Piala Dunia edisi ini pada saat tersebut merupakan Piala Dunia dengan jumlah pengeluaran kartu merah terbanyak, yaitu 22 kali.<ref>[http://chinadaily.com.cn/sports/2006-06/26/content_625704.htm Red card paradox at heart of World Cup], ''[[Reuters]]'', [[26 Juni]] [[2006]]. Diakses pada [[19 Maret]] [[2010]].</ref> Rekor ini kemudian pecah pada [[Piala Dunia FIFA 2006|edisi 2006]].
Di [[Indonesia]], turnamen edisi ini ditayangkan di [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]] (bergabung nama [[TVRI]]), [[RCTI]] (bergabung nama [[RCTI]] (siaran tamat)), [[SCTV]] (bergabung nama [[RCTI]] (siaran tamat)), [[Antvantv|ANTeve]] (bergabung nama, [[MNCTVMNC TV|TPI]] setelah [[TVRI]]), [[MNCTV|TPI]] (bergabung nama [[TVRI]]) dan [[Indosiar]]. Keenam stasiun televisi monopolitersebut siaran nasional terrestrial free-to-air stasiun pemerintahan dan swasta pertama di [[Indonesia]] membasis stasiun pemancar di [[Jakarta]] mulai sekitar area [[Jabodetabek]] mulai [[TVRI]] dan [[RCTI]] tersebutbergantian menayangkan seluruh pertandingan turnamen dengan semuanya pertandingan dengan upacara pembukaan/upacara pertandingan sampai upacara penutupan/final mulai setiap hari setiap pembukaan 24-jam.<ref>Ade Irwansyah. [http://www.tabloidbintang.com/world-cup/serba-serbi/4309-4-tahun-lagi-kita-harus-bayar-nonton-piala-dunia.html?showall=1 4 Tahun Lagi, Kita Harus Bayar Nonton Piala Dunia?]. ''[[Tabloid Bintang]]'', [[13 Juli]] [[2010]]. Diakses pada [[25 November]] [[2010]].</ref>