Lambang Perbara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah |
k →Sejarah |
||
Baris 32:
== Sejarah ==
Gagasan dasar rancangan lambang ASEAN adalah tanaman [[padi]], nasi adalah [[makanan pokok]] kebanyakan rakyat Asia Tenggara dan tanaman padi mungkin adalah tanaman terpenting bagi masyarakat Asia Tenggara. Sepanjang sejarahnya, padi senantiasa dikaitkan dengan kemakmuran, kecukupan pangan, dan kekayaan. Hal ini jelas sesuai dengan impian para bapak pendiri ASEAN yang mengidamkan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai dan makmur. Lambang saat ini berasal dari lambang ASEAN terdahulu, yang juga menampilkan himpunan padi yang terikat yang melambangkan persatuan. Perbedaannya lambang lama hanya terdiri atas enam batang padi yang mewakili lima negara pendiri ASEAN ([[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Filipina]], [[Singapura]], [[Thailand]]), ditambah dengan [[Brunei]] (mulai bergabung pada 8
Setelah bertambahnya keanggotaan ASEAN dengan masuknya [[Vietnam]] sebagai anggota pada tanggal 28 Juli 1995, didorong dengan wawasan ASEAN yang terdiri atas lengkap sepuluh negara Asia Tenggara, terdapat usulan untuk memperbarui lambang ASEAN; menambahkan batang padi untuk membentuk sepuluh batang padi. Tiga negara sisanya; Laos, Birma, dan Kamboja dijadwalkan bergabung pada bulan Juli 1997, untuk merayakan peristiwa bersejarah ini maka lambang baru ASEAN dirancang. [[Laos]] dan Birma ([[Myanmar]]) bergabung dengan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997, sedangkan [[Kamboja]] menunda keanggotaannya karena tengah dilanda masalah politik dalam negeri, dan baru bergabung dua tahun kemudian pada tanggal 30 April 1999. Meskipun saat itu Kamboja belum bergabung, lambang baru ASEAN yang terdiri atas sepuluh batang padi tetap diresmikan pada bulan Juli 1997.
|