Asam lipoat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ESCa (bicara | kontrib)
k Rujukan: +cat
ESCa (bicara | kontrib)
dev
Baris 51:
| accessdate = 2011-05-16
| work = Laboratory of Atherosclerosis and Metabolic Research, Department of Pathology and Laboratory Medicine, UC Davis Medical Center; Uma Singh dan Ishwarlal Jialal
}}</ref> Senyawa LA pertama kali ditemukan pada tahun 1950 dari [[organ]] hati [[hewan]] [[sapi]]. Awalnya, oleh karena peran LA pada proses [[biokimia|biokimiawi]], LA digolongkan menjadi salah satu [[vitamin]] di dalam jajaran [[vitamin B|vitamin B kompleks]], namun kini tidak lagi demikian.
}}</ref>
 
== Asupan nutrisi ==
LA juga merupakan [[antioksidan]] yang banyak dikonsumsi, dan segera terkonversi oleh [[nikotinamida adenina dinukleotida|NAD<sup>+</sup>]] atau [[nikotina adenina dinukleotida fosfat|NADP]] menjadi bentuk senyawa reduksi yang disebut [[asam dihidrolipoat]] (DHLA). Kedua status [[redoks]] senyawa LA dan DHLA merupakan antioksidan, hal ini berbeda dengan sifat senyawa lain seperti [[glutation]] yang berfungsi sebagai antioksidan hanya pada status reduksi saja.
Kadar [[plasma darah|plasma]] LA endogenus dilaporkan sekitar 1–25 ng/mL, dan DHLA sekitar 33–145 ng/mL. Pada umumnya hati mampu memproduksi cukup LA untuk memenuhi kebutuhan akan [[senyawa organik|senyawa]] kofaktor [[enzim]], namun biosintesis LA lambat laun menurun sejalan dengan [[usia]] dan pada penderita beberapa [[penyakit]] sebeperti diabetes, nefropati diabetik dan neuropati diabetik.
 
Oleh sebab itu LA juga merupakan [[antioksidan]] yang banyak dikonsumsi, dan segera terkonversi oleh [[nikotinamida adenina dinukleotida|NAD<sup>+</sup>]] atau [[nikotina adenina dinukleotida fosfat|NADP]] menjadi bentuk senyawa reduksi yang disebut [[asam dihidrolipoat]] (DHLA). Kedua status [[redoks]] senyawa LA dan DHLA merupakan antioksidan, hal ini berbeda dengan sifat senyawa lain seperti [[glutationglutathion]] yang berfungsi sebagai antioksidan hanya pada status reduksi saja.
 
== Nutrisi ==
LA memiliki 2 [[isomer]] yaitu R-[[enantiomer]] dan S-enantiomer. R-LA dapat ditemukan pada banyak makanan yang mengandung sejenis [[protein]] yang disebut [[lisina]]. [[Ikatan kovalen]] yang dibentuk antara kedua senyawa tersebut menghasilkan senyawa yang disebut [[lipolisina]], yang banyak ditemukan pada [[bahan nabati]] seperti [[horenso]], [[brokoli]], [[tomat]], ''garden peas'', ''brussel sprouts'', dan ''rice bran''; dan [[bahan hewani]] seperti [[jantung]], [[hati]] dan [[ginjal]].
 
== Aspek manfaat ==
LA meningkatkan regulasi atas [[gula darah]] dan [[polineuropati]] yang terkait dengan [[diabetes mellitus]], selain itu, juga, dengan efektif menghilangkan pengaruh [[keracunan]] akibat [[logam berat]]. LA yang terikat dengan lisina berfungsi sebagai [[kofaktor]] bagi [[enzim]] [[kompleks dehidrogenase]] di dalam [[mitokondria]].
 
Sebagai antioksidan, LA secara langsung menekan [[radikal bebas]] dan dengan kapasitas untuk membungkus senyawa logam, LA secara langsung menekan produksi [[spesi oksigen reaktif|ROS]]. Interaksi antara LA dengan antioksidan lain akan mengembalikan/meningkatkan kadar antioksidan tersebut termasuk [[glutathion]] dan [[vitamin]] [[asam askorbat|C]], [[vitamin E|E]], terutama di dalam [[sitoplasma]] [[sel (biologi)|sel]]. Hal ini dimungkinkan oleh salah satu sifat LA sebagai senyawa [[hidrofilik]], [[hidrofobik]] dan [[amfifilik]] hingga memungkinkan aktivitas di dalam fasa ''aqeous'' intraselular, fasa lipid [[membran plasma]], [[serum darah|serum]] dan [[lipoprotein]], dibandingkan dengan [[vitamin C]] yang bersifat hidrofilik dan [[vitamin E]] yang bersifat hidrofobik.
 
== Pranala luar ==