Griffin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT67Tunggul (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT67Tunggul (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Greif-Kurrentgasse-12-Wien.jpg|thumb|''Griffin'']]
'''Griffin''' ([[Bahasa Yunani|Yunani]]: ''gryphos'' ; [[Bahasa Persia|Persia]]: ''شیردال''; '' shirdal'' : “singa-rajawali” ) (disebut juga '''Gryphon''') adalah makhluk legendaris bertubuh [[singa]] tetapi bersayap dan berkepala [[rajawali]].<ref name="Joan">{{en}}Joan Goodnick Westenholz. 2004. Dragons, Monsters and Fabulous Beasts. Yerusalem: Bible Lands Museum. Hal. 33-34.</ref> Selayaknya singa, makhluk ini menjadi “Raja hewan buas” dan sebagai burung rajawali, ia menjadi “Raja di udara”.<ref name="Joan"/> Oleh sebab itu, Griffin merupakan penggambaran makhluk yang paling berkuasa atas kedua hal tersebut dan dijuluki sebagai “Raja hewan buas dan penguasa udara”.<ref name="friarJoan"/>{{cite book
|last=Friar
|first=Stephen
|author=Stephen Friar
|title=A New Dictionary of Heraldry
|year=1987
|publisher=Alphabooks/[[A & C Black]]
|location=London
|isbn=0906670446
|page= 173}}</ref>
[[Adrienne Mayor]], a classical folklorist, proposes that the griffin was an ancient misconception derived from the fossilized remains of the ''[[Protoceratops]]'' found in gold mines in the [[Altai mountains]] of [[Scythia]], in present day southeastern [[Kazakhstan]].<ref>Adrienne Mayor, ''Archeology Magazine'', November–December 1994, pp 53-59; Mayor, ''The First Fossil Hunters'', 2000.</ref>
In antiquity it was a [[symbol]] of [[divinity|divine power]] and a guardian of the divine.<ref name="von volborth">{{cite book
|last=von Volborth
|first=Carl-Alexander
|authorlink=Carl-Alexander von Volborth
|title=Heraldry: Customs, Rules and Styles
|year=1981
|pages=44–45
|publisher=New Orchard Editions
|location=Poole
|isbn=185079037X}}</ref>
 
Di dalam tradisi masyarakat [[Mesopotamia]] nama makhluk seperti ini tidak diketahui.<ref name="Joan"/> Dalam bahasa Akkadian, makhluk bertubuh singa, berkepala dan bersayap rajawali lebih dikenal dengan sebutan ''kuribu''.<ref name="William">William H. C. Propp. Exodus 19-40 volume 2A of [[The Anchor Bible Series|''The Anchor Bible'']], New York: Doubleday, 2006, ISBN 0-385-24693-5</ref> Kata ''kuribu'' berasal dari kata ''karabu'' yang biasanya digunakan sebagai formula berkat.<ref name="Joan"/><ref name="William"/> Dari kata ''kuribu'' ini kemudian muncul kata ''keruv'' (dalam bahasa Inggris: ''cherub'') yang digunakan di dalam teks-teks [[Alkitab]] untuk menunjuk pada makhluk sorgawi yang bersayap.<ref name="William"/> Di dalam tradisi [[Yunani]], makhluk ini digambarkan sebagai makhluk yang cukup berbahaya dan tinggal di gunung-gunung.<ref name="Joan"/>