Perang saudara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thijs!bot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Gambar:Perang_saudara.gif|right|thumb|200px|Ilustrasi perang saudara Amerika]]
'''Perang Saudara''' merujuk kepada suatu jenis [[perang]] di mana bukan dua atau lebih negara yang menjadi kubu yang berlawanan namun beberapa [[faksi]] (=saudara) di dalam sebuah entitas politik. Pada tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari Pemerintah Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan ke Timor Leste yang sedang terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan untuk menarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untuk mengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro. Setelah itu FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975. Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketika terjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan September, Oktober dan November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar 60.000 penduduk sipil (sebagian besarnya wanita dan anak2 karena para suami mereka adalah pendukung faksi integrasi dengan Indonesia). Berdasarkan itulah, kelompok pro-integrasi kemudian mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia pada 30 November 1975 dan kemudian meminta dukungan Indonesia untuk mengambil alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.
'''Perang Saudara''' merujuk kepada suatu jenis [[perang]] di mana bukan dua atau lebih negara yang menjadi kubu yang berlawanan namun beberapa [[faksi]] (=saudara) di dalam sebuah entitas politik.
 
Setelah Jajak Pendapat yang dilakukan di Timor Leste pada tanggal 30 Agustus 1999 yang kemudian dimenangkan oleh kelompok pro-kemerdekaan, maka pada tahun itu PBB membentuk misi khusus untuk mempersiapkan kemerdekaan Timor Leste. Pada tanggal 20 Mei 2002, PBB secara resmi mengalihkan kekuasaan dari PBB ke Timor Leste dan mengakui Timor Leste sebagai suatu negara berdaulat.
 
Dalam [[bahasa Inggris]] perang saudara disebut ''civil war'' yang secara [[harafiah]] artinya adalah "perang warga sipil" atau "perang madani".