Harijadi Sumodidjojo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
22Kartika (bicara | kontrib)
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Mural by Harijadi Sumodidjojo at Jakarta Historical Museum .JPG|thumb|left|Mural karya Harijadi Sumodidjojo yang sedang dipamerkan di Museum Sejarah Jakarta.|300px]]
'''Harijadi Sumodidjojo''' ({{lahirmati||25|7|1919||3|6|1997}}) adalah seniman realis yang berkarya di masa Revolusi Indonesia melalui karya seninya yang menjunjung paham kerakyatan. <ref name="Ref1">[http://www.mysteryofbatavia.com/?r=site/history/detail/141 Mysteryofbatavia.com] Harijadi S, Sang Ikon. Diakses pada 14 Mei 2011.</ref> Hasil karyanya mampu menggambarkan wujud fisik dan pikiran rakyat yang dapat dengan nyata dinikmati oleh masyarakat.<ref name="Ref3" /> Beberapa karya seni yang dihasilkannya adalah lukisan ''Awan Berarak Jalan Bersimpang'' dan ''Biografi II di Malioboro'', ''Anak Tetangga Kita'', relief batu berjudul ''Pesta Pura di Bali'', dan mural yang dilukis di dinding Museum Sejarah Jakarta.<ref name="Ref1" /> Mural seluas 200 m² yang belum terselesaikan itu menggambarkan kehidupan di kota Batavia dari tahun 1880 hingga 1920.<ref name="Ref2">[http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2011/03/18/Budaya/index.html Koran TEMPO] Budaya:Misteri di Balik Mural Tersembunyi. Diakses pada 14 Mei 2011.</ref>
 
Baris 9 ⟶ 10:
 
==Mural di Museum Sejarah Jakarta==
[[Berkas:Unfinished Mural by Harijadi Sumodidjojo.JPG|thumb|right|Bagian mural yang belum selesai diwarnai oleh Harijadi Sumodidjojo.|300px]]
Pada awal tahun 1970-an, petugas PBB dalam bidang rencana pembangunan mengusulkan kepada Ali Sadikin selaku Gubernur Jakarta saat itu, untuk melakukan revitalisasi kawasan tua dan bersejarah di Jakarta sehingga nantinya dapat memberikan keuntungan di bidang pariwisata.<ref name="Ref6">[http://202.137.10.134/index.php?option=com_k2&view=item&id=1640:mystery-of-batavia&Itemid=667 NOW! Jakarta], Mystery of Batavia (2 April 2011). Diakses pada 15 Mei 2011.</ref> Usulan tersebut diterima dan Ali Sadikin memanggil beberapa seniman untuk membuat karya yang menarik bagi bekas Balai Kota yang diubah menjadi Museum Sejarah Jakarta.<ref name="Ref6" /> Pada awalnya, Harijadi Sumodidjojo direncanakan akan melukis di kanvas seluas 20 m² yang akan dipajang di salah satu ruangan museum itu.<ref name="Ref6" /> Ternyata, dia malah membuat mural secara langsung di permukaan dinding seluas 200 m².<ref name="Ref6" />