Bahasa Batak Simalungun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi)
Adamhajag (bicara | kontrib)
Meluruskan beberapa hal yang keliru
Baris 25:
 
== Klasifikasi Bahasa ==
Bahasa Batak Simalungun yang lebih lazim disebut "Bahasa Simalungun" termasuk dalam [[rumpun bahasa Melayu-Polinesia]], cabang terbesar dalam [[rumpun bahasa Austronesia]]. Bahasa Simalungun termasuk salah satu bahasa Batak. Oleh [[P. Voorhoeve]], seorang ahli bahasa yang pada tahun 1930an menjabat sebagai ''taalambtenaar'' (pegawai bahasa) di Simalungun menyatakan bahwa bahasa Simalungun berada pada posisi menengah antara rumpun Batak Utara dan rumpun Batak Selatan <ref>Voorhoeve,Petrus (1955) Critical Survey of Studies on the Languages of Sumatra.'s Gravenhage:Nijhoff. hlm. 9.</ref>. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh A. Adelaar menunjukkan bahwa bahasa Simalungun sesungguhnya merupakan cabang dari rumpun Batak Selatan yang terpisah dari bahasa-bahasa Batak Selatan sebelum terbentuknya bahasa [[Toba]] atau [[Mandailing]] yang sekarang <ref>Adelaar, K. Alexander, "''Reconstruction of proto-Batak phonology''" dalam ''Nusa'' 10-20</ref>. Hal itu sering diinterpretasikan seolah-olah bahasa Simalungun "lebih tua" daripada bahasa Toba atau Mandailing namun pandangan itu keliru.
Penelitian [[P. Voorhoeve]] (seorang ahli bahasa [[Belanda]], pernah menjabat sebagai ''taalambtenaar'' Simalungun tahun 1937) menyatakan bahwa bahasa Simalungun merupakan bagian dari rumpun Austronesia yang lebih dekat dengan bahasa [[Sansekerta]] yang memengaruhi banyak bahasa daerah lain di Indonesia.<ref>Juandaha Raya P. Dasuha, Martin Lukito Sinaga, ''Tole! Den Timorlanden das Evangelium!'' Sejarah Seratus Tahun Pekabaran Injil di Simalungun, Kolportase GKPS, 2003, hlm. 16.</ref>
 
Beberapa kata dalam Bahasabahasa Simalungun memang memiliki persamaan dengan bahasa Toba atau Karo yang ada di sekitar wilayah tinggalnya suku Simalungun, namun menurut Pdt. [[Djaulung Wismar Saragih Sumbayak|Djaulung Wismar Saragih]] menerangkan bahwa ada banyak kata yang penulisannya sama dalam bahasa Simalungun dan Toba namun memiliki makna yang berlainan.<ref>Dj. Wismar Saragih, "''Hata Toba pakon Hata Simaloengoen na Dos Tapi Legan Anggo Artini''," Sinalsal No.52, edisi Juli 1935, hlm.7-10.</ref>
Kedekatan ini ditunjukkan dengan [[huruf]] penutup suku mati:<ref>"''Porloe Sahap ni Bangsa Sandiri bani Hakaristenon''" dalam Sinalsal No.90/September 1938, hlm. 22-23.</ref>
# "Uy" dalam [[kata]] ''babuy'' dan ''apuy''.
# "G" dalam kata ''dolog''.
# "B" dalam kata ''abab''.
# "D" dalam kata ''bagod''.
# "Ah" dalam kata ''babah'' atau ''sabah''.
# "Ei" dalam kata ''simbei''.
# "Ou" dalam kata ''lopou'' atau ''sopou''.
 
Pandangan umum mengkategorikan Bahasa Simalungun sebagai bagian dari [[Bahasa Batak]], namun Uli Kozok (filolog) mengatakan bahwa secara sejarah bahasa ini merupakan cabang dari rumpun selatan yang berbeda/terpisah dari bahasa-bahasa Batak Selatan sebelum terbentuknya bahasa [[Toba]] atau [[Mandailing]].<ref>Uli Kozok, Warisan Leluhur: Sastra Lama dan Aksara Batak, Kepustakaan Popular Gramedia, Jakarta, 1999, hlm. 14.</ref>.
Beberapa kata dalam Bahasa Simalungun memang memiliki persamaan dengan bahasa Toba atau Karo yang ada di sekitar wilayah tinggalnya suku Simalungun, namun Pdt. [[Djaulung Wismar Saragih Sumbayak|Djaulung Wismar Saragih]] menerangkan bahwa ada banyak kata yang penulisannya sama dalam bahasa Simalungun dan Toba namun memiliki makna yang berlainan.<ref>Dj. Wismar Saragih, "''Hata Toba pakon Hata Simaloengoen na Dos Tapi Legan Anggo Artini''," Sinalsal No.52, edisi Juli 1935, hlm.7-10.</ref>
 
== Dialek dan Ragam Bahasa ==
Baris 48 ⟶ 38:
== Aksara ==
{{sect-stub}}
[[Aksara]] yang digunakan suku Simalungun disebutmerupakan salah satu varian [[aksara Batak]] yang di Simalungun disebut ''Suratsurat sampuluh Sisapuluhsiahsiah''.<ref>80 Tahun Djariaman Damanik, Gaya Media Pratama, Jakarta, 2000, hlm. 335-336.</ref><ref>J.R. Hutauruk, Kemandirian Gereja, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993, hlm.164.</ref><ref>F. Marodjahan Purba, Undang-undang ni Surat Simalungun, Kalangan Sendiri, Pamatang Raya, 1974, hlm.1-58.</ref> Aksara Simalungun diteliti oleh Profesor Dr. [[Uli Kozok]] yang juga menciptakan aksara komputer yang dapat digunakan untuk mencetak aksara Simalungun <ref>Uli Kozok, Warisan Leluhur: Sastra Lama dan Aksara Batak, Kepustakaan Popular Gramedia, Jakarta, 1999, hlm. 14.</ref>.
 
== Catatan kaki ==