Model Kübler-Ross: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k dari en - tolong bantu Proofreading |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11:
Tahapan-tahapan [[Mengatasi (psikologi)|mengatasi]] keadaan sekarat, sekarang ini lebih sering dikenal sebagai '''Tahapan Kübler-Ross''', ''Lima Tahapan Sekarat'' — The Five Stage of Dying, ''Lima Tahapan Kedukaan'' — The Five Stages of Grief, ''Lima Tahapan Kehilangan'' — The Five Stages of Loss, ''Lima Tahapan Mengatasi Kematian'' — The Five Stages of Coping With Dying, ''Lima Tahapan Mengatasi Kedukaan'' — The Five Stages of Coping With Grief atau ''Lima Tahapan Mengatasi Kehilangan'' — The Five Stages of Coping With Loss.
==Tahapan
Tahapan-tahapan, yang lebih dikenal dengan singkatannya dalam bentuk '''DABDA''', termasuk:<ref name="Santrock" />
# '''[[Penyangkalan]]''' ( '''''Denial''''' ) — "Saya merasa baik-baik saja."; "Hal ini tidak mungkin terjadi, tidak pada saya."<br />Penyangkalan biasanya merupakan pertahanan sementara untuk diri sendiri. Perasaan ini pada umumnya akan digantikan dengan kesadaran yang mendalam akan kepemilikan dan individu yang ditinggalkan setelah kematian..
# '''[[Marah]]''' ( '''''Anger''''' ) — "Kenapa saya ? Ini tidak adil!"; "Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi pada saya?"; "Siapa yang harus dipersalahkan?"<br />Ketika berada pada tahapan kedua, individu akan menyadari bahwa ia tidak dapat senantiasa menyangkal. Oleh karena kemarahan, orang tersebut akan sangat sulit untuk diperhatikan oleh karena perasaan marah dan iri hati yang tertukar.
|