Globalisasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
k memperbaiki
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
 
== Pengertian ==
Kata "globalisasi" diambil dari kata ''global'', yang maknanya ialah ''universal''. Sebagai fenomena baru, globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (''working definition''), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses [[sosial]], atau proses [[sejarah]], atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan [[negara]] di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, [[ekonomi]] dan [[budaya| budaya masyarakat]].
 
[[Mitos]] yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. [[Kebudayaan]] lokal atau [[etnis]] akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global.
 
Anggapan atau jalan pikiran di atas tersebut tidak sepenuhnya benar. Kemajuan [[teknologi komunikasi]] memang telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak berguna. John Naisbitt (1988), dalam bukunya yang berjudul ''Global Paradox'' ini memperlihatkan hal yang justru bersifat paradoks dari fenomena globalisasi. Naisbitt (1988) mengemukakan pokok-pokok pikiran lain yang paradoks, yaitu semakin kita menjadi universal, tindakan kita semakin kesukuan, dan berpikir lokal, bertindak global. Hal ini dimaksudkan kita harus mengkonsentrasikan kepada hal-hal yang bersifat etnis, yang hanya dimiliki oleh kelompok atau masyarakat itu sendiri sebagai modal pengembangan ke dunia Internasional.
 
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara [[adikuasa]], sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan [[ekonomi]] dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti [[budaya]] dan [[agama]].
 
==== Ciri globalisasi ====
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
[[Image:Cargo ship ready for scrapping.jpg||right|thumb|200px|Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia]]
*Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan [[internet]] menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
 
*[[Pasar]] dan produksi [[ekonomi]] di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan eprdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam [[World Trade Organization]] (WTO).
 
*Peningkatan interaksi [[budaya| kultural]] melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang ''fashion'', literatur, dan makanan.
 
*Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, [[inflasi]] regional dan lain-lain.
 
</br>
'''Kennedy''' dan '''Cohen''' menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa [[dunia]] adalah satu. '''Giddens''' menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah ''dunia yang harus berubah tanpa terkendali'' yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, [[Peter Drucker]] menyebutkan globalisasi sebagai ''zaman transformasi sosial''. Setiap beberapa ratus tahun dalam sejarah manusia, transformasi hebat terjadi. Dalam beberapa dekade saja, masyarakat telah berubah kembali baik dalam pandangan mengenai dunia, nilai-nilai dasar, struktur politik dan sosial, maupun seni. Lima puluh tahun kemudian muncullah sebuah dunia baru.
 
==Teori globalisasi==
'''Cochrane''' dan '''Pain''' menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:
*Para '''globalis''' percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan [[pranata sosial| lembaga]] di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan [[kebudayaan]] lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
::*Para '''globalis positif''' dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
::*Para '''globalis pesimis''' berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan [[dunia barat| barat]] (terutama [[Amerika Serikat]]) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi ([[antiglobalisasi]]).
 
*Para '''tradisionalis''' tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos sematau atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa [[kapitalisme]] telah menjadi sebuah fenomena [[internasional]] selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau [[evolusi]], dari produksi dan perdagangan kapital.
 
*Para '''transformasionalis''' berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "''seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung''". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
 
==Sejarah globalisasi==
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Cina dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya [[jalur sutera]]) maupun jalan laut untuk berdagang.
 
[[Image:Mcdonalds oslo 2.jpg|thumb|right|200px|Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi]]
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum [[muslim]] di [[Asia]] dan [[Afrika]]. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi [[Jepang]], [[Cina]], [[Vietnam]], [[Indonesia]], [[Malaka]], [[India]], [[Persia]], pantai [[Afrika Timur]], [[Laut Tengah]], [[Venesia]], dan [[Genoa]]. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai [[islam| agamanya]], nama-nama, abjad, arsitek, [[nilai sosial]] dan budaya [[Arab]] ke warga dunia.
 
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa [[Eropa]]. [[Spanyol]], [[Portugis]], [[Inggris]], dan [[Belanda]] adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya [[revolusi industri]] yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti [[komputer]] dan [[internet]]. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap [[budaya| difusi kebudayaan]] di dunia.
 
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai [[perusahaan multinasional]] di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan [[Eropa]] membuka berbagai cabangnya di Indonesia. [[Freeport]] dan [[Exxon]] dari [[Amerika Serikat]], [[Unilever]] dari [[Belanda]], [[British Petroleum]] dari [[Inggris]] adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
 
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika [[perang dingin]] berakhir dan [[komunisme]] di dunia runuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa [[kapitalisme]] adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi [[komunikasi]] dan [[transportasi]]. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
 
== Globalisasi Perekonomian ==
 
'''Globalisasi perekonomian''' merupakan suatu proses kegiatan [[ekonomi]] dan [[perdagangan]], dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan [[pasar]] yang semakin [[integrasi sosial| terintegrasi]] dengan tanpa rintangan batas [[teritorial]] negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
 
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam [[pasar domestik]].
 
Menurut [[Tenri Abeng]], perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
 
*'''Globalisasi produksi''', di mana perusahaan berproduksi di berbagai [[negara]], dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah [[buruh]] yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
[[Image:Taipei_MRT_Crowds.jpg|thumb|200px|Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja]]
*'''Globalisasi pembiayaan'''. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan [[investasi]] (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, [[PT Telkom]] dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (''build-operate-transfer'') bersama mitrausaha dari manca negara.
 
*'''Globalisasi tenaga kerja'''. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka ''human movement'' akan semakin mudah dan bebas.
 
*'''Globalisasi jaringan informasi'''. [[Masyarakat]] suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
*'''Globalisasi Perdagangan'''. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan ''nontarif''. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan ''fair''.
 
'''Thompson''' mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
 
== Globalisasi kebudayaan ==
[[image: Conflict.jpg|thumb|200px|left| sub-kebudayaan [[Punk]], adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global]]
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di [[masyarakat]], termasuk diantaranya aspek [[budaya]]. Kebudayaan dapat diartikan sebagai [[nilai sosial| nilai-nilai]] (''values'') yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah [[kesenian]], yang merupakan subsistem dari [[kebudayaan]].
 
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya [[nilai sosial| nilai-nilai]] dan [[budaya]] tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau ''world culture'') telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah [[Eropa| Eropa Barat]] ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
 
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya [[teknologi komunikasi]]. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
 
==== Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan ====
 
*Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
*Penyebaran prinsip multikebudayaan (''multiculturalism''), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
*Berkembangnya turisme dan [[pariwisata]].
*Semakin banyaknya [[imigrasi]] dari suatu negara ke negara lain.
*Berkembangnya [[mode]] yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
*Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti [[Piala Dunia FIFA]].
 
== Reaksi masyarakat ==
==== Gerakan pro-globalisasi ====
 
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada [[teori keunggulan komparatif]] yang dicetuskan oleh '''(...)'''.
Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang [[ekonomi]]. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, [[Jepang]] memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara [[Indonesia]] memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
 
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan [[kebijakan proteksi]] dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang [[impor]] sehingga sulit menembus [[pasar]] negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
 
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik [[Bank Dunia]] dan [[IMF]], mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para [[diktator]] yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat [[konsumsi|konsumsinya]]; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
 
 
==== Gerakan antiglobalisasi ====
{{utama|antiglobalisasi}}
[[image:No2g8.jpg|thumb|right|Gerakan antiglobalisasi]]
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia ([[WTO]]).
 
"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai [[gerakan sosial]], sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
 
Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.
 
==Referensi==
* [http://www.amanah.or.id/detail.php?id=434/ Amanah.or.id, ''Globalisasi dan Universalitas Islam'']
* [http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/40/Globalisasi%20dan%20Pengembangan%20Kesenian%20Rakyat.htm/ Depdiknas.go.id, ''Globalisasi dan Pengembangan Kesenian Rakyat Suatu Penghampiran Awal'']
* [http://thaqafah.coconia.net/index.php?option=com_content&task=view&id=39&Itemid=37&PHPSESSID=3c6beda3e5eaacb91c3302b6d8d3fe10 Thaqafah Daeiah, ''Globalisasi dan Orde Baru Dunia'']
 
 
==Lihat Juga==
* [[Ideologi]]
* [[neoliberalisme]]
 
{{artikel bagus biasa}}
 
[[Kategori:Ideologi]]
 
[[ar:عولمة]]
[[ca:Globalització]]
[[cs:Globalizace]]
[[da:Globalisering]]
[[de:Globalisierung]]
[[en:Globalization]]
[[eo:Tutmondiĝo]]
[[es:Globalización]]
[[et:Globaliseerumine]]
[[eu:Globalizazioa]]
[[fa:جهانی‌سازی]]
[[fi:Globalisaatio]]
[[fr:Mondialisation]]
[[gl:Globalización]]
[[he:גלובליזציה]]
[[it:Globalizzazione]]
[[ja:グローバリゼーション]]
[[ka:გლობალიზაცია]]
[[lt:Globalizacija]]
[[mk:Глобализација]]
[[nl:Globalisering]]
[[no:Globalisering]]
[[pl:Globalizacja]]
[[pt:Globalização]]
[[ru:Глобализация]]
[[sl:Globalizacija]]
[[sr:Глобализација]]
[[sv:Globalisering]]
[[th:โลกาภิวัตน์]]
[[tr:Küreselleşme]]
[[vi:Toàn cầu hóa]]
[[zh:全球化]]