Pasar Tanah Abang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Erwin adji priatna (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'thumb|300px|Pasar Tanah Abang pada tahun [[1900an]]'''Pasar Tanah Abang''' atau '''Pasar Sabtu...'
 
Erwin adji priatna (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Batavia Pasar Tanah Abang TMnr 10014914.jpg|thumb|300px|Pasar Tanah Abang pada tahun [[1900]]an]]'''Pasar Tanah Abang''' atau '''Pasar Sabtu''' dibangun oleh [[Justinus Vinck]] pada [[30 Agustus]] [[1735]]. [[Justinus Vinck]] menirikan Pasar Tanah Abang Pasar atas ijin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini. Ijin yang diberikan saat itu untuk Pasar Tanah Abang adalah untuk berjualan tekstil serta barang kelontong dan hanya buka setiap hari [[Sabtu]]. Oleh karena itu, pasar ini disebut Pasar Sabtu. Pasar ini mampu menyaingi [[Pasar Senen]] (Welter Vreden) yang sudah lebih dulu maju.
 
Pada tahun [[1940]] terjadi [[Peristiwa Chineezenmoord]], pembantaian wargaorang-orang CinaChina, danperusakan harta benda, termasuk Pasar Tanah Abang terbakardiporak-porandakan dan dibakar. Pada tahun [[1881]], Pasar Tanah Abang kembali dibangun dan yang tadinya dibuka pada hari [[Sabtu]], ditambah hari [[Rabu]], sehingga Pasar Tanah Abang dibuka 2 kali seminggu. Bangunan Pasar pada mulanya sangat sederhana ,terdiri dari dinding bambu dan papan serta atap rumbia dari 229 papan dan 139 petak bambu.. Pasar Tanah Abang terus mengalami perbaikan hingga akhir abad ke-19 dan bagian lantainya mulai dikeraskan dengan pondasi adukan. Pada tahun [[1913]], Pasar Tanah Abang kembali diperbaiki. Pada tahun [[1926]], pemerintah [[Batavia]] mulaimembongkar melakukanPasar pembangunanTanah secaraAbang dan diganti bangunan permanen. Bangunanberupa pasartiga mulailos dibentukpanjang dari 3tembok losdan panjangpapan serta beratap genteng, dengan dindingkantor batapasarnya berada di atas bangunan pasar mirip kandang burung. Pelataran parkir di depan pasar menjadi tempat parkir kuda-kuda penarik delman dan beratapgerobak. Di situ tersedia kobakan air yang cukup besar, dan di seberang jalan ada toko yang khusus menjual dedak makanan kuda. Beberapa puluh meter dari toko dedak ada sebuah gang yang dikenal sebagai Gang Madat, tempat lokalisasi para gentingpemadat.
Pada zaman pendudukan Jepang, pasar ini hampir tidak berfungsi, dan menjadi tempat para gelandangan.
 
Pasar Tanah Abang semakin berkembang setelah dibangunnya [[Stasiun Tanah Abang]]. Ditempat tersebut mulai dibangun tempat-tempat seperti [[Masjid Al Makmur]] dan [[Klenteng Hok Tek Tjen Sien]] yang keduanya seusia dengan Pasar Tanah Abang. Pada tahun [[1973]], Pasar Tanah Abang diremajakan, diganti dengan 4 bangunan berlantai empat, dan sudah mengalami dua kali kebakaran, pertama tanggal [[30 Desember]] [[1978]], Blok A di lantai tiga dan kedua menimpa Blok B tanggal [[13 Agustus]] [[1979]]. Pada tahun [[1975]] tercatat kiosnya ada 4.351 buah dengan 3.016 pedagang.
 
Pasar Tanah Abang dibangun menjadi 3 lantai yang terdiri dari 4 blok dan ruangan berAC saat [[Gubernur DKI Jakarta]] [[Ali Sadikin]] memimpin [[Jakarta]] pada tahun [[1972]].
 
==Referensi==