Harijadi Sumodidjojo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 13:
Bagian atas mural setinggi enam meter masih berupa sketsa tanpa warna dan tidak diselesaikan oleh Harijadi sampai akhir hayatnya.<ref name="Ref2" /> Lokasi museum yang berada sangat dekat dengan laut dan konstruksi bangunan abad ke-18 menyebabkan dinding tersebut menjadi terlalu lembab dan tidak bisa ditempeli cat.<ref name="Ref6" />
Sejak tahun 1974, ruangan berisi mural tersebut sempat dipakai untuk penyimpanan objek etnografi sehingga dikenal sebagai Ruang Etnografi.<ref name="Ref6" /> Namun, ruangan itu akhirnya digunakan sebagai ruang penyimpanan barang karena petugas museum sulit menjelaskan keberadaan mural tersebut apabila ditanyakan oleh pengunjung.<ref name="Ref6" /> Hingga pada tahun 2010, sekelompok seniman Inggris dan Indonesia tak sengaja menemukan mural itu kembali.<ref name="Ref2" /> Mereka bekerja bersama berbagai ahlidalam dan luar negeri untuk menerjemahkan misteri lukisan tersebut dan membuatnya menjadi proyek Misteri Batavia yang dapat dinikmati melalui pertunjukkan interaktif.<ref name="Ref2" />
Secara keseluruhan, lukisan ini menggambarkan kehidupan di Batavia antara tahun 1980-1920. Interaksi manusia yang hidup bersama do kota itu diceritakan berasal dari berbagai kultur dan etnik, mulai dari Melayu, Arab, Cina, dan Eropa.<ref name="Ref6" />
Di bagian atas mural yang belum diwarnai, terlukis Stasiun Jatinegara, Harmoni, Kota, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Tanjung Priok, serta pecinan.<ref name="Ref6" /> Selain itu, digambarkan pula adanya pintu gerbang Amsterdam dan Kali Ciliwung.<ref name="Ref2" /> Berbagai pemandangan sehari-hari yang terjadi di Batavia ditampilkan di mural tersebut, di antaranya suasana pasar, pedagang pikul dan gerobak dorong, nelayan, saudagar Arab yang sedang mengawasi hasil laut, tukang cukur, pesta makan malam yang dihiasi budak, gambaran keluarga yang diusir dari rumahnya, serta pencopet yang berada di balik pesta topeng ondel-ondel.<ref name="Ref2" /><ref name="Ref6" /> Mural tersebut juga berisi berbagai model transpotasi yang pernah ada di Batavia pada masa itu, mulai dari sado atau delman yang ditarik kuda, sepeca, trem, mobil tua, hingga penggunaan Sungai Ciliwung.<ref name="Ref6" />
==Referensi==
|