Virginia Fabella: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT03Artasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT03Artasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Dengan mengingatkan kenyataan hidup yang dialami perempuan-perempuan Asia, maka Kristologi yang dibuat Fabella adalah suatu Kristologi yang mendatangkan pembebasan, berisi pengharapan, diilhami oleh cinta kasih, dan yang diarahkan pada praksis.<ref name="Fabella"></ref> Oleh karena itu, ia menambahkan, dialog antar umat beragama yang tidak membicarakan penindasan kaum perempuan dan karena hanya melanggengkan kedudukan mereka yang lebih rendah itu di dalam agama dan masyarakat bertentangan dengan Firman Yesus yang mendatangkan keselamatan.<ref name="Fabella"></ref>
 
Fabella juga memberikan saran bahwa gereja perlu meninjau ulang dogma yang telah diwarisi dari konsili Nicea (tahun 325) bahwa Yesus Kristus sepenuhnya Allah, sehakikat dengan Allah, Sang Bapa dan Konsili Chalsedon (tahun 425) mengenai rumusan dengan keilahian dan kemanusiaan yang sama-sama sempurna, sang Kristus yang satu dan sama, Tuhan, Anak Allah yang tunggal, di dalam dua tabiat.<ref name="Sugirtharajah">Sugirtharajah, R.S. 2007. '' Wajah Yesus Di ASia ''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 343.</ref> Kedua rumusan konsili ini dibuat pada zamannya dan tentu tidak melihat konteks masa yang akan datang ketika umat Kristen (khususnya di Asia) berjumpa dengan agama lain dan dibutuhkan rumusan yang dapat menjembatani perbedaan yang ada.<ref name="Sugirtharajah"></ref> Gereja-gereja cenderung menutup diri terhadap sudut pandang (ideologi) feminis.<ref name="Sugirtharajah"></ref> Oleh karena itu, gereja perlu terbuka terhadap cara membaca Alkitab dengan mata baru dengan pendekatan-pendekatan ideologi feminis.<ref name="Sugirtharajah"></ref>