Verbalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT38Louis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT38Louis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{inuse}}
'''Verbalisme''' berasal dari kata [[Latin]], ''verbum'' yang berarti perkataan atau ucapan.<ref name="isme"> A. Mangunhardjana. 1997. ''Isme-isme dalam Etika dari A sampai Z. Jogjakarta: Kanisius. Hlm. 232-236.</ref> Verbalisme dapat sekadar berarti sebagai ungkapan verbal (''verbal expression''), entah istilah untuk menyebut sesuatu, atau pengungkapan lewat kata-kata untuk mengungkapkan gagasan dan menyatakan pengertian.<ref name="isme"/> Verbalisme juga dapat dipergunakan untuk menyebut tulisan atau uraian yang mempergunakan terlalu banyak kata, sedang isinya terlalu sedikit, tanpa isi atau terlalu sedikit, atau sama sekali tak menyentuh topik yang sedang dibicarakan, alias omong kosong.<ref name="isme"/> Akan tetapi, verbalisme juga merupakan pendirian.<ref name="isme"/> Verbalisme lalu menjadi sikap yang lebih menjunjung tinggi kata daripada kenyataan yang diungkapkan, istilah daripada permasalahan yang ada di belakangnya, dan rumusan daripada kebenaran yang dikandungnya.<ref name="isme"/>
 
Dengan sikap itu, penganut verbalisme memperlakukan kata lebih penting daripada kenyataan yang diungkapkan.<ref name="isme"/> Secara umum verbalisme dapat menjadikan kata, [[ungkapan]], ucapan, sebagai hal atau entitas yang berdiri sendiri.<ref name="isme"/> Dalam dan dengan anggapan itu, orang sudah dianggap baik, loyal, terhormat, hanya karena kata-katanya yang bernada sedap, mendukung dan menyanjung, tanpa menyelidiki bagaimana perilaku yang sesungguhnya.<ref name="isme"/> Sebaliknya orang seringkali dianggap jahat dan pengacau, hanya karena ucapan-ucapannya yang terus terang, berbeda dengan yang [[lazim]] dan [[kritis]], meskipun perbuatan nyatanya sungguh membawa kebaikan bagi banyak orang.<ref name="isme"/>
 
Dalam mental verbalistis,
 
[[Kategori:Filsafat]]