Museum Industri Derby: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sanko (bicara | kontrib)
k +navbox
Sanko (bicara | kontrib)
Baris 28:
 
== Sejarah ==
John Lombe meniru rancangan mesin yang dipakai untuk memintal sutra dalam jumlah besar, ketika menghabiskan waktu di [[Italia]], bekerja pada sebuah Industri Sutra Italia. Hal ini kemungkinan menjadi contoh awal [[spionasemata-mata industri]].
 
Secara tradisional kincir pemutar sudah digunakan untuk menghasilkan benang sutra dalam jumlah kecil di industri rumahan atau pemintalan lokal, mesin baru yang besar mampu untuk menghasilkan jumlah sutra yang lebih banyak dan menjadi kompetisi serius untuk industri Italia. Namun mesin-mesin ini perlu bangunan yang besar dan tenaga yang diperlukan. Sebuah kincir air di sebelah barat Silk Mill menjalankan mesin pemintal besar.
 
John Lombe wafat pada tahun 1722 dalam situasi yang misterius, dipercayai telah diracun oleh pembunuh Italia sebagai akibat dari pencurian rahasia industri mereka. Saudara tirinya, Sir Thomas Lombe Knt., meninggal pada 2 Juni 1739 mewariskan industri ini kepada istri dan dua anak perempuannya.
<!--
Dame Elizabeth advertised the lease for sale in 1739 the remaining 64 years of the lease were assigned to Richard Wilson junior of [[Leeds]] for £2,800.
 
Dame Elizabeth mengiklankan sisa alih sewa pemintalan yang pada tahun 1739 tersisa 64 tahun dan kemudian disewa oleh Richard Wilson dari [[Leeds]] dengan harga £2.800.
Richard Wilson remained in Leeds leaving the running of the mill to his partners, William and Samuel Lloyd, both [[London]] merchants, with Thomas Bennet as salaried manager, taking a proportion of the profits.
 
Richard Wilson tetap tinggal di Leeds dan menyerahkan pengoperasian pabrik kepada rekannya, William dan Samuel Lloyd, keduanya adalah pedagang London, dengan Thomas Bennet sebagai manajer yang digaji, mendapat bagian dari keuntungan.
A description of the mill by William Wilson dating from sometime between 1739 and 1753 has survived:
{{cquote|The original "Italian" works of five storeys high housed 26 Italian winding engines that spun the raw silk on each of the upper three floors whilst the lower two storeys contained eight spinning mills producing basic thread and four twist mills.}}
 
Sebuah penggambaran dari pabrik pemintalan dari William Wilson dengan waktu antara tahun 1739 dan 1753 muncul:
These circular spinning machines (also known as 'throwing machines'), were the most significant innovation of the factory. Together with the single source of power (water), and the large size and organisation of the workforce for the period (200-400, according to contemporary sources), the total process of production from raw silk to fine quality thread has led the Lombes' silk mill to be described as the first successful use of the factory system in Britain.
 
{{cquote|Karya asli "Italia" terdiri dari bangunan setinggi lima lantai yang terdapat 26 mesin pintal Italia yang memintal sutra mentah pada masing-masing tiga lantai teratas sedangkan dua lantai bawah terdapat delapan mesin pemintal menjadi benang kasar dan empat mesin pemintal yang menghasilkan benang sutra.}}
 
Mesin lingkar berputar (juga dikenal sebagai 'mesin pelempar' atau ''throwing machines''), adalah penemuan paling penting dari pabrik ini. Bersama-sama dengan sumber tenaga (air), dan organisasi pekerja yang besar untuk masa itu (200-400, menurut informasi terkini), seluruh proses produksi dari sutra mentah menjadi benang berkualitas bagus mengantarkan pemintalan Lombe sebagai sistem pabrik pertama yang sukses di Inggris Raya.
[[File:Derby cotton mill 2006.jpg|upright|thumb|left|ThePintu masuk museum entrance and towerdan frommenara CathedralKatedral Green]]
 
<!--
 
[[File:Derby cotton mill 2006.jpg|upright|thumb|left|The museum entrance and tower from Cathedral Green]]
The Silk Mill was one of the tourist attractions of Derby and was visited by [[James Boswell|Boswell]] in September 1777. Not all the visitors were impressed by conditions. Torrington commented on the "heat, stinks and noise", whilst [[Fairholt]] in 1835 was appalled by the sickly appearance of the poor children. Foreign visitors also included the mill in their itinerary.
 
Baris 65 ⟶ 68:
During the 1920s the building passed ownership to the Electricity Authority. They used it partly as stores, workshops and a canteen. Hidden from the road by the power station, the mill's existence was largely forgotten by the general public until the power station was demolished in 1970. It was then adapted for use as Derby’s long proposed Industrial Museum, which opened on 29 November 1974.
-->
 
== Penutupan dan pembersihan 2011 ==
Dewan Kota Derby menutup museum sejak 3 April 2011<ref>{{en}} [http://www.derby.gov.uk/LeisureCulture/MuseumsGalleries/Derby_Industrial_Museum.htm]Derby City Council Museum website, diakses 9 April 2011</ref> dalam rangka untuk membebaskan dana guna pembangunan kembali museum Silk Mill dan museum lainnya di kota. Laporan dari ''Strategic Director of Neighbourhoods'' (Item 7 sebelum rapat Dewan Kabinet yang diadakan pada 26 Oktober 2010) menunjukkan akan hilangnya 8,6% pekerjaan tapi akan mengeluarkan dana £197.000 dalam setahun yang akan membantu mengatasi hilangnya pendanaan "Program Renaissance".