Kawin Kontrak Lagi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-supir +sopir)
Baris 30:
Jody kini sudah beranjak kuliah. Dirinya menjadi playboy dikalangan warga kampus dan menjadi panutan bagi tiga perjaka kampus, yakni Fredo, Hakim, dan Merfo. Ketiganya selalu mencoba mengikuti gaya-gaya Jody dalam menjalankan kehidupan cintanya, tetapi kurang berhasil. Selesai sebuah kuliah, Jody mendapat telepon dari Ibunya yang berkata bahwa ayah Jody terjerat kasus korupsi. Hal itu membuat Jody tidak mempunyai aset dan terpaksa mengekos di rumah kos kecil dekat kampus. Sohibnya Dika dan Rama di film pertama sudah bahagia. Dika masih marah dengan Jody yang merebut pacarnya, sedangkan Rama dan Isa akan menikah dan pindah ke Australia. Namun keduanya memberikan “sumbangan terakhir” bagi Jody.
 
Ketika Jody menaiki angkot, ia sadar bahwa supirsopir angkotnya adalah Kang Sono. Kang Sono terpaksa menyambung hidup sebagai supirsopir angkot setelah Desa Sukasararean digrebek karena usaha kawin kontrak yang dijalankan. Dan sebuah telepon dari Teh Euis, berkata bahwa Jody harus ke Desa Pakelonan untuk menemaninya. Kang Sono pergi kesana terlebih dahulu, ia mengutarakan maksud kawin kontrak kepada pimpinan Yayasan Penyalur Wanita, Maung, yang menerapkan sistem militer kepada seluruh wanita yang ada dibawahnya. Setelah terjadi kesepakatan, Jody, Fredo, Hakim, dan Merfo pergi ke Desa Pekalonan untuk kawin kontrak.
 
Disana, rupanya beragam wanita disajikan. Fredo memilih Viva, seorang gadis penari. Hakim memilih Kokom, seorang gadis cermat. Dan Merfo memilih Sassi, seorang perawan. Malam dihabiskan Fredo dan Hakim dengan mendapat pemerasan karena selalu ditagih uang. Sementara Merfo yang mengidap ejakulasi dini, diberikan waktu oleh Sassi untuk memperbaikinya. Apabila para pria tidak mampu membayar, maka mereka akan diberikan Barandot, sebuah makhluk buas yang disimpan dibawah tanah dengan makanan manusia, Barandot adalah peliharaan Maung. Fredo dan Hakim akhirnya pergi duluan meninggalkan Desa karena tidak tahan. Sementara Merfo menyukai Sassi yang ternyata telah dijual oleh orangtuanya demi melunasi pinjaman orangtuanya kepada Maung.