Model kepemimpinan dalam Perjanjian Baru: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT26Hendra (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
PT26Hendra (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
<ref name=" Leighton ">{{en}} Leighton Ford. '' Transforming Leadership ''. 1991 . Downers Grove: Intervasity Press.</ref>
===Kepemimpinan yang ototriter===
Kepemimpinan yang ototriter adalah kepemimpinan yang dinampakan oleh Raja dan penguasa yang ada pada saat itu.<ref name=" Hakh ">{{id}} Samuel Hakh. '' Kepemimpinan: Suatu Tinjauan dari Sudut Pandang Pernjanjian Baru ''. 2004 .Makasar:INTIM.</ref> Tipe pemimpin ini memegang kuasa secara mutlak, bersikap sebagai penguasa atas anggota kelompok yang dipimpinnya. Kepemimpinan ini dapat dijumpai pada para Herodes yang memerintah di Palestina (lih. Mat. 2:16-18, 14: 1-12).
===Kepemimpinan Idiologis===
Kepemimpinan Idiologis adalah kepemimpinan yang dengan idealitasnya seseorang akan mengikutinya.<ref name=" Hakh ">{{id}} Samuel Hakh. '' Kepemimpinan: Suatu Tinjauan dari Sudut Pandang Pernjanjian Baru ''. 2004 .Makasar:INTIM.</ref> Karakter dari pemimpin ini adalah tidak memiliki kepribadian yang mengesankan dan cara kerja yang sistematis. Para ahli Taurat dan orang Farisi dapat dimasukan ke dalam tipe pemimpin ini. Mereka dengang ajarannya mampu yang memperngaruhi orang Yahudi sehingga berpegang teguh kepada ajarannya.
===Kepemimpinan Eksemplaris===
Kepemimpinan Eksemplaris adalah kepemimpinan yang oleh sebab sikap dan tindakannya yang dapat menjadi teladan maka orang lain mau mengikutinya. <ref name=" Hakh ">{{id}} Samuel Hakh. '' Kepemimpinan: Suatu Tinjauan dari Sudut Pandang Pernjanjian Baru ''. 2004 .Makasar:INTIM.</ref>Model kepemimpinan ini sering kali diharapkan oleh Paulus yang dapat kita lihat melalui surat-suratnya. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotious memintanya untuk memelihara sikap dan kepribadiaannya agar menjadi teladan sehingga walau ia muda ia tidak diremehkan ( 1 Tim 4:12). Hal yang sama juga dilakukan kepada Titus (Tit. 2:6,8). Permintaan dari kepemimpinan seorang yang dipimpin tidak hanya terletak pada ucapan-ucapannya yang verbalistis, melainkan pada sikap dan tindakannya. Paulus juga, dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, meminta mereka untuk meneladani dirinya dalam hal bekerja. Walaupun ia adalah seorang pekabar Injil, tetapi ia juga melakukan pekerjaannya sebagai seorang pembuat kemah untuk menunjang kehidupannya ( 2 Tes. 3:8-9).
===Kepemimpinan sebagai hamba=== <ref name=" Hakh ">{{id}} Samuel Hakh. '' Kepemimpinan: Suatu Tinjauan dari Sudut Pandang Pernjanjian Baru ''. 2004 .Makasar:INTIM.</ref>
Kepemimpinan sebagai hamba yang melayani adalah kepemimpinan yang didasari atas sikap kerendahan hati untuk melayani. Pada model ini kedudukan yang diberikan dipahami sebagai sarana yang melaluinya melayani kepentingan orang banyak. Model kepempimpinan ini sangat nampak diwujudkan oleh Yesus dan juga sangat diharapkan ada pada murid-murid Yesus.
|