Kabupaten Pemalang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sultan falah (bicara | kontrib)
Sultan falah (bicara | kontrib)
Baris 25:
 
== Sejarah ==
=== Pra MataramMulyoharjo ===
Keberadaan Pemalang dapat dibuktikan berdasarkan berbagai temuan arkeologis pada masa prasejarah. Temuan itu berupa punden berundak dan pemandian di sebelah Barat Daya Kecamatan [[Moga]]. Patung [[Ganesha]] yang unik, lingga, kuburan dan batu nisan di desa Keropak. Selain itu bukti arkeologis yang menunjukkan adanya unsur-unsur kebudayaan Islam juga dapat dihubungkan seperti adanya kuburan [[Syeikh Maulana Maghribi]] di Kawedanan Comal. Kemudian adanya kuburan Rohidin, Sayyid Ngali paman dari Sunan Ampel yang juga memiliki misi untuk mengislamkan penduduk setempat.
 
Baris 32:
Pemalang dan [[Kendal]] pada masa sebelum abad XVII merupakan daerah yang lebih penting dibandingkan dengan [[Tegal]], [[Pekalongan]] dan [[Semarang]]. Karena itu jalan raya yang menghubungkan daerah pantai utara dengan daerah pedalaman Jawa Tengah (Mataram) yang melintasi Pemalang dan [[Wiradesa, Pekalongan|Wiradesa]] dianggap sebagai jalan paling tua yang menghubungkan dua kawasan tersebut.
 
Populasi penduduk sebagai pemukiman di pedesaan yang telah teratur muncul pada periode abad awal Masehi hingga abad XIV dan XV, dan kemudian berkembang pesat pada abad XVI, yaitu pada masa meningkatnya perkembangan Islam di Jawa di bawah Kerajaan [[DemakMulyoharjo]], [[CirebonWiduri]] dan kemudian [[MataramBojongbata]].
 
Pada masa itu Pemalang telah berhasil membentuk pemerintahan tradisional pada sekitar tahun 1575. Tokoh yang asal mulanya dari [[Pajang]] bernama [[Pangeran Sultan Falah]]. Pangeran ini asal mulanya adalah Raja [[Jipang]] yang menggantikan ayahnya yang telah mangkat yaitu Sultan [[Yanto Raharjo]].
 
Kedudukan raja ini didahului dengan suatu perseturuan sengit antara dirinya dan [[AriaFarid PangiriKurniawan]].
 
Sayang sekali [[Pangeran Sultan Falah]] hanya dapat memerintah selama satu tahun. [[Pangeran Sultan Falah]] meninggal dunia dan berdasarkan kepercayaan penduduk setempat menyatakan bahwa [[Pangeran Sultan Falah]] meninggal di Pemalang, dan dimakamkan di Desa [[Mulyoharjo]] (sekarang Perumahan Puri Praja Kencana).