-putra Gaozu, Li Jiancheng dan Li Shimin semakin tajam. Tahun [[624]], Li Jiancheng mengambil sejumlah pasukan dari Jenderal Li Yi, Pangeran Yan, untuk memperkuat pasukan pengawal pribadinya, sebuah tindakan yang melawan peraturan yang dibuat ayahnya. Ketika hal ini diketahui Gaozu, ia memarahi Li Jiancheng dan mengasingkan kepala pengawalnya, Keda Zhi. Namun belakangan Li Jiancheng meminta Yang Wen’gan, komandan Qingzhou (sekarang [[Qingyang]], [[Gansu]]) untuk merekrut tentara, kemungkinan untuk berjaga-jaga dari Li Shimin. Dua orang perwira, Erzhu Huan dan Qiao Gongshan melaporkan hal ini pada Gaozu, mereka mengatakan bahwa putra mahkota mengajak Yang memberontak sehingga mereka dapat merebut tahta bersama. Dengan marah, Gaozu memanggil Li Jiancheng ke Istana Renzhi (di [[Tongchuan]], Shaanxi). Li Jiancheng tidak menuruti perintah itu, namun belakangan ia melapor ke Istana Renzhi untuk meminta maaf dan Gaozu menjatuhkan hukuman tahanan padanya. Ketika Yang mendengar kabar ini, ia memberontak. Gaozu memerintahkan Li Shimin menumpas pemberontakan itu dengan janji akan diangkat sebagai putra mahkota bila ia berhasil dan status Li Jiancheng akan diturunkan sebagai Pangeran Shu serta akan dikirim ke [[Sichuan]]. Namun begitu Li Shimin berangkat, para selir kaisar dan perdana menteri [[Feng Deyi]] angkat suara membela sang putra mahkota. Di bawah bujukan selir-selir kesayangannya, hati Gaozu luluh, ia membebaskan Li Jiancheng dan mengijinkannya kembali ke Chang’an serta menjamin statusnya tetap sebagai putra mahkota. Sebagai gantinya, ia menimpakan kesalahan pada para staff Li Jiancheng, Wang Gui dan Wei Ting, juga staff Li Shimin, [[Du Yan]]. Merekalah yang dipersalahkan sebagai pemicu konflik diantaradi antara putra-putranya sehingga harus diasingkan. Pemberontakan Yang Wen’gan akhirnya berhasil ditumpas dan Yang dibunuh dalam pelarian oleh anak buahnya.
 
Gaozu juga masih menghadapi masalah lain mengenai gangguan perbatasan oleh suku Tujue. Ia mempertimbangkan untuk membumihanguskan kota Chang’an lalu memindahkan ibukota ke Fancheng (sekarang [[Xiangfan]], Hubei). Rencana ini juga mendapat dukungan dari Li Jiancheng, Li Yuanji, dan Pei Ji. Namun Li Shimin menentang keras rencana ini sehingga Gaozu pun membatalkannya. Sementara itu, Li Shimin mengirim kaki tangannya ke Luoyang untuk membangun kekuatannya disana. Gaozu berencana untuk mengirim Li Shimin untuk ditempatkan di Luoyang menjaga kota itu untuk mencegah konflik lebih jauh setelah sebuah insiden keracunan makanan yang menimpa Li Shimin dalam suatu jamuan di kediaman Li Jiancheng yang dianggap sebagai usaha pembunuhan. Namun Li Jiancheng dan Li Yuanji menentang pemindahan ini karena mereka takut saudaranya itu akan memakai kesempatan untuk membangun kekuatan bagi dirinya sendiri sehingga Gaozu pun akhirnya membatalkan rencana itu.